Konten Manusia vs Konten AI – AI adalah singkatan untuk artificial intelligence. Sebuah teknologi yang pertama kali diciptakan oleh John McCarthy di tahun 50-an. Teknologi ini pertama kali beredar untuk dapat melengkapi kemampuan kognitif manusia yang terbatas pada skala jumlah, ruang lingkup dan waktu.
Saat itu, AI banyak digunakan untuk mengganti peran manusia dalam mengerjakan tugas dengan pola yang tetap, namun dengan skala jumlah yang lebih banyak, ruang lingkup yang lebih luas, dan waktu yang singkat.
Seiring dengan perkembangan zaman, AI mulai menapaki era baru, di mana sekarang AI bisa dengan mudah menggantikan manusia untuk tugas dengan pola yang tidak tetap seperti seni. Ya, dengan AI, kita bisa dengan mudah membuat konten seni, baik itu berbentuk gambar, video, musik, lagu, cerpen, artikel, animasi, dan lain-lain.
Tentu saja ini sangat membantu kita, terlebih di era revolusi industri 4.0 yang menuntut akan automation tingkat tinggi. Penerapan AI ini bahkan bukan hanya merambat ke bidang seni, tapi juga ke bidang lainnya, seperti digital marketing. Ya, adanya AI untuk digital marketing sangat membantu kita untuk setiap proses.
AI dapat digunakan untuk proses riset, pengumpulan data, audit, pembuatan konten, dan iklan yang lebih cepat dan juga akurat sesuai dengan target audience yang ada. Tetapi, apakah AI ini pure memberikan manfaat untuk semua jenis strategi digital marketing?.
Jawabannya tergantung. Bisa jadi AI akan sangat bermanfaat untuk strategi digital marketing yang kita terapkan, bisa jadi juga tidak.
Terlebih lagi jika jenis strategi digital marketing yang dijalankan adalah SEO marketing. Bahkan Neil Patel di dalam artikelnya yang berjudul “Your Are Wasting Your Time Using AI to Create Content“.
Mengatakan dengan gamblang kalau konten AI tidak lebih baik, daripada konten original buatan manusia. Kok bisa?. MinTiv akan menjelaskannya lengkap kepada Anda di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
Konten Manusia vs Konten AI
Ada banyak poin pembanding yang bisa kita gunakan untuk dapat mengukur mana yang lebih unggul, antara konten buatan manusia, atau konten buatan AI. Tapi, di sini MinTiv hanya akan menjelaskan 3 poin pembanding saja. 3 poin tersebut adalah;
1. Kecepatan Pembuatan Konten
Poin yang pertama adalah kecepatan dalam proses pembuatan konten. Untuk hal ini, jelas saja AI jauh mengungguli manusia. Hal ini wajar mengingat AI memiliki kapasitas memori yang bekerja berdasarkan perintah dan database. Mereka melaksanakan program sesuai dengan perintah yang diberikan tanpa memikirkan poin-poin lain yang tidak terkait. AI tidak bekerja secara situasional, dan keputusannya murni dipengaruhi oleh faktor objektif saja.
Ini jelas menjadi kelebihan tersendiri untuk AI, mengingat kapasitas memorinya yang tidak sebesar memori otak manusia (2.5 petabyte). Rata-rata waktu yang diperlukan oleh seorang webmaster untuk membuat kontennya dengan AI adalah 16 menit.
Sedangkan untuk mereka yang tidak menggunakan bantuan AI, rata-rata akan menghabiskan waktu sekitar hampir 1 jam lebih.
2. Kuantitas Traffic
Didapatkan dari percobaan Neil Patel, ia menjelaskan bahwa kuantitas traffic website yang didapatkan dari konten organik buatan manusia dan konten hasil AI berbeda jauh. Konten yang didapatkan secara organik dari buatan manusia ternyata memiliki kuantitas traffic yang jauh lebih baik dan lebih tinggi ketimbang konten buatan AI.
Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi. Beberapa di antaranya adalah;
- Konten buatan manusia lebih relate untuk pembaca. Hal ini wajar mengingat kita bisa dengan mudah menambahkan elemen pengalaman tersendiri di dalamnya. Hal yang sulit dilakukan dengan AI kecuali teknologi tersebut sudah memiliki database yang relevan.
- Konten buatan manusia memiliki kosa kata yang tidak terlalu kaku, dan human friendly.
- Bisa dibilang bahwa konten buatan manusia lebih shareable ketimbang konten buatan AI. Apalagi judul konten yang dibuat oleh manusia dapat disesuaikan dengan situasi sekarang. Teknik clickbait bisa dengan mudah diterapkan.
3. Dwell Tim yang Didapatkan
Selaras dengan penjelasan sebelumnya, konten manusia juga mengungguli jauh konten buatan AI dalam hal dwell time. Dwell time sendiri adalah lamanya waktu pengunjung di dalam sebuah halaman website sebelum mereka beralih ke halaman website yang lain.
Cara Menggunakan AI untuk Produksi Konten
Dari 3 poin pembanding di atas, konten buatan manusia unggul 2 poin daripada konten AI. Lantas, apakah dengan ini kita bisa mengabaikan 100% keberadaan AI untuk proses pembuatan konten website?. Jawabannya tidak!.
Meskipun secara kualitas konten masih kalah, tetapi AI dapat membantu kita lebih cepat melakukan riset konten.
Baca Juga: Manfaat Audit Konten Website
Kita juga bisa sedikit lebih cerdik menggunakan konten hasil AI untuk kemudian di-remake dengan tata bahasa yang lebih manusiawi. Mimin sendiri sudah menjelaskan tentang cara membuat konten website melalui Chat GPT pada artikel sebelumnya. Anda bisa membacanya lengkap melalui link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Cara Membuat Konten Website dengan Chat GPT
Artikel ini dilengkapi dengan contoh prompt. Inilah penjelasan lengkap tentang manakah yang lebih unggul antara konten manusia vs konten AI. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Google Terbaik dengan konten yang original, hubungi saja Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
karena yang mencari informasi adalah manusia, maka mesin pencari juga akan memberikan artikel yang manusiawi, apalagi konten AI yang digunakan plek ketiplek, bahasanya pasti kaku banget ya kan
Adanya AI jadi kemudahan ya tetapi memang sebaiknya di-remake, tidak terlalu plek ketiplek sama ya.
AI sangat memberi kemudahan teknologi, terutama di media. Bagi seorang penulis dengan adanya AI juga memudahkan untuk membuat sebuah artikel. Namun harus dicermati mungkin bahasa yang dihasilkan AI tidak luwes, jadi mungkin lebih baik juga diedit dan disesuaikan.
Konten AI bisa menjadi hal yang sangat berguna untuk membuat acuan tulisan baru, asal tulisan jangan dijiplak sepenuhnya. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh user dalam pencarian keyword di internet
Kehadiran AI memang memudahkan pekerjaan mereka yang bekerja di bidang kreatif atau apapun bidangnya yang membutuhkan masukan “ide-ide”
biasanya aku pakai AI cuman buat nyari sedikit contekan, selebihnya aku create sendiri
bahasa di AI ga pas kalau diterapkan sesuai karakterku