Cara Kerja Algoritma TikTok – TikTok adalah aplikasi sosial media yang memungkinkan penggunanya untuk dapat saling berinteraksi melalui konten video singkat. Aplikasi sosial media ini pertama kali diperkenalkan oleh Zhang Yiming pada September 2016.
Meskipun sempat ditolak di mana-mana, termasuk di Indonesia pada tahun 2018, nyatanya TikTok mampu berbenah. Dan sekarang dapat diterima di berbagai kalangan. Mulai dari kalangan pemerintah hingga lapisan masyarakat bawah menggunakan TikTok sebagai sarana komunikasi online mereka.
Data dari Worldpopulationreview mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan pengguna aktif TikTok terbesar kedua di dunia setelah Amerika. Dengan jumlah pengguna mencapai 99 juta. Bahkan Data.ai dalam laporannya yang berjudul State of Mobile 2023 mengatakan bahwa TikTok adalah aplikasi yang paling banyak diunduh sepanjang 2022, baik itu di iOS maupun Android.
Yang terbaru dari Databoks.katadata.co.id meriis bahwa TikTok menjadi sosial media terpopuler nomor 6 di Indonesia pada awal tahun ini dengan pengguna aktif mencapai 1.1 miliar.
Ada banyak alasan mengapa TikTok mampu menjadi aplikasi sosial media terpopuler serta mampu menyaingi pendahulunya seperti YouTube dan juga Instagram.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta, Benni Setiawan mengatakan bahwa ada beberapa hal yang yang menyebabkan TikTok dapat diterima oleh masyarakat Indonesia.
- Memudahkan pengguna terutama pedagang untuk berjualan melalui fitur live.
- Proses promosi yang lebih mudah, karena memanfaatkan konten video berdurasi pendek.
- TikTok memiliki keunggulan dari sisi audio visual dan juga kecanggihan fitur.
Apa yang diterangkan oleh Pak Benni Setiawan ini sebenarnya menjurus pada cara kerja algoritma TikTok. Ya, algoritma TikTok lah yang menyebabkan banyak kreator konten sukses dan juga pedagang sukses di sana. Menggunakan sistem FYP (For Your Page), TikTok tidak pernah pilih kasih konten seperti apa yang masuk ke FYP.
Entah konten tersebut berasal dari akun biasa maupun dari akun yang terkenal. Lalu bagaimana sih cara kerja daripada algoritma TikTok ini?. Simak baik-baik penjelasan MinTiv di bawah ini!.
Bagaimana Cara Kerja Algoritma TikTok?
Sama seperti kebanyakan sosial media kebanyakan, TikTok bekerja dengan sistem open social network. Yang artinya pengguna dapat melihat rekomendasi unggahan dari pengguna lain selama akun mereka tidak private.
Baca Juga: Strategi Facebook Marketing Terbaru
Yang membedakan TikTok dengan aplikasi sosial media lainnya adalah TikTok menawarkan Anda terlebih dahulu unggahan video yang disesuaikan dengan preferensi Anda di tab FYP (layaknya home/beranda di sosial media lain). Pengguna baru dapat mengganti unggahan seperti apa yang mereka lihat pada tab following. Tab yang berisikan unggahan dari akun yang pengguna atau Anda follow sebelumnya.
Berbeda dengan Instagram/Facebook yang menampilkan beranda atau home berisikan unggahan dari akun yang memang Anda follow sebelumnya.
Baca Juga: Strategi Instagram Marketing Terbaru
Hal ini sesuai dengan perkataan Mark Zuckerberg yang mengatakan bahwa TikTok lebih mengerti perkembangan sosial media terbarukan. Di mana ia mengatakan bahwa TikTok mengerti bahwa orang-orang lebih suka menemukan konten yang menarik ketimbang melihat unggahan dari teman-teman yang mereka ikuti.
Pengguna sosial media sekarang tidak peduli siapa yang memproduksi konten tersebut, asalkan menarik, maka mereka menyukainya.
Lalu apa sih yang menyebabkan TikTok dapat dengan otomatis menyesuaikan konten FYP nya dengan preferensi Anda?.
Faktor Penentu FYP pada Akun TikTok
1. Pengaturan Akun
Yang pertama adalah pengaturan akun.
Ya, saat pertama kali menginstal aplikasi ini, Anda akan dihadapkan pilihan tentang topik apa saja yang Anda sukai. Jika Anda memilih 3-4 topik yang saling berkaitan, maka TikTok akan menampilkan jenis konten yang sesuai dengan pilihan Anda.
2. Interaksi Pengguna Akun TikTok
Berikutnya adalah interaksi pengguna akun TikTok.
Ya, komentar, like, share, stitch sangat berpengaruh bagi TikTok dalam upaya menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi Anda. Semakin banyak Anda melakukannya pada satu jenis konten semisal memasak, maka TikTok akan menampilkan banyak konten dengan jenis memasak, seperti dari DEBM, Cooking With Hel, Henji Wong dan lain-lain.
3. Completion Rates
Terakhir adalah completion rates.
Semakin sering Anda menonton 1 jenis konten sampai habis, anggap saja itu adalah konten memasaknya DEBM, maka semakin besar juga peluang konten TikTok lain di fyp Anda akan menampilkan konten sejenis. Semisal memasak ataupun kuliner.
Ya, TikTok mengikutsertakan completion rates ini sebagai pertimbangan mereka dalam menampilkan konten yang sesuai dengan preferensi Anda.
Setelah membaca bagaimana cara kerja daripada algoritma sosial media ini, Anda pastinya bertanya-tanya kepada MinTiv. Bertanya bagaimana caranya menyesuaikan strategi TikTok marketing agar sesuai dengan algoritma TikTok?.
Sama seperti algoritma Google yang selalu mengalami perubahan, TikTok juga selalu mengalami perubahan algoritma terutama terkait dengan tren di dalamnya. Untuk sekarang sedang tren adalah challenge stitch video “Orang Pertama yang”, yang konsepnya berasal dari akun @ibenma.
Baca Juga: 7 Strategi TikTok Marketing Terbaru
Inilah penjelasan terperinci mengenai algoritma TikTok.
Apabila Anda membutuhkan Jasa Kelola TikTok lengkap dengan talent hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.