Membeli Backlink itu Berbahaya – Salah satu strategi ampuh untuk meningkatkan visibilitas website adalah dengan melakukan strategi link building. Sebuah strategi untuk membangun jaringan link pada platform atau website berbeda yang mengarahkan pengunjungnya ke website utama Anda.
Ada banyak teknik yang bisa Anda lakukan untuk link building ini. Dimulai dari melakukan komentar (blogwalking), melakukan guest posting, memasang konten sponsor, share di media sosial, aktif di forum dan lain-lain. Tapi, apapun yang Anda lakukan tersebut, sejatinya mengharuskan Anda untuk memasang backlink.
Ya, backlink menjadi poin penting yang mesti didapatkan dari semua jenis aktivitas tadi. Backlink sendiri ada 2 jenisnya.
Pertama adalah backlink dengan nilai DoFollow dan kedua adalah Backlink dengan nilai NoFollow. Perbedaan antara keduanya adalah backlink DoFollow dapat mengikutsertakan konten tertaut ke dalam proses penting yakni indexing. Sedangkan NoFollow tidak.
Di sini mungkin Anda akan berpikir bahwa mendapatkan Backlink DoFollow lebih penting. Padahal Backlink DoFollow ini memiliki kelemahan, di mana ketika didapatkan dari konten yang tidak berkualitas, maka otomatis Google akan menggunakan penilaian yang sama untuk konten tertaut.
Jika dibiarkan terus menerus, backlink yang Anda dapatkan hanya akan berakhir dengan Toxic Backlink. Sedangkan NoFollow tidak demikian, dan jika didapatkan dari konten tidak berkualitas, itu tidak akan mempengaruhi penilaian Google. Tapi “hanya” mempengaruhi penilaian pengunjung website saja.
Mendapatkan Backlink NoFollow juga tergolong mudah, di mana Anda bisa melakukannya melalui berbagai website User Generated Content. Sebut saja seperti Kompasiana, Medium, Blogger, dan lain-lain. Meskipun mudah, faktanya banyak pebisnis yang tetap memilih mendapatkan Backlink DoFollow.
Jenis backlink ini tidaklah mudah untuk didapatkan, dan terkadang mengharuskan Anda untuk membayar biaya backlink pada website tertentu. Semisal Anda memiliki bisnis di bidang Rental Mobil, dan Anda membayar web blogger tertentu yang mau memuat konten jasa Anda di webnya.
Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah sangat wajar dan lumrah dijumpai. Tapi apakah membeli backlink seperti ini berbahaya?.
Apakah Membeli Backlink itu Berbahaya?
Google sebenarnya melarang proses jual beli backlink ini. Mereka mengatakan bahwa membeli backlink sama saja dengan membayar seseorang untuk memberikan review yang baik. Hal ini dapat mengurangi nilai rekomendasi yang diberikan, di mana seseorang tersebut tidak memberikan rekomendasinya dari hati, melainkan karena uang.
Yang artinya Google sangat menyarankan Anda untuk fokus terlebih dahulu menghasilkan website dengan konten berkualitas. Memiliki nama yang besar sehingga banyak dijadikan referensi oleh website lain.
Cara ini mungkin sangat efektif untuk Anda yang punya dana yang besar untuk iklan. Melakukan promosi website di berbagai platform media sosial dan melakukan strategi brand mention, baik itu dengan teks atau verbal.
Baca Juga: Cara Menghindari Toxic Backlink
Tapi, bagaimana dengan yang tidak?. Tentu saja butuh waktu lama agar website tersebut bisa menjadi referensi terbaik oleh website lain.
Terlebih lagi persaingan keyword dengan search volume tinggi sudah dikuasai oleh mereka-mereka yang berasal dari website perusahaan media besar. Pebisnis-pebisnis yang baru merintis praktis hanya kebagian keyword dengan search volume kecil.
Google seakan menyadari dengan baik hal ini. Mereka jadi sedikit melunak dengan skema jual beli backlink.
Terbukti di tahun 2019 kemarin, mereka meluncurkan value baru untuk atribut rel yakni sponsored dan ugc.
John Mueller dari Google menyarankan untuk lebih banyak menggunakan backlink dengan nilai atribut NoFollow, Sponsored, dan UGC.
Pelunakan ini terjadi karena semakin pintarnya webmaster dalam proses link building. Mereka-mereka dapat dengan mudah menghindari link dengan kategori spam, konten link building dibuat relevan, dan juga terdapat asosiasi bisnis yang baik di dalamnya.
Solusi Membeli Backlink yang Aman
“Lalu, apa jadinya jika saya tetap ingin membeli backlink dengan nilai backlinknya adalah DoFollow?”.
Pertama, yang harus Anda persiapkan adalah memahami resiko yang ada. Apakah backlink yang didapatkan tersebut ternyata didapatkan dari konten yang tidak berkualitas. Maka kemungkinan besar backlink tersebut akan berakhir dengan toxic backlink.
Cara Mendapatkan Backlink Berkualitas
Jika Anda tetap kekeh ingin melakukannya, maka perhatikannya poin-poin penting di bawah ini;
- Memastikan website tersebut memiliki nilai metrik DA & PA yang baik. Umumnya, masing-masing metrik berada di nilai 20-30.
- Pemberian backlink pada konten website tertarget (yang ingin diajak kerjasama) sebelumnya, tidak bar-bar. Semisal website tersebut pernah membuat konten untuk website bisnis lain, dan di dalamnya terdapat lebih dari 1 link yang tertaut dengannya.
- Memiliki jumlah traffic organic yang lumayan. Banyak keyword dari konten website yang ingin diajak kerjasama tersebut, muncul di pencarian Google (terindeks).
- Relevan dengan niche bisnis Anda.
Inilah penjelasan terkait pertanyaan “Apakah Membeli Backlink itu Berbahaya?”. Semoga menjawab rasa penasaran Anda ya.
Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Website Terbaik lengkap dengan layanan backlinknya, hubungi segera Creativism.id.
Baca Juga: 7 Cara Meningkatkan Organic Search dengan Mudah
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apakah Membeli Backlink Berbahaya untuk Website, Adakah Cara untuk Mengakalinya? […]
[…] Baca Juga: Apakah Membeli Backlink itu Diperbolehkan? […]