Cara Audit Website Manual – Untuk bisa menjalankan web marketing dengan maksimal, maka Anda butuh proses audit website.
Audit website adalah kegiatan memeriksa serta memperbaiki seluruh aspek yang ada pada website. Aspek-aspek tersebut meliputi sisi teknis dari website, user experience dan yang paling penting adalah SEO.
Audit website menjadi bagian penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Dengannya Anda bisa mengetahui kualitas konten website serta meningkatkannya. Peningkatan seperti ini tentunya akan membantu menambah good experience dari pengunjung.
Lalu bagaimana cara untuk melakukan audit website ini?.
Sebenarnya Anda bisa saja melakukannya melalui berbagai tools digital marketing. Dimulai dari;
- Google Analytics
- SEMrush
- Ahrefs
- Ubersuggest
- Google Search Console
- Similar Web
- Google Page Speed
- Lucky Orange
- Crazy Egg
- dan lain-lain.
Daftar tools di atas ada yang bersifat free dan juga berbayar/premium.
Namun, baik itu free atau premium, Anda tetap harus memahami fitur-fitur di dalamnya dengan baik. Tanpa adanya pemahaman seperti ini, audit website yang dilakukan tidak akan berjalan dengan maksimal. Terlebih lagi untuk Anda yang masih gagap teknologi alias gaptek.
Baca Juga: 10 Tools SEO Gratis untuk Tingkatkan Pengunjung Website
Tapi tenang, MinTiv akan memberikan penjelasan tentang bagaimana cara audit website secara manual tanpa tools sama sekali di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
9 Cara Audit Website Manual Tanpa Tools
1. Keyword Konten Terdapat di Url
Yang pertama adalah dengan memastikan keyword konten Anda berada pada url post.
Semisal Anda memiliki website dengan domain makanlele.com. Lalu Anda ingin membuat konten tentang cara beternak lele dengan keyword Cara Mudah Ternak Lele, maka Anda bisa memasukkan kata kunci tersebut ke dalam url. Lihat pada contoh gambar di atas.
2. Url Web Pendek, dan Mudah Dibaca
Selanjutnya adalah dengan memastikan bahwa url yang Anda gunakan tidak terlalu panjang seperti gambar di atas. Untuk lebih mudahnya, cukup muat url post yang ada ini dengan memuat keywordnya saja. Url yang panjang seperti gambar di atas tidak disukai oleh crawler Google, bahkan pengunjung website rata-rata lebih menyukai url yang pendek.
3. Optimasi Page Title Website
Selanjutnya adalah dengan memastikan adanya optimasi pada page title website Anda. Masih menggunakan contoh kasus dengan website makanlele.com, Anda bisa memuat keyword utama untuk tampil sebagai kata pertama dalam judul.
Meskipun tidak harus, tetapi kebanyakan dari SEO expert masih menggunakan cara ini. Terlebih lagi bagi Anda yang menggunakan WordPress yang memiliki plugin Yoast SEO.
4. Meta Description Mengandung Keyword
Selanjutnya adalah dengan memastikan bahwa konten Anda selalu menempatkan kata kunci konten di dalam meta description. Contohnya bisa Anda lihat pada konten Creativism di atas. Usahakan juga untuk selalu menggunakan kata-kata aktif di dalam meta description dan jangan membuat keterangan yang terlalu panjang.
Gunakan dengan maksimal batas karakter dari meta description.
5. Tidak Adanya Link yang Rusak atau Bernilai #
Cara audit website manual berikutnya adalah dengan memperhatikan apakah website memiliki link yang rusak atau bernilai #. Nilai # dari link menu yang ada menandakan bahwa link tersebut tidak mengarahkan pengunjung ke halaman manapun. Adanya link yang bernilai seperti ini jelas sangat mengganggu good experience dari pengunjung.
Di mana tindakan mereka untuk klik sebuah menu menjadi sia-sia.
6. Keyword Utama Tampil 2-3x Dalam Konten
Keenam adalah dengan memperhatikan keyword density pada konten website Anda. Biasanya, minimal keyword density yang mesti muncul adalah sebanyak 2-3x di dalam konten. Jumlah ini tergantung pada panjang konten Anda sendiri.
Baca Juga: Apa itu Keyword Density dan Pengaruhnya untuk SEO?
7. Heading 1 dan Subheading Mengandung Keyword
Berikutnya adalah dengan memberikan heading 1 dan subheading mengandung keyword. Untuk bagian ini sendiri utamakan untuk tidak menggunakannya secara berlebihan. Semisal Anda ingin membuat konten bertemakan cloud computing, dengan keyword “Teknologi Cloud Computing”, maka struktur artikelnya bisa mencontoh gambar di atas.
8. Alt/Title/Description pada Gambar SEO Friendly
Berikutnya adalah dengan memastikan alt, title, description SEO Friendly.
Alt adalah keterangan pada gambar yang berfungsi sebagai petunjuk untuk mesin crawler Google. Teks yang disi pada alt ini akan muncul ketika gambar gagal dimuat oleh server.
Title adalah keterangan yang muncul pada gambar ketika kursor pengunjung berada di atas gambar.
Sedangkan description adalah keterangan yang diisi sebagai penjelasan gambar. Untuk title gunakan teks yang pendek, karena title ini akan menjadi url gambar.
9. Ukuran Gambar Di bawah 100KB
Berhubungan dengan teknik sebelumnya, pastikan bahwa gambar yang Anda gunakan memiliki ukuran file di bawah 100KB. Untuk jenisnya sendiri Anda bisa menggunakan format PNG yang memang lebih bisa diandalkan untuk hasilkan gambar yang tajam.
10. Lebih Banyak Menggunakan Embed/Link Video
Terakhir adalah lebih banyak menggunakan embed/link video ketimbang menguploadnya secara langsung.
Embed\Link video ini akan meringankan kinerja server karena tidak memuat video dalam database-nya.
Semisal Anda melakukan embed/link video dari YouTube dan ketika pengunjung ingin melihat video tersebut maka data yang diambil bukan dari database server website Anda melainkan dari database YouTube tersebut.
Pastikan bahwa di dalam konten Anda lebih banyak menggunakan embed/link video ini.
Inilah cara audit website tanpa tools yang bisa Anda lakukan.
Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Optimasi Website Lengkap dengan Layanan Audit-nya, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang Dapatkan Diskon: Jasa Optimasi Website Lengkap
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 62812- 2222- 7920.