Hal-Hal Penting Rebranding – Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki customer base yang baik, setidaknya memiliki pelanggan umum dan recurring revenue. Memiliki sistem pipeline yang baik, serta tidak memberikan customer effort yang besar. Bisnis dengan sistem seperti ini, tentunya akan memudahkan pengguna untuk mencapai tujuan utamanya, yakni sukses.
Sayangnya, untuk bisa mencapai tahap tersebut, bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang perlu Anda pelajari terlebih dahulu. Termasuk belajar menerima keadaan ketika bisnis yang dijalankan memang sudah tidak punya lagi harapan yang jelas.
Belajar menerima keadaan kalau bisnis yang dijalankan memang sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan keinginan terbaru dari target audience. Memang sulit untuk menerima fakta yang ada, tetapi Anda harus cepat bangkit dan move on.
Lantas, langkah apa yang perlu dilakukan pertama kali ketika bisnis yang dijalankan gagal?. Anda bisa mulai mempelajari lebih tentang apa itu rebranding. Ya, ini jadi salah satu strategi ampuh untuk pebisnis bisa mendapatkan perhatian dari target audience nya kembali.
Baca Juga: 5 Skill Penting yang Harus Dimiliki Digital Marketer
Strategi ini terbukti ampuh untuk meningkatkan kepercayaan bisnis demi dapat bangkit. Baik itu dari sisi pebisnis maupun dari sisi pelanggan terhadap brand Anda. Di dalam artikel ini, MinTiv akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu rebranding, beserta hal-hal penting rebranding yang wajib untuk Anda ketahui. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa itu Rebranding?
Rebranding sebenarnya berasal dari dua kata, yakni Re, yang artinya kembali, dan juga Branding, yang artinya penciptaan brand image. Secara makna, rebranding memiliki arti upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengubah total dan memperbaharui brand yang sudah ada, tanpa mengabaikan tujuan awal.
Lalu, kapan kita harus melakukan rebranding ini?. Sebenarnya, MinTiv sudah menerangkannya kepada Anda sekilas di awal artikel. Di mana rebranding banyak dilakukan apabila bisnis yang dijalankan tidak memiliki harapan atau prospek yang menjanjikan. Alias memiliki persentase kemungkinan gatot (gagal total).
Rebranding juga diperlukan apabila produk atau jasa yang ditawarkan memang tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan keinginan target audience. Tapi, agar lebih jelas lagi, MinTiv akan memberikan 5 keadaan yang mengharuskan Anda untuk melakukan rebranding.
Kapan Kita Harus Melakukan Rebranding?
5 keadaan tersebut dimulai dari;
- Memulai bisnis produk atau jasa yang baru dalam perusahaan. Ya, tentu saja Anda memerlukan proses rebranding dari brand identity lama menuju brand identity untuk produk atau jasa yang bakal ditawarkan.
- Ketika pebisnis menginginkan pergantian nama. Hal ini biasa terjadi, terlebih lagi untuk nama bisnis yang memiliki konotasi negatif di tengah masyarakat.
- Pebisnis ingin melakukan revitalisasi brand. Semisal ingin membuat bisnis yang dijalankan tidak lagi hanya menyasar pasar nasional, tapi juga internasional.
- Pebisnis ingin melakukan revitalisasi identitas brand. Hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja perubahan yang diberikan tergolong masif.
- Perusahaan melakukan sistem terintegrasi dengan mitra atau merger. Ya, ketika perusahaan atau brand memutuskan untuk bekerja sama dengan mitra bisnis lain, maka mereka perlu melakukan rebranding. Contoh paling mudahnya dapat kita temukan pada GoTo Group, perusahaan ekosistem digital yang berasal dari gabungan Gojek dan Tokopedia.
Tahapan Rebranding yang Wajib Diketahui
Hal-hal penting tentang rebranding terakhir yang MinTiv bakal jelaskan adalah tahapan rebranding. Setidaknya ada 7 tahapan rebranding. Tahapan tersebut dimulai dari;
1. Menentukan Rencana Besar
Tahapan yang pertama adalah dengan menentukan rencana besar terlebih dahulu. Anda harus dapat merumuskan business plan dengan baik. Tujuan, visi dan misi serta strategi marketing praktis yang bakal digunakan.
Susun rencana tersebut secara sistematis agar dapat memudahkan Anda menemukan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang tepat untuk tim. Termasuk di dalam proses ini, adalah Anda yang harus dapat memahami karakteristik terbaik yang bakal jadi target audience utama.
Ya, Anda harus dapat mempelajari lebih dalam tentang apa itu buyer persona.
2. Mencari Alasan Kuat untuk Branding
Tahapan rebranding yang kedua adalah Anda yang harus dapat mencari alasan kuat mengapa rebranding diperlukan. Jangan sampai Anda melakukan rebranding untuk sebuah alasan yang kurang matang. Jadikan pemahaman akan kegagalan brand sebelumnya sebagai salah satu penopang alasan rebranding.
3. Memahami Kondisi Perusahaan
Berikutnya adalah dengan memahami kondisi perusahaan atau bisnis yang dijalankan. Libatkan tim bisnis Anda untuk mendapatkan insights yang lebih luas. Gunakan feedback yang mereka berikan terhadap bisnis Anda, sebagai bahan pertimbangan.
Hal ini perlu dilakukan juga oleh seorang pemimpin bisnis karena dapat menghasilkan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman. Ini juga akan berimbas pada tingkat turn over yang perlahan menurun. Jangan lupa sebagai tambahan, lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat).
Anda bisa membaca lebih lengkap tentang langkah-langkah melakukan analisis SWOT, melalui link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Cara Mudah Melakukan Analisis SWOT Bisnis
4. Definisikan Kembali Value yang Ingin Dibangun
Keempat adalah dengan mendefinisikan kembali value yang ingin Anda “jual” kepada target audience. Semisal Anda adalah pebisnis di ranah F&B (Food & Beverages), dan Anda ingin menawarkan value Speed, dikarenakan banyak pesaing Anda di ranah yang sama, memiliki pelayanan yang lambat.
Penentuan value ini, juga akan memudahkan Anda menemukan slogan bisnis yang tepat. Semisal (sesuai studi kasus yang sebelumnya) “Yang Terbaik, Selalu Datang Cepat”.
5. Riset Pasar
Klise, tapi inilah yang memang Anda harus lakukan kembali. Anda bisa saja memanfaatkan data-data hasil riset dari brand sebelumnya untuk mempercepat proses yang ada. Tetapi, jangan lupa untuk selalu perbarui data tersebut dengan kondisi terbaru di lapangan.
Baca Juga: Perbedaan Red Ocean dan Blue Ocean dalam Bisnis
Ya, secara garis besar Anda tetap harus melakukan data enrichment. Pertajam riset pasar ini dengan melakukan beberapa analisis kompetitor yang relevan. Pastikan Anda memahami di “lautan” manakah bisnis Anda akan berlayar. Apakah di red ocean atau malah di blue ocean?.
6. Social Listening dan Temukan Brand Voice yang Tepat
Selanjutnya adalah dengan melakukan social listening. Sesuai dengan namanya, social listening adalah cara Anda dalam mendengar atau melacak nama bisnis Anda di media sosial.
Di dalam social listening ini, terdapat 2 langkah utama yang bisa Anda jalankan. 2 langkah utama itu adalah;
- Monitoring seluruh social media channels yang menyebutkan brand Anda. Baik di dalam konten mereka, produk, atau keyword di dalam website mereka.
- Analisis informasi untuk bahan pertimbangan aksi yang selanjutnya bakal Anda lakukan.
Setelah melakukan social listening, Anda pasti akan menemukan kata tertentu yang sering digunakan oleh target audience untuk menemukan bisnis Anda. Gunakan kata tersebut untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan rancangan brand voice.
7. A/B Testing dan Evaluasi
Tahapan rebranding terakhir dari MinTiv adalah melakukan A/B testing. Didapatkan dari Harvard Business Review. A/B Testing adalah metode untuk dapat membandingkan 2 poin berbeda, manakah yang terbaik untuk bisa mencapai 1 tujuan yang sama.
Hasil dari A/B testing ini harus dapat Anda evaluasi dengan baik. Pelajari metrik-metrik relevan untuk proses penilaian.
FAQ Seputar Konten?
- Apa itu rebranding?. Secara makna, rebranding memiliki arti upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengubah total dan memperbaharui brand yang sudah ada, tanpa mengabaikan tujuan awal.
- Kapan kita harus melakukan rebranding?. Salah satu kondisi yang mengharuskan pebisnis melakukan rebranding adalah ketika ia ingin revitalisasi brand.
- Apa saja tahapan rebranding?. 5 di antaranya adalah menyusun business plan, mencari alasan rebranding, memahami kondisi perusahaan, definiskan value baru, dan riset pasar.
Inilah penjelasan lengkap tentang hal-hal penting rebranding yang wajib pebisnis ketahui. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan partner bisnis terbaik untuk keperlukan rebranding, hubungi saja Creativism.id.
Pesan Sekarang: Jasa SEO Jakarta Murah, Ada Garansi!
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Melakukan Rebranding […]