6 Strategi Digital Marketing New Normal
Di masa pandemi seperti sekarang ini, ada banyak sekali hal yang harus menyesuaikan. Bukan hanya gaya hidup, bahkan cara pemasaran juga menyesuaikan dengan prinsip New Normal. Salah satunya untuk strategi digital marketing New Normal yang kian gencar dilakukan.
Pandemi memberikan sebuah tantangan baru untuk digital marketing. Dimana semakin banyak orang beraktifitas secara online, digital marketing memiliki berbagai kemungkinan baru yang siap dijelajahi lebih jauh. Namun bagaimana sebenarnya strategi terbaik untuk pemasaran di masa pandemi seperti sekarang ini?
6 Strategi Digital Marketing New Normal
1. Konten Berkaitan dengan New Normal
Konten yang berkaitan dengan New Normal atau pandemi menjadi salah satu strategi marketing terbaik. Tidak sekedar mengangkat New Normal sebagai tema, konten juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa pandemi seperti sekarang.
Misalnya saja membuat konten mengenai kaitan perubahan gaya hidup di era New Normal. Kemudian dihubungkan dengan produk atau layanan jasa yang diberikan.
2. Konten Informatif
Tidak ada salahnya untuk memberikan konten yang sifatnya informatif di era seperti sekarang. Pastinya informatif disini berhubungan dengan keadaan pandemi atau himbuan untuk mengedepankan protokol kesehatan.
Saat membagikan konten yang sifatnya informatif, pastikan sumber berita atau informasi terpercaya. Jangan sampai media sosial bisnis Anda justru menjadi penyebar hoax atau informasi yang keliru ya.
3. Co-Marketing
Menjalankan co-marketing dengan brand atau perusahaan lain juga bisa menjadi strategi pemasaran terbaik. Co-marketing yang dijalankan bisa berupa banyak hal. Tentunya segala hal yang harus memberikan keuntungan untuk kedua perusahaan dan juga brand.
Co-marketing yang dijalankan juga sebaiknya dengan perusahaan atau brand yang mengusung nilai sama. Ini salah satunya demi mendukung branding yang dilakukan. Sedangkan tujuan co-marketing sendiri bukan hanya untuk memperluas pasar, terutama di era pandemi. Melainkan juga semakin menguatkan branding untuk kedua perusahaan.
Salah satu contoh co-marketing yang bisa dijalankan selama New Normal seperti menawarkan bundle untuk produk atau layanan dari kedua perusahaan. Jenis pemasaran ini sangat menguntungkan dan secara langsung akan meningkatkan penjualan.
4. Aksi Sosial
Pandemi menjadi salah satu permasalahan besar nyaris di seluruh dunia. Tidak hanya mengancam keselamatan jiwa, pandemi juga berpengaruh negatif secara ekonomi. Sebagai bagian dari marketing sekaligus juga turut serta meringankan beban masyarakat terdampak pandemi, tidak ada salahnya melakukan aksi sosial.
Aksi sosial yang bisa dilakukan misalnya saja dengan menyisihkan beberapa persen dari penjualan untuk bantuan. Jadikan aksi sosial ini sebagai bagian dari promosi pemasaran. Sehingga konsumen juga terdorong untuk membeli produk atau menggunakan layanan, sembari turut berpartisipasi di dalam aksi yang dilakukan.
5. Copywriting yang Tepat
Gunakan copywriting yang tepat saat membuat konten promosi New Normal. Pandemi merupakan satu hal yang memberikan efek serius di banyak kalangan. Jadi perhatikan penggunaan kata-kata di dalam konten agar tidak menyinggung pihak manapun.
Copywriting yang tepat juga nantinya akan membantu untuk mendapatkan simpati dari konsumen. Sehingga tertarik untuk membeli atau menggunakan produk dan jasa yang dipasarkan.
6. Hindari Promosi Empati
Promosi empati memang paling mudah untuk mendatangkan penjualan dengan cepat. Hanya saja ini akan berpengaruh kepada branding produk atau perusahaan. Sehingga sebaiknya memang menghindari menggunakan promosi yang membuat konsumen berempati kepada perusahaan di masa pandemi seperti sekarang.
Baca Juga: Teknik Tingkatkan Engagement Selain Endorsement
Strategi digital marketing New Normal menghadapi tantangan baru di masa pandemi. Setelah ulasan di atas, semoga tantangan pemasaran di era pandemi saat ini lebih mudah untuk Anda lakukan.