Apa itu Defensive Marketing – Untuk dapat menjalankan bisnis berkelanjutan, maka Anda perlu sebuah strategi yang dapat mempertahankan pelanggan yang ada. Mempertahankan pelanggan agar mereka tetap loyal menggunakan produk atau jasa Anda meskipun terdapat perubahan yang dilakukan oleh pesaing atau kompetitor. Strategi inilah yang mampu membuat bisnis Anda bertumbuh dan berkembang dengan baik. Adapun strategi yang MinTiv maksud adalah Defensive Marketing.
Apabila Anda sudah membaca artikel MinTiv sebelumnya tentang Customer Base, Anda akan dapat sedikit mengerti tentang apa itu defensive marketing.
Baca Juga: Apa itu Customer Base dan Manfaatnya dalam Bisnis?
Lalu apa yang sebenarnya dimaksud dengan defensive marketing?. MinTiv akan membahasnya lengkap di dalam artikel ini.
Apa itu Defensive Marketing
Dilansir dari Indeed, defensive marketing adalah upaya pemasaran yang dilakukan oleh sebuah brand untuk menjaga target pasar, keuntungan, hingga posisi brand di mata konsumen dari kompetitor. Mudahnya, defensive marketing adalah upaya mempertahankan target pasar, agar brand Anda selalu menjadi pilihan yang pertama. Tidak hanya itu, defensive marketing juga bermanfaat melindungi reputasi brand serta customer base yang telah tercipta.
Tanpa adanya strategi marketing ini, Anda sebagai pebisnis akan berisiko besar terkena customer churn, dan pada akhirnya mengalami kerugian. Strategi ini memang erat hubungannya dengan proses bisnis yakni analisis kompetitor. Tetapi perlu dicatat bahwa defensive marketing lebih mengarahkan Anda untuk fokus mencari SWOT bisnis Anda dan pesaing untuk kemudian digunakan sebagai bahan keputusan bisnis guna mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Baca Juga: Apa itu SWOT Bisnis dan Bagaimana Cara Melakukannya?
Strategi ini tidak cocok diterapkan untuk hadapi persaingan kompetitor secara langsung atau red ocean. Seperti yang sudah MinTiv jelaskan, strategi ini diperuntukkan untuk mencari informasi bisnis mempertahankan customer yang ada.
Baca Juga: Apa itu Red Ocean Strategy di dalam Bisnis?
Jenis-Jenis Defensive Marketing
Dari Harvard Business Review, kita dapat melakukan klasifikasi defensive marketing menjadi 4 bagian penting. 4 bagian tersebut adalah positive strategy, inertial strategy, retarding strategy, dan juga parity strategy. Berikut penjelasan masing-masing jenis defensive marketing tersebut;
1. Positive Strategy
Positive strategy, adalah strategi mempertahankan konsumen yang cara dan metode yang menyenangkan bagi konsumen dan Anda sebagai pemilik bisnis.
2. Inertial Strategy
Selanjutnya adalah inertial strategy, strategi untuk memperlambat perpindahan pelanggan menuju kompetitor. Strategi dapat digunakan untuk memastikan bahwa pelanggan memiliki waktu yang lama untuk berpikir, apakah akan benar-benar pindah kepada kompetitor sembari terus menggunakan produk atau layanan Anda.
3. Retarding Strategy
Jenis dari defensive marketing yang berfokus untuk memaksimalkan kekuatan brand Anda, semisal keunggulan produk atau layanan.
4. Parity Strategy
Kebalikan dari strategi sebelumnya, strategi ini berfokus untuk analisa, evaluasi kelebihan yang dimiliki oleh kompetitor untuk kemudian di ATM (Amati Tiru Modifikasi) pada bisnis Anda.
Cara Menjalankan Defensive Marketing
Ada 6 cara yang bisa dilakukan untuk dapat menjalankan strategi marketing yang satu ini. 6 cara tersebut adalah;
1. Menyesuaikan Harga
Strategi yang pertama adalah dengan menyesuaikan harga produk atau layanan Anda dengan permintaan konsumen. Semisal memberikan mereka potongan harga, atau meningkatkan kualitas produk dan layanan Anda lalu memberikan harga yang baru.
2. Menghentikan Distribusi Produk Pesaing
Kedua adalah dengan menghentikan distribusi produk pesaing. Cara ini sering digunakan oleh Cafe ataupun restaurant bintang lima yang melarang pelanggan yang datang untuk membawa produk makanan dari luar. Di Amerika Serikat, pengaplikasian cara ini sebagai defensive marketing lebih ekstrim lagi. Anda dapat melihat hal tersebut pada cara persaingan iklan Coca-Cola dan Pepsi.
3. Meningkatkan Kualitas Produk atau Layanan
Ketiga adalah dengan meningkatkan kualitas produk atau layanan bisnis Anda. Anda harus dapat memahami perubahan bisnis yang ada di dalam lingkungan Anda, untuk kemudian memanfaatkannya sebagai kekuatan bisnis yang baru.
4. Menjalankan Iklan
Selanjutnya adalah dengan menjalankan iklan. Tidak bisa dipungkiri, iklan digital banyak membantu pebisnis untuk mendapatkan audiens yang lebih banyak. Iklan akan membantu Anda untuk dapat terus berkembang, dan salah satu tools yang bisa digunakan adalah Facebook Ads. Sayangnya strategi menjalankan iklan atau Pay Per Click Marketing tidaklah mudah.
Apabila Anda tidak yakin untuk menjalankan iklan digital sendiri, maka Anda dapat memesan jasa periklanan dari agen digital marketing terpercaya.
Pesan Sekarang: Jasa Pasang Iklan Facebook Terbaik & Terpercaya!
5. Self Attack
Strategi ini berfokus pada untuk mencari kelemahan pada bisnis Anda serta mengkritisinya habis-habisan. Dengan begitu Anda bisa meningkatkan kualitas produk atau layanan, dengan membuang elemen yang tidak terlalu diperlukan dan memaksimalkan elemen yang potensial.
Anda juga dapat melakukan self attack dengan membuat produk atau layanan baru yang memiliki fungsi yang hampir sama dengan produk atau layanan sebelumnya. Hal ini biasa disebut dengan A/B Testing.
Inilah penjelasan lengkap tentang defensive marketing. Apabila Anda memerlukan partner untuk strategi marketing ini, MinTiv punya 1 nama agen digital marketing rekomendasi. Agen digital marketing adalah Creativism.id.
Layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Anda dapat menghubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apa itu Defensive Marketing dan Cara Menjalankannya Sesuai dengan Jenis Bisnis […]
[…] dan tidak berlanjut ke pembelian berikutnya. Di fase ini, Anda harus dapat mempersiapkan strategi defensive marketing yang kuat. Seperti pemberian diskon terbatas untuk pelanggan setia, ataupun dengan menjalankan […]