Do and Don’ts dalam Desain yang Wajib Diketahui – Pekerjaan sebagai seorang designer tidaklah mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan. Bukan sembarang membuat desain saja, seorang designer harus paham betul apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Dalam bahasa Inggris, biasa disebut dengan Do’s and Don’ts. Hal ini penting dipahami dalam desain, karena bisa memberikan designer sebuah keteraturan.
Baca juga: Aplikasi yang Cocok untuk Desain Konten Instagram Bagi Pemula
Tentu saja keteraturan tersebut tidak membatasi imajinasi dari seorang designer. Justru dengan menjalankan keteraturan tersebut, hasil desain akan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Lalu apa saja Do and Don’t dalam desain?.
Apabila Anda adalah followers setia MinTiv di Instagram, pastinya Anda sudah mengetahui apa saja yang tidak boleh dilakukan dalam desain.
Ya, MinTiv sudah menjelaskan 3 hal tentang Do and Don’t dalam desain. 3 Hal tersebut adalah Tulisan yang terlalu padat, Teks seperti Bunglon, Tidak Ada Ruang untuk Bernapas.
Do and Don’t dalam Desain
MinTiv akan menjelaskan ulang Do’s and Dont’s tersebut di sini, dan tentu saja lebih lengkap. Kita akan membahas masalah yang pertama, yakni Tulisan yang Padat.
1. Tulisan yang Padat
Yang pertama adalah Tulisan yang padat. Dari gambar di atas, tentu saja Anda akan memilih kalimat yang berada di bagian bawah.
Tulisan yang padat dan panjang akan membuat mata lebih cepat lelah. Akibatnya, sebagus apapun desain grafis yang coba dimunculkan, hasilnya tidak akan menarik perhatian audiens.
Terlalu banyak teks juga akan merusak nilai estetika suatu desain. Pastikan antara komposisi grafis dan teks seimbang. Satu hal lagi yang harus diperhatikan dalam penggunaan teks dalam desain adalah jarak antara huruf.
Perhatikan baik-baik letter spacing dan line spacing dari teks yang coba Anda tampilkan dalam sebuah desain. Ada satu hal yang menarik dalam penggunaan teks dalam desain.
Apabila desain yang coba Anda tampilkan adalah desain formal, maka sebaiknya Anda tidak menggunakan Font Style Comic Sans MS. Ukurannya yang terlalu gemuk, dan memakan banyak tempat, menjadikan font ini tidak cocok diterapkan pada desain bergaya formal.
Terlebih lagi, Comic Sans MS adalah salah satu font yang dianggap sudah terlalu mainstream. Sebagai gantinya Anda bisa menggunakan font yang lebih formal dan lebih cantik seperti Arial, Calibri, Garamond, dan juga Helvetica.
2. Do and don’ts dalam desain: Teks Seperti Bunglon
Yang kedua adalah teks yang tidak kelihatan, atau berkamuflase layaknya bunglon. Kesalahan seperti ini memang sudah seharusnya designer hindari. Gunakan karakter warna yang berbeda antara teks dengan latar belakang, dan bukan warna yang senada.
Apabila Anda tetap ingin menggunakan warna teks dan latar belakang yang senada, maka sebaiknya anda gunakan teknik pemberian bayangan. Pemberian bayangan tebal akan membantu orang-orang yang kesulitan dalam membaca.
Berbicara tentang pemberian warna, Anda bisa mempelajari lebih dalam tentang psikologi warna. Semua warna terdiri dari 3 warna primer, yakni merah, biru, dan kuning.
Kombinasi antara ketiganya akan menghasilkan warna oranye, hijau, dan ungu. Kombinasi enam warna tersebut akan menghasilkan 12 warna baru, dan pada setiap warna tersebut memiliki “temperatur”-nya sendiri-sendiri.
3. Do and don’ts dalam desain: Tidak Ada Ruang untuk Bernapas
Yang terakhir adalah tata letak. Pastikan Anda memahami tata letak aset desain yang coba Anda tampilkan. Jangan sampai Anda meletakkan aset atau item dalam desain bertumpuk atau bahkan tidak ada ruang sama sekali. Alias terlalu padat.
Tata letak desain yang baik, tentu adalah tata letak yang memudahkan pembaca dalam melihat alur desain Anda, atau makna dan pesan dari desain yang coba Anda tampilkan tersampaikan dengan baik.
Itulah 3 hal do and don’t yang harus Anda ketahui sebagai seorang designer.
Terakhir, Apabila Anda tidak mau repot belajar do and don’t dalam desain dan ingin segeara mendapatkan Jasa Desain Grafis Profesional, Anda dapat menghubungi kami melalui nomor 081 22222 7920, atau di sosial media Instagram, LinkedIn, dan juga TikTok.