Apa itu Influencer Marketing, Jenis dan Bagaimana Cara Menjalankannya?
Apa itu Influencer Marketing? – Perkembangan sosial media yang semakin pesat memberikan dampak yang signifikan kepada pebisnis untuk menjalankan strategi marketing. Bahkan perkembangan tersebut melahirkan banyak istilah baru dalam strategi marketing. Salah satu istilah baru tersebut adalah influencer marketing. Strategi pemasaran yang memanfaatkan kolaborasi dengan influencer ternama untuk bantu proses brand awareness dari produk atau layanan tertentu.
Bisa dikatakan bahwa influencer marketing adalah cara modern bagi pebisnis untuk melakukan kolaborasi brand tanpa harus terpaku pada selebriti ataupun blogger. Saking modernnya, nilai industri untuk jenis pasar ini telah mencapai 1o miliar dollar Amerika hanya pada tahun 2020 saja. Bahkan survei yang dilakukan oleh Mediakix, mengatakan bahwa ROI dari influencer marketing mencapai angka 89%.
Tetapi untuk menjalankan influencer marketing diperlukan pemahaman yang kuat. MinTiv akan berbagi insight lengkap tentang apa itu influencer marketing, jenis dan juga bagaimana cara menggunakannya di sini.
Apa itu Influencer Marketing?
Dilansir dari Bigcommerce.com, influencer marketing adalah salah satu cara sebuah brand untuk mempromosikan produk melalui endorsements atau rekomendasi dari influencer atau dari content creators yang ada di sosial media.
Rekomendasi dari influencer tersebut bertujuan untuk membangun reputasi produk atau jasa tersebut naik di mata audiens. Selain itu, brand juga akan semakin mudah mendapatkan jangkauan audiens yang lebih luas. Bahkan tak jarang banyak brand yang bekerja sama untuk menciptakan tren tertentu dengan influencer sebagai penggerak utamanya.
Baca Juga: Daftar Rekomendasi Tools untuk Influencer
Hal ini sering dilakukan oleh brand-brand besar seperti AQUA, Coca-Cola, Mandiri, Asus, dan lain-lain. Strategi ini berkembang sangat pesat seiring dengan perkembangan sosial media. Ada 2 hal yang sebenarnya mempengaruhi perkembangan influencer marketing, yakni;
1. Perkembangan pilihan konten yang beragam
Alasan yang pertama adalah perkembangan sosial media yang menyediakan banyak pilihan konten untuk influencer. Dimulai dari perkembangan Tik Tok dengan sistem FYP, lalu hadir juga Reels untuk Instagram dan juga shorts untuk YouTube. Tidak hanya sosial media saja berkembang, aplikasi-aplikasi pendukung untuk pembuatan konten baik untuk konten visual atau video juga mempermudah banyaknya influencer yang muncul.
Sebut saja salah satu aplikasi tersebut adalah CapCut.
Baca juga: Daftar Aplikasi Terbaik untuk Instagram Marketing
2. Mudahnya untuk menjadi terkenal
FOMO (Fear of Missing Out) terhadap apa yang sedang tren menjadi banyak orang berlomba-lomba ikut serta di dalam tren tersebut. Termasuk juga untuk menjadi influencer. Belum lagi kita melihat fakta bahwa untuk menjadi terkenal tidaklah sesulit dulu, yaps MinTiv juga menyinggung sedikit tentang sistem FYP TikTok.
Lalu apakah orang-orang yang mempromosikan suatu produk dapat dikatakan sebagai influencer?. Jika mereka memenuhi kriteria di bawah ini;
- Memiliki pengaruh yang kuat untuk keputusan pembelian orang lain.
- Jumlah pengikut yang tidak hanya banyak tapi juga relevan dengan segmentasi niche market yang coba Anda tawarkan.
Jenis-Jenis Influencer yang Harus Diketahui
Sebelum memilih influencer yang tepat untuk strategi marketing Anda, maka terlebih dahulu Anda harus memahami 4 jenis influencer. 4 jenis influencer ini adalah mega, macro, micro, dan juga nano influencer. Berikut adalah penjelasan masing-masing jenis influencer tersebut;
1. Mega Influencer
Mega influencer adalah influencer yang jumlah pengikutnya lebih dari 1 juta followers. Kebanyakan influencers jenis ini berasal dari kalangan selebriti, musisi ternama, bintang film dan lain-lain. Mereka yang menjadi mega influencer pada umumnya sangat selektif memilih brand untuk kerja sama.
2. Macro Influencer
Kedua adalah macro influencer, yang jika dilihat dari jumlah pengikutnya, biasanya kurang dari 1 juta followers dan berada di atas 40 ribu. Macro influencer umumnya adalah mereka yang baru menjadi artis dadakan, dan juga pakar dalam bidang tertentu. Secara jumlah, macro influencer memang lebih banyak ketimbang mega influencer.
3. Micro Influencer
Selanjutnya adalah micro influencer, yang apabila diibaratkan dengan jumlah pengikutnya adalah di bawah 40 ribu sampai minimal 1000 followers. Kebanyakan dari micro followers ini memiliki rate card dengan harga yang terjangkau.
4. Nano Influencer
Yang terakhir adalah nano influencer. Mereka yang menjadi nano influencer umumnya memiliki niche yang spesifik atau unik. Memang secara jumlah pengikut mereka hanya punya kurang dari 1000 followers. Tetapi, niche yang spesifik dan juga ditambah mereka yang mendalami bidang tersebut, bisa menjadi pilihan terbaik untuk marketing Anda. Bahkan tak jarang perusahaan besar menggunakan jasa nano influencer ini.
Apa itu Influencer Marketing dan Cara Menjalankannya?
Setelah mengetahui dengan pasti apa yang dimaksud dengan influencer marketing beserta dengan jenisnya, selanjutnya MinTiv akan berbagi tips untuk menjalankannya. Nah berikut ini ada 3 cara yang bisa dilakukan agar influencer marketing berjalan sebagaimana mestinya;
1. Tentukan Tujuan dan Catat Key Performance Indicators yang ingin capai.
Yang pertama, tentu saja adalah dengan menentukan tujuan dan juga key performance indicators. Definisikan dengan jelas tujuan yang ingin dicapai. Apabila tujuan tersebut sudah didefinisikan dengan jelas, maka Anda akan dengan mudah mencatat poin-poin penting untuk menilai keberhasilan strategi. Ada banyak tujuan yang bisa dicapai dengan influencer marketing. 3 di antaranya adalah;
- Untuk brand awareness. Yaps, tujuan yang pertama dan umumnya ingin dicapai adalah produk atau jasa Anda dapat diketahui oleh audiens.
- Menjangkau target market baru. Kedua adalah memperluas jangkauan audiens market, yang pada akhir menciptakan lingkaran target market baru. Belum lagi fakta bahwa influencer marketing dijalankan pada sosial media, kemungkinan adanya target market dari kalangan milenial bisa Anda dapatkan.
- Mendapatkan lead/konversi. Selanjutnya untuk mendapatkan lead/konversi. Hal ini jelas, tetapi seringkali membutakan banyak pebisnis bahwa tujuan influencer marketing semata-mata hanya untuk lead. Bersabar akan proses dan lebih banyak memberikan porsi untuk tujuan brand awareness seperti ide konten untuk soft selling, tentu akan lebih bijak. Ingat konsep kinerja Marketing Funnel bukan?
2. Mengerti Niche atau Landscape dari Influencer
Kedua adalah mengerti niche atau landscape dari influencer. Semisal Anda ingin mempromosikan produk laptop, maka akan lebih bijak jika Anda melakukan promosi dengan influencer yang punya niche teknologi atau yang relevan. Selain mengerti tentang niche, Anda juga harus mengerti gaya atau style daripada influencer.
3. Bangun Hubungan Bisnis yang Baik dengan Influencer
Terakhir adalah dengan memastikan bahwa kerjasama Anda dengan influencer berjalan dengan baik. Harga mereka sesuai dengan apa yang mereka berikan atau sesuai rate card atau perjanjian kontrak di awal. Membangun hubungan bisnis yang baik juga akan berimbas pada feedback yang baik, semisal influencer yang memberikan Anda promosi gratis.
Bagaimana Caranya Mendapatkan Influencer yang Tepat?
Untuk mendapatkan influencer yang tepat, Anda butuh banyak lakukan riset dan juga menghubungi satu per satu influencer dan menanyakan rate card mereka. Belum lagi dengan proses tawar menawar harga yang tidak sebentar, terlebih jika jenis influencer-nya adalah mega dan juga makro. Notabenenya susah untuk dihubungi.
Daripada pusing memikirkan itu semua, Anda bisa bekerja sama Creativism.id untuk mencari influencer yang tepat. Layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda.
Salah satu layanan tersebut adalah Jasa Influencer TikTok dan Instagram Reels. Anda bisa mengetahui info lebih lanjut tentang jasa ini di nomor 62812-2222-7920.