3 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Selesai Posting Konten
Yang Harus Dilakukan Setelah Posting Konten – Content marketing adalah salah satu nyawa utama daripada pergerakan bisnis di era digital. Content marketing ini mampu memberikan banyak manfaat bagi pebisnis, terutama dalam hal meningkatkan brand awareness serta memudahkan pelanggan untuk melewati sales funnel yang ada.
Calon pelanggan akan dengan mudah mengawali peta perjalanannya dalam memahami brand Anda (Customer Journey) mulai dari Cold, Warm, hingga Hot yang itu berhubungan erat dengan proses Consideration dan juga Decision.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa menjalankan strategi yang satu ini. Karena definisinya yang luas, kita bisa menerapkannya di berbagai platform seperti media sosial Instagram atau TikTok. Ingat bahwa Content Marketing itu terdiri dari 2 pilar utama, yakni proses pembuatan konten yang berkualitas, dan distribusi yang tepat.
Nah, untuk proses distribusinya ini Anda bisa menggunakan media sosial. Terlebih lagi media sosial memungkinkan pebisnis untuk jalankan kampanye brand yang lebih interaktif dan menghibur. Hal ini juga didukung fakta bahwa pengguna media sosial di seluruh dunia terus meningkat tiap tahunnya.
Contoh saja negara kita yakni Indonesia, yang di tahun ini jumlah pengguna media sosialnya mencapai 167 juta jiwa. Jumlah ini bahkan setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri.
Tidak heran jika pebisnis di era digital sekarang ini, banyak memanfaatkan media sosial sebagai salah satu dari strategi marketingnya. Sayangnya masih banyak di antara pebisnis tersebut yang kurang aware tentang apa saja yang harus dilakukan setelah posting konten.
Kebanyakan pebisnis hanya fokus menjalankan strategi ini ala kadarnya, yakni sembarang posting konten dan setelah itu menunggu calon pelanggan datang. Layaknya seorang pemancing di tengah laut, yang duduk diam begitu saja setelah kailnya dilepas.
Yang Harus Dilakukan Setelah Posting Konten
Kurangnya interaksi yang diberikan menjadikan calon pelanggan kurang tertarik. Jika menggunakan analogi pemancing tadi, mungkin akan ada beberapa ikan yang datang, itu pun butuh waktu yang lama.
Seorang pemancing yang handal tentunya akan melakukan berbagai cara agar ikan bisa datang menghampiri. Seperti menggunakan teknik popping, jigging, casting, trolling, surf casting dan lain-lain.
Nah, dari sini kita paham bahwa pebisnis juga harus atraktif layaknya seorang pemancing. Melempar umpan (konten) kepada audiens tidak akan cukup untuk menarik perhatian. Lalu apa yang diharuskan agar audiens bisa memakan umpan tersebut?.
Berikut ini adalah 3 hal yang harus dilakukan setelah posting konten, dimulai dari;
1. Memanfaatkan Stok Konten yang Lama
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memanfaatkan stok konten yang lama. Memang benar kalau audiens menyukai berita atau konten yang kekinian/terbaru. Tapi kita tidak bisa terus-terusan konsisten untuk mendapatkan ide baru untuk konten yang baru.
Diperlukan jeda atau brainstorming agar ide baru muncul kembali. Selama proses itulah Anda bisa menggunakan stok konten lama untuk diberikan tambahan atau update dan di posting kembali layaknya sebuah konten yang baru.
Membagikan konten lama yang dipoles seperti baru ini akan kembali meningkatkan traffic views konten yang didapatkan. Baik itu pada konten yang baru saja dipoles atau pada sumber konten aslinya.
2. Lakukan Respon Pada Setiap Interaksi yang Dilakukan Pada Konten Anda
Yang kedua adalah dengan merespon setiap interaksi yang dilakukan pada konten Anda. Respons ini sangat sederhana, semisal membalas komentar yang ada, reshare kembali postingan yang di stories dan memberikan sedikit Call to Action, dan lain-lain.
Jika konten tidak memiliki interaksi yang cukup, maka Anda bisa saja menjalankan strategi konten lain seperti Giveaway atau lomba berhadiah.
3. Melakukan Analisis Konten
Terakhir adalah melakukan analisis konten. Kebanyakan dari pebisnis hanya mengukur tingkat keberhasilan kontennya hanya dari metrik yang terlihat saja. Semisal jumlah like, komentar, dan share. Padahal ada metrik indikator keberhasilan konten lain yang penting untuk dipertimbangkan.
Seperti jumlah views, jangkauan, waktu konten maksimal, dan lain-lain.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis Konten
Inilah penjelasan lengkap tentang 3 hal yang harus dilakukan setelah posting konten. Apabila Anda sedang mencari Jasa Admin Media Sosial yang Interaktif dan mampu meningkatkan engagements akun, hubungi saja Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Kreator Konten Media Sosial
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar lengkap untuk handle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi lainnya untuk bisnis Anda. Hubungi WhatsApp 6281 22222 7920.
Pengertian Consumer Insight dan Manfaatnya untuk Bisnis
Pengertian Consumer Insight – Seiring dengan perkembangan bisnis yang ada, Anda akan sering menemukan berbagai istilah yang ada di dalamnya. Ya, sama halnya dengan perkembangan ilmu lainnya, bisnis juga semakin lama semakin banyak melahirkan cabang-cabang ilmu. Apalagi era bisnis konvensional telah bergeser ke arah yang lebih modern memanfaatkan perantara digital marketing.
Jadi wajar jika Anda akan temukan berbagai istilah baru di dalam bisnis model terbaru. Salah satu dari sekian banyak istilah baru dalam bisnis tersebut adalah Consumer Insight. Consumer insight sendiri adalah cara Anda untuk memahami Insight tentang konsumen, dan memanfaatkannya untuk keperluan bisnis.
Berikut ini adalah penjelasan terperinci mengenai consumer insight. Simak penjelasannya di sini!.
Pengertian Consumer Insight
Consumer insight atau customer insight adalah proses Anda memahami perilaku, minat dan juga pola pikir pelanggan saat akan membeli produk atau menggunakan jasa Anda. Definisi ini MinTiv ambil dari Tech Target. Penerapan consumer insight di dalam bisnis Anda akan memudahkan Anda untuk dapatkan feedback positif dari pelanggan.
Dengan data feedback tersebut, Anda akan jadi lebih mudah untuk melakukan berbagai inovasi dan juga perbaikan terhadap kualitas bisnis produk atau jasa. Pemahaman yang baik akan consumer insight akan membantu Anda untuk segala proses strategi digital marketing, termasuk juga dengan social media advertising.
Mengapa?, karena dengan data-data yang sudah ada, iklan yang Anda jalankan akan lebih tertarget.
Manfaat Consumer Insight Bagi Bisnis
Sumber: Freepik.com
Ada banyak manfaat yang akan didapatkan jika Anda benar-benar memahami consumer insight dari niche bisnis Anda sendiri. Dilansir dari Hitachi Solutions, perusahaan atau organisasi yang memanfaatkan consumer insights mendapatkan peningkatan daya jual yang lebih tinggi 85% dibanding dengan bisnis kompetitornya.
Angka yang sangat fantastis ini, jelas tidak boleh serta merta Anda remehkan begitu saja. Anda harus dapat bergerak cepat untuk bisa memahami consumer insight yang ada.
Berikut adalah berbagai manfaat yang akan Anda dapat jika menerapkan strategi yang satu ini.
- Memudahkan Anda untuk memahami buyer persona dan pembuatan customer journey yang lebih cepat dan juga tepat.
- Anda akan lebih mudah memaksimalkan berbagai indikator kepercayaan konsumen untuk memotivasi mereka lakukan lebih banyak pembelian.
- Strategi pemasaran lebih tertarget dan juga berpusat pada konsumen.
- Perencanaan marketing di masa mendatang akan jauh lebih matang, dan juga hemat biaya.
Cara Mengoptimalkan Consumer Insight
Setelah mengetahui apa saja manfaat yang didapatkan dari consumer insight, Anda pastinya sudah bertanya-tanya kepada MinTiv. Bertanya tentang bagaimana cara mengoptimalkan consumer insight demi keperluan bisnis yang berkelanjutan. Daripada penasaran, berikut ini adalah penjelasannya untuk Anda;
1. Riset dan Pengumpulan Data
Sama dengan strategi marketing pada umumnya, consumer insight juga memerlukan riset dan pengumpulan data sebagai langkah awal. Sekarang, Anda bisa dengan mengumpulkan data-data tersebut untuk keperluan bisnis Anda memanfaatkan perantara media digital.
Jika Anda menjalankan website bisnis sebagai basis informasi utama dalam customer journey Anda, maka Anda bisa menggunakan Google Analytics. Google analytics sendiri adalah tools gratis dari Google yang akan memudahkan Anda untuk mengumpulkan data-data performa website. Dari sana, Anda bisa mengetahui bagaimana perilaku, minat, dan juga pola interaksi konsumen yang datang sebagai pengunjung website.
2. Riset Konsumen
Kedua, adalah dengan melakukan riset konsumen. Untuk ini, baru bisa Anda dapatkan apabila Anda sudah melakukan komunikasi langsung dengan konsumen Anda (direct selling). Anda bisa menerapkan strategi telemarketing atau dengan mengadakan focus group discussion bersama dengan calon konsumen dan juga konsumen loyal.
Adanya grup tersebut, tentu akan memudahkan mereka (konsumen) untuk berbagi saran perbaikan produk atau jasa yang Anda miliki.
3. Melakukan Manajemen Pemasaran
Selanjutnya adalah dengan melakukan manajemen pemasaran. Anda harus bisa menentukan marketing channel yang paling efektif untuk bisnis Anda. Jangan sampai Anda stagnan pada satu jenis marketing channel dan mengabaikan potensi dari jenis marketing channel lainnya.
Baca Juga: Apa Saja Jenis-Jenis Marketing Channel?
Cara lebih mudah untuk Anda dapat menentukan strategi mana yang terbaik, adalah dengan menjalankan A/B testing. Dilansir dari Digital Marketing Institute, A/B testing adalah metode untuk membandingkan 2 atau lebih varian strategi marketing satu sama lain demi menentukan mana yang memiliki kinerja lebih baik seperti jumlah klik yang didapatkan ataupun matriks penting bisnis lainnya.
4. Pengajuan Permintaan Feedback
Berikutnya adalah dengan mengajukan permintaan feedback. Untuk yang satu ini, Anda bisa meminta secara perlahan dengan mengirimkan link survey atau kuesioner tentang performa bisnis Anda kepada konsumen. Ingat, untuk jangan menggunakan kata-kata yang bisa mengintervensi konsumen.
Berikan ruang untuk konsumen memberikan kritikan, saran maupun pujian terhadap bisnis Anda. Feedback negatif bisa Anda simpan untuk keperluan peningkatan kualitas bisnis, sedangkan yang bernada positif bisa Anda gunakan untuk materi iklan. Gunakan saluran pemasaran yang bersifat personal, seperti email atau Google Form.
5. Third party data
Selanjutnya adalah dengan memanfaatkan data yang didapatkan dari pihak ketiga. Untuk ini, Anda bisa menggunakan berbagai tools riset marketing seperti SEMrush dan juga Ahrefs. Bahkan, lebih ekstrim lagi, Anda bisa mendapatkan data-data ini dari rival atau kompetitor bisnis Anda.
Setelahnya Anda bisa memaksimalkan segmen marketing yang kurang optimal pada kompetitor Anda untuk kemudian dilakukan flanking marketing. Sadar akan trend bisnis terbaru di dunia industri juga akan membantu pebisnis untuk memahami poin penting dari masalah pelanggan.
6. Real-time user testing
Terakhir, adalah menjalankan consumer insight ini dengan memanfaatkan real-time user testing. Untuk langkah yang terakhir Anda lebih mudah dijalankan, apabila Anda menggunakan platform iklan digital, seperti Facebook Ads ataupun Google Ads.
Hal-Hal Penting yang Harus Diperhatikan Sebelum Mengoptimalkan Consumer Insights
- Insight yang Anda dapatkan tidak harus selalu tentang brand manager saja. Insight ini bisa datang dari segala jenis stakeholder atau semua orang yang terhubung ke dalam bisnis.
- Diperlukan seseorang yang khusus untuk mempelajari ilmu ini di dalam organisasi Anda. Seseorang tersebut akan mengisi posisi dari Consumer Insight Manager. Tugas utamanya adalah meneliti perkembangan pasar.
- Sebanyak apapun insight yang Anda dapatkan, tidak akan berguna jika tidak bisa digunakan dalam aksi pemasaran. Tantangan terbesar dari consumer insight adalah membuat informasi yang digali dari konsumen benar-benar bisa dimanfaatkan untuk strategi pemasaran.
Inilah penjelasan terperinci tentang pengertian consumer insight. Apabila Anda ingin mendapatkan partner bisnis yang tepat untuk memudahkan Anda memahami consumer insight yang tepat guna bagi bisnis Anda, hubungi Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.