Segmentasi demografis – Menjalankan bisnis bukanlah perkara yang mudah.
Diperlukan perencanaan yang matang dari segala sisi yang Anda miliki sebagai pebisnis. Mulai dari riset niche bisnis, audiens, budgeting, pemilihan strategi pemasaran yang tepat dan tentu saja persiapan mental yang kuat.
Anda sebagai pebisnis harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi. Baik itu ketika mendapatkan untung yang besar, ataupun bisnis sudah mengalami banyak red flag di mana-mana. Seperti yang sudah MinTiv katakan sebelumnya, Anda harus memulai perencanaan bisnis yang matang ini dari riset niche bisnis.
Memilih untuk menyelam di blue ocean untuk pebisnis pemula mungkin bisa jadi pilihan yang tepat. Mungkin, tapi jika lautan tersebut terlalu tenang, bukan hanya kompetitornya saja yang kecil, tapi juga dengan target audiens yang masih terlalu kecil sebagai roda bisnis.
Baca Juga: Cara Memilih Niche Bisnis yang Tepat
Memilih untuk nyebur di red ocean dengan melakukan banyak strategi diferensiasi bisnis, rasanya lebih bijak untuk dilakukan pebisnis pemula.
Apapun pilihan laut Anda tersebut, yang pastinya Anda butuh banyak data-data penting. Salah satunya adalah data mengenai demografis audiens. Demografis adalah data-data yang berkaitan langsung dengan calon pelanggan atau audiens, semisal usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi geografis, pekerjaan, dan lain-lain.
Memahami demografis bagi pebisnis pemula itu sangatlah penting. Terlebih pada ilmu segmentasi demografis.
Apa itu?. MinTiv akan menjelaskannya secara lengkap kepada Anda di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Segmentasi Demografis?
Sesuai dengan namanya, segmentasi demografis adalah proses membagi audiens market menjadi beberapa kelompok berdasarkan klasifikasi tertentu.
Proses ini penting dilakukan untuk memudahkan pebisnis mengidentfikasi audiens dan mengenalnya lebih dekat. Tentunya ini sarat hubungannya dengan teknik marketing ternama yakni relationship marketing.
Memahami setiap segmen audiens yang ada akan membantu Anda lebih mudah sajikan informasi yang relevan. Strategi content marketing yang dilakukan untuk peningkatan brand awareness akan jauh lebih tepat sasaran.
Strategi bisnis dengan membagi-bagikan demografis audiens market ini akan jauhkan Anda dari pendekatan marketing kuno yang tidak efektif, yakni satu strategi untuk semua jenis audiens.
Cara Kerja
Strategi bisnis ini bekerja dengan memecah populasi audiens market dan kemudian mengelompokkannya berdasarkan kategori atau klasifikasi yang lebih spesifik. Semisal menggunakan kategori jenis kelamin, usia, ekonomi dan lain sebagainya.
Mengelompokkan audiens berdasarkan kategori-kategori tersebut akan bantu Anda dapatkan gambaran umum mengenai konsumen yang setia dan yang perlu dioptimalkan karena prospek bisnisnya yang besar, dan mana yang sekiranya tidak diperlukan.
Secara garis besar, segmentasi ini bisa Anda lakukan 10 kategori, yakni;
- Jenis kelamin
- Usia
- Siklus hidup
- Ukuran keluarga
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Penghasilan
- Kelas sosial
- Agama
- Generasi
Strategi Segmentasi Demografis Terbaik
Terakhir, kita akan membahas bagaimana caranya melakukan strategi ini dengan efektif dan efisien. Tips yang MinTiv berikan ini bukan hanya bersifat fundamental tapi juga praktikal, alias dapat dipraktekkan langsung.
1. Pahami Karakteristik Kelompok Demografis
Ya, yang pertama yang bisa Anda lakukan adalah memahami terlebih dahulu karakteristik kelompok demografis. Paling mudah, Anda bisa melakukan cara pertama ini menyesuaikan kebutuhan dan juga minat audiens market. Sesuaikan pesan atau kampanye Anda pada poin tersebut.
Baca Juga: 10 Karakteristik Konsumen yang Paling Sering Ditemui di Indonesia
Pesan atau kampanye yang sudah alami proses personalized ads, tentunya memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian mereka. Jika perhatian tersebut sudah didapatkan, maka konversi bisnis yang diharapkan bisa perlahan mengikuti.
2. Pilihlah Kanal Marketing yang Sesuai
Berikutnya adalah dengan memilih kanal marketing yang sesuai. Kanal atau platform Anda berbagi info brand haruslah sesuai dengan target audiens Anda. Jika target Anda adalah anak-anak muda, maka Anda bisa lebih banyak melakukan branding pada media sosial, baik itu Instagram ataupun TikTok.
Tapi jika target audiens Anda adalah mereka yang tergolong lebih tua atau pebisnis berpengalaman, menggunakan Google dengan teknik SEO Website tentu jadi pilihan yang tepat.
3. Lakukan Personalisasi Pada Pengalaman Audiens
Selanjutnya adalah dengan melakukan personalisasi pada pengalaman audiens. Anda bisa melakukan ini dengan menyematkan laman rekomendasi produk pada website atau memberikan penawaran khusus.
Ambil contoh Anda adalah pebisnis di bidang sport and gym. Anda bisa memberikan penawaran khusus kepada karyawan kantor sebuah produk gym praktis di rumah dengan harga yang bersahabat. Di mana mereka bisa berolahraga dengan tenang tanpa harus lelah mengatur waktunya pergi ke gym.
4. Gunakan Tools Analisis
Terakhir adalah dengan menggunakan bantuan dari tools analysis. Ada banyak tools analysis yang bisa Anda gunakan. Salah satunya adalah Google Analytics.
Google Analytics sendiri akan memberikan Anda banyak keuntungan, terutama bagi yang memilih marketing channelnya web marketing.
Ya, Google Analytics dapat membantu Anda untuk;
- Memantau traffic website secara real time
- Monitoring target keywords.
- Tracking konversi, dan lain-lain
Baca Juga: Fungsi Google Analytics untuk SEO Website
Inilah penjelasan lengkap tentang segmentasi demografis. Apabila Anda membutuhkan Jasa Konsultasi Bisnis Profesional, yang dapat membantu Anda temukan segmen audiens yang tepat, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.