Apa itu FOMO Marketing – Bagi Anda pebisnis digital yang lekat dengan anak muda, pastinya tidak asing lagi dengan FOMO. FOMO adalah akronim dari Fear of Missing Out atau rasa takut akan kehilangan sesuatu. Ketika membicarakan apa itu FOMO marketing, maka kita akan mendapatkan penjelasan hanya dari 1 yakni sisi marketing saja. FYI, FOMO juga sering dibahas dari sisi sosial dan kesehatan.
MinTiv hanya akan membahas FOMO dari sisi marketing saja.
MinTiv akui strategi marketing menggunakan FOMO ini tergolong “kejam” tapi sangat menguntungkan. Cocok juga diaplikasikan dengan audiens sekarang yang banyak didominasi oleh generasi milennial. Sebagaimana yang kita tahu, generasi milennial adalah generasi yang takut akan ketinggalan zaman, atau takut dibilang kudet.
Kita dapat melihat fenomena di saat orang-orang berbondong-bondong mempelajari cryptocurrency karena sudah melihat orang lain yang lebih dulu sukses. Kita juga dapat melihat fenomena banyak yang tiba-tiba belajar digital trading hanya karena melihat orang lain sukses dengan itu.
Dan ya, kita juga melihat banyak fenomena-fenomena lain yang serupa. Fenomena inilah yang bisa dikategorikan sebagai FOMO (Fear of Missing Out)
Dalam menjalankan strategi FOMO Marketing, perlahan kita juga akan mengenal yang namanya viral marketing. MinTiv akan membahas apa itu viral marketing lengkap dengan contohnya pada artikel mendatang.
Apa itu FOMO Marketing?
Dari Saleslovesmarketing.co, didapatkan pengertian FOMO Marketing adalah bentuk pemasaran di mana Anda memanfaatkan keinginan sensitif dan waktu pelanggan. Di cela itulah kita memanfaatkanya untuk melakukan pemasaran. Apabila eksekusinya tepat, maka Anda akan mendapatkan feedback sesuai dengan apa yang Anda harapkan.
Ada 4 aspek yang sebenarnya bisa memicu kesuksesan dari FOMO Marketing dan 4 aspek tersebut adalah:
- urgensi.
- batas waktu tertentu.
- bukti sosial.
- menyoroti perasaan kehilangan kesempatan.
Keempat aspek akan memicu pelanggan untuk mengambil tindakan cepat, dan jika tidak cepat, maka peluang mereka mendapatkan penawaran produk atau jasa Anda akan hangus.
Memahami Apa itu Jenis-Jenis FOMO Marketing
Strategi FOMO Marketing tidak hanya memanfaatkan rasa takut seseorang akan kehilangan sesuatu. Lebih dari itu, FOMO Marketing memiliki banyak jenis pengaplikasian. 4 di antara jenis-jenis FOMO marketing itu adalah 4 aspek yang sebelumnya telah MinTiv sebutkan yakni, urgensi, batas waktu tertentu, bukti sosial, dan menyoroti perasaan kehilangan sesuatu.
1. Jenis FOMO Marketing Model Urgensi
Yang pertama adalah jenis Fomo Marketing model urgensi. FOMO Marketing jenis ini sering diaplikasikan pada iklan-iklan yang berkaitan dengan produk kesehatan, baik itu suplemen herbal, obat-obatan, alat bantu olahraga, , dan juga asuransi.
Kita semua pasti tahu betapa pentingnya kesehatan bagi diri kita, dan dengan FOMO Marketing, kita bisa semakin menyadarkan konsumen pentingnya menjaga kesehatan dalam waktu yang terkesan terbatas.
MinTiv akan berikan contoh tiap jenis-jenis FOMO Marketing lengkap dengan copywritingnya untuk iklan pada Anda di bagian akhir.
2. Jenis FOMO Marketing Model Social Proof
Kedua, ada jenis FOMO Marketing model social proof. Strategi ini memanfaatkan kecenderungan manusia untuk membeli sesuatu berdasarkan hasil ulasan atau pengalaman dari orang lain. Anda bisa menerapkan strategi ini dengan menggunakan testimonial, baik itu hasil review pengguna sebelumnya dalam bentuk foto ataupun video.
Adanya feedback positif dari pelanggan sebelumnya, tentu akan mempermudah keputusan pembelian calon pelanggan yang baru.
3. Jenis FOMO Marketing Model Batas Waktu
Dari 4 jenis FOMO Marketing, jenis batas waktu inilah yang paling powerfull digunakan. Memposisikan produk atau jasa Anda hanya berlaku di waktu-waktu tertentu, ditambah dengan penawaran menarik seperti diskon atau potongan harga besar-besaran, tentu akan banyak menarik perhatian audiens.
Lewat dari waktu yang telah ditentukan oleh Anda sendiri, penawaran akan hangus. Strategi ini sering diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Traveloka, Shopee, dan juga Tokopedia.
4. Jenis FOMO Marketing Menyoroti Perasaan Kehilangan Kesempatan
Yang terakhir adalah menyoroti perasaan kehilangan kesempatan. Ini adalah strategi FOMO Marketing yang paling umum diterapkan. Contohnya saja adalah menyoroti perasaan kehilangan kesempatan bagi-bagi orang yang sedang liburan ke Bali hanya untuk 15 tahun sekali, namun tidak bisa menikmati nyamannya menginap di hotel dekat pantai Kuta.
Apa Saja Contoh-Contoh FOMO Marketing
1. Diskon terbatas
Contoh FOMO Marketing pertama adalah dengan memanfatakan diskon terbatas. Anda bisa menerapkan hal ini dengan menuliskan copy sebagai berikut:
Promo diskon 50% untuk 5 orang pembeli pertama
2. Pembayaran yang dibatasi waktu/Pemberian batasan waktu untuk memesan
Kedua adalah jenis FOMO Marketing yang sering diterapkan Traveloka. Bagi Anda sudah sering terbang ke sana kemari menggunakan layanan pembelian tiket dari Traveloka, pastinya sudah tahu bahwa Traveloka akan memproses pembayaran Anda menjadi tiket dalam kurun waktu 1×24 jam. Contoh copy:
Lakukan pembayaran sekarang untuk konfirmasi tiket Anda. Jika dalam 1×24 jam tidak dilakukan pembayaran, maka tiket Anda tidak dapat digunakan.
3. Menampilkan jumlah pembeli/pengguna
Contoh yang ketiga adalah dengan menampilkan jumlah pembeli atau pengguna. Contoh ini adalah salah satu penerapan daripada jenis FOMO Marketing model social proof. Semakin banyak orang-orang yang menggunakan produk atau jasa Anda, maka semakin besar nilai social proof Anda di mata calon konsumen. Contoh dalam copy:
Hingga detik ini, Creativsim.id telah berhasil menjalankan 250 proyek klien lebih dengan baik dan profesional.
4. Membatasi ketersediaan produk
Yang keempat adalah membatasi ketersediaan produk. Berikut contoh copy-nya:
Dapatkan paket hemat sehat lengkap Rp.10.000 yakni Ayam Bakar, Es Teh, Sup Kenari, dan juga Sayur Kangkung hanya pada jam makan siang 12:00 dan 14:00.
5. Menunjukkan bahwa produk atau jasa Anda banyak dibutuhkan
Kelima adalah menunjukkan bahwa produk atau jasa Anda banyak dibutuhkan. Ini juga menjadi salah satu contoh dari pengaplikasian FOMO Marketing model Social Proof. Contoh copy-nya:
Produk ini telah dipesan 5 kali dalam 14 jam terakhir
Anda juga bisa menggabungkan teknik ini dengan promo terbatas.
6. Penawaran gratis ongkir terbatas
Keenam adalah penawaran gratis ongkir terbatas. Teknik marketing yang satu ini sering diterapkan oleh E-Commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan juga Lazada. Contoh copy-nya:
Dapatkan penawaran spesial berupa gratis ongkir, untuk kamu yang tinggal di Jabodetabek
7. Menampilkan informasi penjualan real-time
Hampir sama dengan contoh nomor 3 dan 5. Perbedaannya adalah Anda menampilkan informasi pembelian konsumen secara real-time sebagai bentuk notifikasi. Anda pasti pernah menjumpai teknik FOMO Marketing seperti ini pada website jual beli aplikasi atau serial number aplikasi.
Anda bisa menggunakan plugin otomatis pada website Anda untuk hal ini.
Satu hal yang menarik dari teknik FOMO Marketing, adalah Anda harus mengerti dengan baik apa itu Copywriting. Copywriting sendiri adalah teknik menjual melalui tulisan, dan teknik ini adalah teknik yang paling murah meriah untuk diterapkan dalam hal bisnis. Anda bisa membaca artikel tentang Apa itu Copywriting di sini.
Apabila Anda berminat untuk melakukan kerjas sama branding dengan agensi rekomendasi MinTiv, yakni Creativsim.id, baik itu pengelolaan sosial media, pembuatan website, ataupun SEO dan keperluan digital marketing lainnya, cukup hubungi: 6281 22222 7920.
Jangan lupa untuk kepoin Instagram mereka di @creativism.id
[…] Apa itu FOMO Marketing, dan Bagaimana Cara Menggunakannya, telah MinTiv bahas pada artikel sebelumnya. Inti dari FOMO Marketing adalah menciptakan kondisi seolah-olah produk atau jasa Anda tersebut langka, memiliki banyak manfaat. […]
[…] Baca juga: FOMO Marketing: Pengertian, Contoh dan Cara Menggunakannya […]
[…] Baca juga: Cara Menerapkan FOMO Marketing […]
[…] marketer dalam menggunakan teknik FOMO Marketing. Baca selengkapnya tentang FOMO Marketing di sini. Contoh dalam […]
[…] Baca juga: Apa itu FOMO Marketing dan Cara Menggunakannya dalam Bisnis […]
[…] Program Hari Belanja Online Nasional dan hari-hari besar lainnya dapat dimanfaatkan untuk strategi diskon menggunakan konsep FOMO Marketing. […]
[…] memberikan promo menarik. Untuk hal ini Anda bisa sedikit melakukan inovasi dengan melibatkan FOMO Marketing. Sebuah teknik marketing yang memanfaatkan rasa takut manusia akan rasa ketinggalan, baik […]
[…] Baca Juga: Cara Jitu Menjalankan FOMO Marketing kepada Audiens yang Tepat! […]
[…] TikTok memiliki kelebihan untuk segmentasi market generasi muda. Anda bisa menggunakan strategi FOMO Marketing, untuk segmen tersebut, karena rata-rata dari mereka masih alami yang namanya impulsive […]