Perbedaan Blue Red Ocean – Secara umum kita dapat mengenal 2 jenis bisnis. Bisnis yang memiliki persaingan yang begitu besar, dan bisnis yang sepi akan persaingan. Istilah lain dari 2 jenis bisnis tersebut adalah Red Ocean dan Blue Ocean. Definisi di awal yang MinTiv berikan sebenarnya sudah menjawab pertanyaan tentang perbedaan blue ocean & red ocean. Tetapi, tentu saja Anda ingin mendapatkan insights yang lebih dari 2 jenis bisnis ini bukan?.
MinTiv akan memberikan insights yang lengkap tentang perbedaan antara keduanya. Jadi simak baik-baik artikel ini sampai habis ya.
Perbedaan Blue dan Red Ocean
Apa itu Red Ocean Strategy?
Menurut Harappa, Red ocean strategy adalah tindakan untuk membuat suatu produk bertahan dan juga dapat menguntungkan pada pasar yang penuh dengan persaingan. Istilah ini sendiri dicetuskan pertama kali oleh pakar bisnis bernama W. Chan Kim, dan Renee Mauborgne di dalam buku mereka yang berjudul Blue Ocean Strategy. Red ocean diberikan pada pasar yang kompetitif untuk menggambarkan persaingan yang ketat, hingga menciptakan “lautan darah”.
Tetapi kenyataannya, banyak pebisnis yang berani masuk ke dalam red ocean. Bisnis yang masuk ke dalam radar red ocean biasanya adalah bisnis yang sudah matang dan juga banyak menggunakan strategi marketing yang mumpuni. Salah satunya adalah dengan menjalankan brand positioning dengan baik.
Bukan hanya satu strategi, tapi jutaan strategi bisnis diperlukan untuk dapat memenangkan persaingan di red ocean. Mulai dari menerapkan Content Marketing, Email Marketing, Performance Marketing, Bot Marketing, dan lain-lain.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menjalankan Email Marketing yang Baik?
Adapun bisnis yang masuk Red Ocean dapat kita kenali dengan mudah melalui ciri-ciri sebagai berikut;
- Bisnis yang dijalankan memiliki pasar yang sudah matang atau memang banyak dicari.
- Bisnis yang dijalankan akan berfokus pada strategi pemberian nilai yang berbeda, Unique Selling Point ataupun Value Proposition.
- Pebisnis akan lebih sering melakukan penawaran atau eksploitasi permintaan.
Contoh Bisnis yang Menjalankan Red Ocean Strategy
Dari pengertian di atas, Anda dapat memahami seluruh bisnis yang pasarnya memiliki persaingan yang ketat, dapat dikategorikan sebagai bisnis yang berada di radar red ocean. Sebut saja bisnis yang berada pada pasar maskapai penerbangan, pasar teknologi, pasar agen digital marketing, dan lain-lain.
Strategi Menggunakan Red Ocean Strategy
Jika bisnis Anda termasuk ke dalam radar red ocean, Anda perlu banyak lakukan strategi marketing. Pada umumnya semua strategi marketing yang Anda lakukan difungsikan untuk mencari poin unik dari produk atau jasa Anda. Biasanya disebut dengan Unique Selling Point.
Sebuah faktor yang dapat menjadikan pebisnis yakin bahwa apa yang ditawarkan (produk/jasa) lebih baik daripada kompetitor. Dalam mencari faktor-faktor tersebut diperlukan beberapa langkah analisis bisnis. Salah satu yang bisa digunakan adalah analisis SWOT.
Baca Juga: Apa itu SWOT Bisnis dan Bagaimana Cara Membuatnya?
Kelebihan Red Ocean
- Pasar yang ramai akan persaingan memudahkan Anda untuk melakukan penetrasi.
- Permintaan konsumen yang tinggi.
- Proses analisa dan prospek pasar dalam bisnis lebih mudah.
Kekurangan Red Ocean
- Biasanya sudah ada market leader yang sulit untuk dikalahkan.
- Kompetisi harga di mana-mana.
Apa itu Blue Ocean Strategy?
Blue ocean strategy adalah kebalikan dari red ocean strategy. Istilah ini mengacu pada strategi untuk menciptakan pasar yang baru, tanpa harus memenangkan persaingan bisnis dengan kompetitor. Sekilas, ranah blue ocean seperti memberikan harapan untuk kita mendapatkan banyak keuntungan.
Kenyataannya tidak demikian. Kurangnya persaingan bisnis di dalam Blue Ocean akan menjadikan Anda harus berputar otak 1000x untuk ciptakan inovasi terbaru, yang sebenarnya dibutuhkan, tapi tidak banyak yang mampu memberikan solusi. Belum lagi fakta bahwa inovasi terbaru cenderung tidak disukai, dan diremehkan.
Anda tentunya masih ingat dengan cerita AQUA di awal berdiri bukan?. Saat itu, Tirto Utomo yang menjual air mineral di dalam sebuah botol sampai harus rela dianggap gila. Bahkan penjualannya di 3 tahun pertama, sempat membuat Tirto hampir menutup pabrik AQUA miliknya.
Adapun bisnis yang masuk Blue Ocean dapat kita kenali dengan mudah melalui ciri-ciri sebagai berikut;
- Bisnis yang dijalankan tidak memiliki persaingan pasar yang ketat, atau dapat dihitung jumlahnya
- Produk atau jasa ditawarkan adalah inovasi terbaru dan juga masih belum banyak diketahui konsumen.
Menjalankan blue ocean memang tidaklah mudah. Tetapi jika Anda berhasil, maka Anda harus menerima kenyataan bahwa bisnis yang Anda jalankan awalnya berada di Blue Ocean perlahan akan berpindah pada Red Ocean.
Kita dapat melihat hal ini terjadi kepada AQUA, di mana sekarang banyak produk atau brand yang menjual minuman mineral di dalam botol. Beruntungnya yang menjalankan bisnis di dalam radar ini adalah, mereka tidak perlu lagi susah payah menjalankan brand awareness, karena nama brand mereka sudah terkenal sebagai market leader.
Contoh Bisnis yang Menjalankan Blue Ocean Strategy
Sebenarnya adalah banyak bisnis yang berada di dalam radar blue ocean. Tetapi sekarang pasar yang mereka ciptakan telah beralih menuju red ocean. Kita dapat mengambil contoh keberhasilan AQUA sebagai pionir minuman mineral dalam botol, GoJEK sebagai perusahaan ojek online pertama di Indonesia, Facebook, PayPal dan lain-lain.
Strategi Menggunakan Blue Ocean Strategy
Jika Anda berminat untuk menjalankan bisnis dalam radar blue ocean strategy, Anda perlu daya pikir dan kreativitas yang tinggi. Berbeda dengan red ocean, blue ocean memiliki penerapan strategi yang lebih mendasar pada ide bisnis. Berikut 4 blue ocean strategy yang bisa Anda jalankan;
- Eliminate (Menghapus)
Anda harus dapat memahami poin berguna dan tidak berguna dari produk atau jasa yang Anda tawarkan. Ketika sudah menemukannya, maka Anda bisa memaksimalkan poin yang berguna dan kemudian menghapus poin yang tidak berguna.
- Reduce (Mengurangi)
Sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Reduce berfungsi untuk mengurangi unsur di dalam produk atau jasa yang nilainya kurang, tapi tetap diperlukan.
- Raise (Meningkatkan)
Efek domino dari langkah sebelumnya, setelah mengurangi fitur yang kurang bermanfaat, maka Anda perlu lakukan peningkatan pada fitur atau standar yang lain.
- Create (Menciptakan)
Ya, bagian inilah yang paling sulit. Produk atau jasa yang Anda tawarkan haruslah memenuhi kriteria sebagai inovasi terbaru, yang sebenarnya banyak dibutuhkan di dalam masalah industri tapi belum banyak solusinya, serta menjadi jawaban terbaik untuk masalah tersebut.
Kelebihan Blue Ocean
- Peluang untuk mendapatkan profit jauh lebih besar.
- Bisnis yang dijalankan berpeluang besar menjadi market leader.
Kekurangan Blue Ocean
- Anda perlu banyak melakukan investasi dan juga strategi brand awareness di awal.
- Anda akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk analisa bisnis, menemukan customer base terbaik.
Inilah penjelasan lengkap tentang perbedaan Red Ocean & Blue Ocean Strategy. Apabila Anda ingin mendapatkan partner bisnis yang bisa diajak bekerja sama memenangkan persaingan pada 2 jenis bisnis ini, maka Anda dapat menghubungi Creativism.id. Hubungi mereka melalui WhatsApp 62812-2222-7920.
[…] Cross Selling – Untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, terutama yang berada di tingkat red oecan, diperlukan banyak srtategi penawaran. Banyaknya strategi penawaran inilah yang menjadi […]
[…] tidak bisa dipungkiri memang, bahwa setiap bisnis terlebih yang berada di ranah red ocean, harus selalu mampu memanfaatkan keadaan guna menguntungkan bisnis. Tentunya dengan cara-cara yang […]
[…] kondisi bisnis terlebih dahulu. Anda perlu tahu ada di manakah bisnis Anda, apakah di ranah red ocean ataukah blue ocean. Setelah itu, Anda perlu menggali lebih tentang solusi apa yang coba hadirkan […]
[…] Baca Juga: Perbedaan Antara Red Ocean dengan Blue Ocean […]