Pengertian Brand Marketing, Ini Cara Mudah untuk Memahaminya!
Pengertian Brand Marketing – Untuk menjadi seorang pebisnis hebat, bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang mesti dipelajari untuk bisa menuju ke sana. Salah satunya adalah brand marketing. Brand marketing adalah salah satu teknik marketing yang bermanfaat untuk meningkatkan brand loyalty.
Teknik ini, dapat membantu pebisnis meningkatkan customer base yang ada, minimal pada tahap recurring revenue. Lantas, apa sih itu brand marketing?. Bagaimana cara terbaik untuk menjalankan teknik ini?.
Semua pertanyaan di atas, akan MinTiv kupas lengkap di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Pengertian Brand Marketing
Didapatkan dari Amazon, brand marketing adalah proses untuk dapat membangun relasi antara brand dan calon pelanggan. Kurang lebih, ketika calon pelanggan dihadapkan dengan nama brand tertentu, ia akan ingat satu hal. Entah itu slogan, rasa, pelayanan, produk dan lain sebagainya.
Dapat dikatakan bahwa nama brand yang terdengar di telinga calon pelanggan tersebut, akan membuatnya ingat akan suatu identitas dan karakteristik tertentu.
Definisi yang diberikan oleh Amazon ini, memberikan kita penjelasan yang lebih mendalam terkait tujuan dari brand marketing. Secara umum, brand marketing memiliki 2 tujuan utama, yakni membangun hubungan dengan konsumen dan juga membangun brand value.
Apabila teknik brand marketing ini dijalankan dengan baik, maka 2 tujuan di atas akan tercapai. Ketika 2 tujuan ini tercapai, maka bisnis bisa mendapatkan tingkatan customer base tertinggi, yakni loyal customer.
Loyal customer adalah mereka-mereka pelanggan yang bukan hanya sekedar membeli produk atau menggunakan jasa begitu saja, tapi juga memiliki ketertarikan secara emosional yang mendalam. Semisal Anda adalah pelanggan nomor 1 Mie Ayam Pak Min.
Hampir setiap seminggu sekali Anda membelinya. Anda membelinya bukan hanya sekedar ingin makan dan kenyang saja, tapi juga ingin “membeli” beberapa menit obrolan menyenangkan dari Pak Min.
Mie Ayam enak dan penjualnya ramah, Anda lalu merekomendasikannya kepada teman-teman kantor.
Baca Juga: 7 Strategi Branding Produk Terbaik
Pada akhirnya, Pak Min, penjual Mie Ayam tersebut bisa mendapatkan 1 brand advocate, pada diri Anda. Brand advocate sendiri adalah mereka yang secara sukarela membicarakan hal positif mengenai brand tertentu, melalui word of mouth.
Jangan Salah Kaprah! Brand Marketing dan Product Marketing itu Berbeda
Dalam proses kita mempelajari brand marketing ini, kita akan menemukan banyak istilah baru di dalamnya. Salah satunya adalah product marketing. Istilah ini, seringkali dianggap sama dengan brand marketing oleh kebanyakan pemula.
Faktanya, product marketing berbeda jauh dengan brand marketing. Product marketing adalah teknik pemasaran yang berguna untuk meningkatkan kualitas produk yang mau dijual, menjadikan metrik penjualannya meningkat drastis.
Sedangkan brand marketing lebih fokus pada poin hubungan dengan calon pelanggan.
Dalam kasus Mie Ayam Pak Min tadi, kita dapat mengatakan bahwa Mie Ayam adalah output dari product marketing yang Pak Min lakukan. Segala resep, bumbu dan cara meracik mie ayam tersebut dari Pak Min, adalah proses dari product marketing.
Sedangkan cara Pak Min melayani, memberikan obrolan enak kepada pelanggan-pelanggannya adalah brand marketing. Sangat mudah dipahami bukan?.
Manakah yang lebih baik antara keduanya?. Tidak ada, karena sejatinya brand marketing dan product marketing harus dioptimalkan secara bersamaan.
Cara Melakukan Brand Marketing
Ada banyak acara yang bisa Anda lakukan untuk dapat menjalankan brand marketing ini, 5 cara di antaranya adalah;
1. Menentukan Tujuan Brand Terlebih Dahulu
Cara pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memahami terlebih dahulu tujuan brand Anda. Anda bisa merumuskan tujuan brand ini dengan mudah memanfaatkan berbagai pertanyaan di bawah ini;
- Siapa target audiens bisnis Anda?.
- Mengapa bisnis Anda layak mendapatkan perhatian dari target audiens?.
- Apa yang ingin calon pelanggan dapatkan dari bisnis Anda?
- Apa saja tantangan yang perlu dihadapi?
- Siapa kompetitor terdekat, potensial dan terkuat bisnis Anda?.
- Bagaimana latar belakang bisnis Anda dapat muncul?.
2. Melakukan Riset Market Secara Mendalam
Kedua adalah dengan melakukan riset market secara mendalam. Untuk langkah yang satu ini, Anda bisa memanfaatkan berbagai tools digital yang ada, seperti Facebook IQ Audience Insights misalnya. Gunakan berbagai tools digital yang ada, dan benar-benar Anda kuasai.
Manfaatkan itu untuk proses data enrichment yang lebih cepat dan juga tepat.
3. Lakukan Brand Storytelling
Berikutnya, berkaitan dengan jawaban “Bagaimana Latar Belakang Bisnis Anda” pada cara pertama, adalah Anda yang dapat menyusunnya menjadi sebuah cerita. Kita dapat mengatakan cara ketiga ini sebagai bagian dari brand storytelling.
Ada 7 elemen penting yang harus ada dalam brand storytelling ini. 7 elemen ini adalah;
- Empati.
- Sounding.
- Otentik dan jujur.
- Relatable.
- Konsistensi.
- Selaras dengan tujuan utama bisnis.
Untuk penjelasan lebih lengkap tentang brand storytelling dan juga cara tepat untuk dapat menjalankannya, Anda bisa baca melalui link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Panduan Lengkap Brand Storytelling untuk Pemula
4. Ketahui Kompetitor Terkuat dan Potensial
Cara keempat, juga berkaitan dengan pertanyaan “Siapa kompetitor terdekat, potensial dan terkuat bisnis Anda” di cara pertama. Anda harus dapat mengerti dengan baik medan pertempuran yang ada. Anda harus dapat mengerti dengan siapa Anda akan bertarung.
Dan Anda juga harus dapat mengerti di jenis market manakah Anda bertarung, apakah itu di red ocean market atau blue ocean market. Memahami kompetitor dengan baik, akan memudahkan Anda untuk mengetahui tren konten terbaru dan juga menemukan target audience yang tepat.
5. Pahami Brand Image
Terakhir, adalah dengan memahami dengan baik apa itu brand image. Brand image ini sendiri, berkaitan erat dengan logo, warna, font, dan sejenisnya yang berhubungan dengan visual.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu brand marketing?. Proses untuk dapat membangun relasi antara brand dan calon pelanggan.
- Apa perbedaan brand marketing dan product marketing?. Perbedaanya terletak di tujuan. Brand marketing fokus untuk meningkatkan relasi yang baik dengan pelanggan, sedangkan product marketing fokus untuk meningkat kualitas produk dan penjualan.
- Rekomendasi tools branding marketing terbaik?. 1. Facebook IQ Audience Insights 2. SEMrush 3. Hubspot 4. Wistia 5. Canva 6. Adobe Illustrator dan lain sebagainya.
Inilah penjelasan lengkap tentang pengertian brand marketing. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Branding Terbaik dari Agency Digital Marketing Tepercaya, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: Apa itu Personalisasi Konten dalam Strategi Marketing?
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Perbedaan Branding vs Marketing, Pemula Wajib Tahu Hal Ini!
Perbedaan Branding vs Marketing – Ketika kita menjalankan bisnis, maka kita akan menemukan banyak istilah penting di dalamnya. 2 di antara banyak istilah tersebut adalah branding dan juga marketing. Kedua istilah ini sering kali terdengar di telinga kita para pebisnis. Saking seringnya, mungkin banyak di antara Anda yang mengira bahwa branding dan marketing adalah 2 istilah yang sama. Padahal branding dan marketing adalah 2 istilah yang jauh berbeda.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Melakukan Rebranding
Lalu, apa sih perbedaan branding vs marketing ini?. MinTiv akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Perbedaan Branding vs Marketing
Untuk lebih memahami perbedaan antara keduanya, kita akan gunakan 4 poin pembanding. 4 poin itu adalah definisi, cara kerja, jangka waktu, dan targeting. MinTiv akan menjelaskan tentang perbedaan branding dan marketing ini dimulai dari poin yang pertama yakni definisi.
1. Definisi
Branding adalah proses di mana pelaku bisnis berusaha untuk bisa menciptakan identitas yang unik di benak target audience nya. Branding memiliki hubungan yang erat dengan brand image atau brand visual. Seperti nama, logo, visi dan misi, dan lain-lain yang sejenis.
Sedangkan marketing adalah proses untuk menyebarkan identitas yang diciptakan dalam tindakan yang mampu memuaskan pelanggan. Kegiatan ini, biasanya dilakukan langsung oleh penjual, retailer, atau juga produsen.
2. Cara Kerja
Poin pembanding kedua yang akan kita bahas adalah cara kerja. Branding memiliki cara kerja yang tertuju pada alasan mengapa sebuah brand harus ada. Semisal Anda adalah seorang pebisnis sepeda, dan sedang mencari sesuatu yang unik dalam bisnis agar memudahkan audiens menemukan Anda. Anda berpikir keras dan kemudian mendapatkan ide untuk memasarkan dinamo sepeda. Ide ini muncul dikarenakan banyak pengguna sepeda konvensional yang terlalu capai untuk terus mengayuh, serta banyaknya pengguna sepeda yang tidak menyalakan lampu saat berkendara di malam hari.
Proses Anda menemukan alasan inilah bagian dari cara kerja branding.
Sedangkan marketing, dapat dikatakan sebagai tindak lanjut dari berhasilnya sebuah alasan brand berdiri ditemukan. Tindak lanjut yang MinTiv maksud adalah berusaha untuk menyebarkannya kepada target audience. Pebisnis akan berpikir keras bagaimana mereka bisa memasarkan dinamo sepeda sebelumnya pada target audience yang tepat.
Marketing adalah proses di mana Anda harus dapat berpikir bagaimana caranya membuat target audience sadar akan keberadaan brand Anda.
Secara garis besar, kita dapat memahami bahwa, branding punya cara kerja yang fokus untuk membangun loyalitas pelanggan. Sedangkan marketing punya cara kerja yang fokus untuk membangun respons calon pelanggan akan keberadaan bisnis Anda.
3. Jangka Waktu
Berikutnya adalah jangka waktu. Branding memiliki jangka waktu yang cukup lama untuk bisa membangun atensi calon pelanggan. Dapat dikatakan bahwa branding adalah strategi long-term, dilakukan secara berulang-ulang. Ya, tentunya tidak mudah bukan untuk bisa menanamkan brand image atau slogan tertentu di dalam benak pelanggan.
Salah satu contoh branding yang sukses menurut MinTiv terdapat pada slogan “Apapun makanannya, minumnya…”.
Anda pasti sudah tahu dengan kelanjutan kalimat di atas bukan?.
Berbeda dengan branding, marketing unggul dalam hal membangun atensi calon pelanggan jangka pendek. Dapat dikatakan bahwa marketing adalah strategi short-term.
4. Targeting
Terakhir, perbedaan branding vs marketing dapat kita lihat pada poin targeting atau penargetan. Di mana targeting pada proses branding cenderung lebih luas atau wide, sedangkan marketing meskipun juga bisa meluas, tetapi pada umumnya ditujukan untuk target audience spesifik atau narrow.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu branding?. Proses di mana pelaku bisnis berusaha untuk bisa menciptakan identitas yang unik di benak target audience nya
- Apa itu marketing?. Proses untuk menyebarkan identitas yang diciptakan dalam tindakan yang mampu memuaskan pelanggan
- Manakah yang lebih baik antara branding atau marketing?. Tidak ada yang lebih baik di antara keduanya, karena di dalam proses menjalankan bisnis, Anda memerlukan kedua konsep ini. Branding without Marketing it’s nothing.
Inilah penjelasan lengkap tentang perbedaan branding vs marketing. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Branding dan Marketing Terbaik, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: Mengapa Keyword Research itu Penting?
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Hal-Hal Penting yang Harus Pelajari Ketika Melakukan Rebranding
Hal-Hal Penting Rebranding – Bisnis yang baik adalah bisnis yang memiliki customer base yang baik, setidaknya memiliki pelanggan umum dan recurring revenue. Memiliki sistem pipeline yang baik, serta tidak memberikan customer effort yang besar. Bisnis dengan sistem seperti ini, tentunya akan memudahkan pengguna untuk mencapai tujuan utamanya, yakni sukses.
Sayangnya, untuk bisa mencapai tahap tersebut, bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal yang perlu Anda pelajari terlebih dahulu. Termasuk belajar menerima keadaan ketika bisnis yang dijalankan memang sudah tidak punya lagi harapan yang jelas.
Belajar menerima keadaan kalau bisnis yang dijalankan memang sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan keinginan terbaru dari target audience. Memang sulit untuk menerima fakta yang ada, tetapi Anda harus cepat bangkit dan move on.
Lantas, langkah apa yang perlu dilakukan pertama kali ketika bisnis yang dijalankan gagal?. Anda bisa mulai mempelajari lebih tentang apa itu rebranding. Ya, ini jadi salah satu strategi ampuh untuk pebisnis bisa mendapatkan perhatian dari target audience nya kembali.
Baca Juga: 5 Skill Penting yang Harus Dimiliki Digital Marketer
Strategi ini terbukti ampuh untuk meningkatkan kepercayaan bisnis demi dapat bangkit. Baik itu dari sisi pebisnis maupun dari sisi pelanggan terhadap brand Anda. Di dalam artikel ini, MinTiv akan menjelaskan secara lengkap tentang apa itu rebranding, beserta hal-hal penting rebranding yang wajib untuk Anda ketahui. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa itu Rebranding?
Rebranding sebenarnya berasal dari dua kata, yakni Re, yang artinya kembali, dan juga Branding, yang artinya penciptaan brand image. Secara makna, rebranding memiliki arti upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengubah total dan memperbaharui brand yang sudah ada, tanpa mengabaikan tujuan awal.
Lalu, kapan kita harus melakukan rebranding ini?. Sebenarnya, MinTiv sudah menerangkannya kepada Anda sekilas di awal artikel. Di mana rebranding banyak dilakukan apabila bisnis yang dijalankan tidak memiliki harapan atau prospek yang menjanjikan. Alias memiliki persentase kemungkinan gatot (gagal total).
Rebranding juga diperlukan apabila produk atau jasa yang ditawarkan memang tidak lagi relevan dengan kebutuhan dan keinginan target audience. Tapi, agar lebih jelas lagi, MinTiv akan memberikan 5 keadaan yang mengharuskan Anda untuk melakukan rebranding.
Kapan Kita Harus Melakukan Rebranding?
5 keadaan tersebut dimulai dari;
- Memulai bisnis produk atau jasa yang baru dalam perusahaan. Ya, tentu saja Anda memerlukan proses rebranding dari brand identity lama menuju brand identity untuk produk atau jasa yang bakal ditawarkan.
- Ketika pebisnis menginginkan pergantian nama. Hal ini biasa terjadi, terlebih lagi untuk nama bisnis yang memiliki konotasi negatif di tengah masyarakat.
- Pebisnis ingin melakukan revitalisasi brand. Semisal ingin membuat bisnis yang dijalankan tidak lagi hanya menyasar pasar nasional, tapi juga internasional.
- Pebisnis ingin melakukan revitalisasi identitas brand. Hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja perubahan yang diberikan tergolong masif.
- Perusahaan melakukan sistem terintegrasi dengan mitra atau merger. Ya, ketika perusahaan atau brand memutuskan untuk bekerja sama dengan mitra bisnis lain, maka mereka perlu melakukan rebranding. Contoh paling mudahnya dapat kita temukan pada GoTo Group, perusahaan ekosistem digital yang berasal dari gabungan Gojek dan Tokopedia.
Tahapan Rebranding yang Wajib Diketahui
Hal-hal penting tentang rebranding terakhir yang MinTiv bakal jelaskan adalah tahapan rebranding. Setidaknya ada 7 tahapan rebranding. Tahapan tersebut dimulai dari;
1. Menentukan Rencana Besar
Tahapan yang pertama adalah dengan menentukan rencana besar terlebih dahulu. Anda harus dapat merumuskan business plan dengan baik. Tujuan, visi dan misi serta strategi marketing praktis yang bakal digunakan.
Susun rencana tersebut secara sistematis agar dapat memudahkan Anda menemukan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang tepat untuk tim. Termasuk di dalam proses ini, adalah Anda yang harus dapat memahami karakteristik terbaik yang bakal jadi target audience utama.
Ya, Anda harus dapat mempelajari lebih dalam tentang apa itu buyer persona.
2. Mencari Alasan Kuat untuk Branding
Tahapan rebranding yang kedua adalah Anda yang harus dapat mencari alasan kuat mengapa rebranding diperlukan. Jangan sampai Anda melakukan rebranding untuk sebuah alasan yang kurang matang. Jadikan pemahaman akan kegagalan brand sebelumnya sebagai salah satu penopang alasan rebranding.
3. Memahami Kondisi Perusahaan
Berikutnya adalah dengan memahami kondisi perusahaan atau bisnis yang dijalankan. Libatkan tim bisnis Anda untuk mendapatkan insights yang lebih luas. Gunakan feedback yang mereka berikan terhadap bisnis Anda, sebagai bahan pertimbangan.
Hal ini perlu dilakukan juga oleh seorang pemimpin bisnis karena dapat menghasilkan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman. Ini juga akan berimbas pada tingkat turn over yang perlahan menurun. Jangan lupa sebagai tambahan, lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat).
Anda bisa membaca lebih lengkap tentang langkah-langkah melakukan analisis SWOT, melalui link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Cara Mudah Melakukan Analisis SWOT Bisnis
4. Definisikan Kembali Value yang Ingin Dibangun
Keempat adalah dengan mendefinisikan kembali value yang ingin Anda “jual” kepada target audience. Semisal Anda adalah pebisnis di ranah F&B (Food & Beverages), dan Anda ingin menawarkan value Speed, dikarenakan banyak pesaing Anda di ranah yang sama, memiliki pelayanan yang lambat.
Penentuan value ini, juga akan memudahkan Anda menemukan slogan bisnis yang tepat. Semisal (sesuai studi kasus yang sebelumnya) “Yang Terbaik, Selalu Datang Cepat”.
5. Riset Pasar
Klise, tapi inilah yang memang Anda harus lakukan kembali. Anda bisa saja memanfaatkan data-data hasil riset dari brand sebelumnya untuk mempercepat proses yang ada. Tetapi, jangan lupa untuk selalu perbarui data tersebut dengan kondisi terbaru di lapangan.
Baca Juga: Perbedaan Red Ocean dan Blue Ocean dalam Bisnis
Ya, secara garis besar Anda tetap harus melakukan data enrichment. Pertajam riset pasar ini dengan melakukan beberapa analisis kompetitor yang relevan. Pastikan Anda memahami di “lautan” manakah bisnis Anda akan berlayar. Apakah di red ocean atau malah di blue ocean?.
6. Social Listening dan Temukan Brand Voice yang Tepat
Selanjutnya adalah dengan melakukan social listening. Sesuai dengan namanya, social listening adalah cara Anda dalam mendengar atau melacak nama bisnis Anda di media sosial.
Di dalam social listening ini, terdapat 2 langkah utama yang bisa Anda jalankan. 2 langkah utama itu adalah;
- Monitoring seluruh social media channels yang menyebutkan brand Anda. Baik di dalam konten mereka, produk, atau keyword di dalam website mereka.
- Analisis informasi untuk bahan pertimbangan aksi yang selanjutnya bakal Anda lakukan.
Setelah melakukan social listening, Anda pasti akan menemukan kata tertentu yang sering digunakan oleh target audience untuk menemukan bisnis Anda. Gunakan kata tersebut untuk kemudian menjadi bahan pertimbangan rancangan brand voice.
7. A/B Testing dan Evaluasi
Tahapan rebranding terakhir dari MinTiv adalah melakukan A/B testing. Didapatkan dari Harvard Business Review. A/B Testing adalah metode untuk dapat membandingkan 2 poin berbeda, manakah yang terbaik untuk bisa mencapai 1 tujuan yang sama.
Hasil dari A/B testing ini harus dapat Anda evaluasi dengan baik. Pelajari metrik-metrik relevan untuk proses penilaian.
FAQ Seputar Konten?
- Apa itu rebranding?. Secara makna, rebranding memiliki arti upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat mengubah total dan memperbaharui brand yang sudah ada, tanpa mengabaikan tujuan awal.
- Kapan kita harus melakukan rebranding?. Salah satu kondisi yang mengharuskan pebisnis melakukan rebranding adalah ketika ia ingin revitalisasi brand.
- Apa saja tahapan rebranding?. 5 di antaranya adalah menyusun business plan, mencari alasan rebranding, memahami kondisi perusahaan, definiskan value baru, dan riset pasar.
Inilah penjelasan lengkap tentang hal-hal penting rebranding yang wajib pebisnis ketahui. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan partner bisnis terbaik untuk keperlukan rebranding, hubungi saja Creativism.id.
Pesan Sekarang: Jasa SEO Jakarta Murah, Ada Garansi!
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Apa itu Social Listening dan Apa Saja Manfaatnya untuk Bisnis?
Apa itu Social Listening – Menjalankan bisnis di era digital saat ini, bukanlah perkara yang mudah. Ada banyak hal penting yang mesti pebisnis pelajari demi dapat mencapai tujuan utamanya. Satu dari sekian banyak hal penting yang mesti dipelajari tersebut adalah social listening. Apa itu social listening?.
Baca Juga: Manfaat Besar Voice of Customer
Dapat dikatakan bahwa social listening adalah cara terbaik untuk pebisnis bisa lebih dekat dengan calon pelanggannya. Social listening adalah cara terbaik untuk pebisnis bisa meramu buyer persona terbaiknya. Lantas, apa sih social listening itu?. MinTiv akan menjelaskannya secara lengkap di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Social Listening?
Sesuai dengan namanya, social listening adalah cara Anda dalam mendengar atau melacak nama bisnis Anda di media sosial. Di dalam social listening ini, terdapat 2 langkah utama yang bisa Anda jalankan. 2 langkah utama itu adalah;
Sesuai dengan namanya, social listening adalah cara Anda dalam mendengar atau melacak nama bisnis Anda di media sosial. Di dalam social listening ini, terdapat 2 langkah utama yang bisa Anda jalankan. 2 langkah utama itu adalah;
- Monitoring seluruh social media channels yang menyebutkan brand Anda. Baik di dalam konten mereka, produk, atau keyword di dalam website mereka.
- Analisis informasi untuk bahan pertimbangan aksi yang selanjutnya bakal Anda lakukan.
Terdapat banyak metrik penting yang bisa digunakan untuk proses social listening. 4 di antaranya adalah;
- Brand mentions.
- Hashtag
- Competitor mention
- Dan juga tren industri.
Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari kegiatan satu ini. 3 di antara banyak manfaat tersebut adalah;
- Memudahkan Anda untuk mendengarkan kebutuhan terbaru dari target pasar. Anda bisa menemukan data-data pemasaran yang jauh lebih relevan dan up to date. Melalui social listening ini, Anda bisa selangkah lebih maju di depan kompetitor.
- Anda bisa menemukan pola manajemen krisis yang tepat sasaran. Anda jadi tahu langkah terbaik yang perlu dilakukan ketika masalah datang.
- Anda bisa mengetahui peluang pasar terbaru, sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi target pasar.
Cara Melakukan Social Listening dengan Baik
Untuk bisa melakukan social listening ini dengan baik, bukanlah perkara yang sulit amat. Anda cukup melakukan beberapa langkah sederhana di bawah ini, dimulai dari;
Baca Juga: Apa itu Customer Journey?
- Mengetahui apa yang perlu Anda dengar. Ya, terutama terkait nama brand, produk, jasa, kompetitor bisnis Anda.
- Lakukan data enrichment. Untuk yang satu ini, Anda bisa berharap banyak tools digital seperti SEMrush, HubSpot, Mailchimp dan lain-lain. Jangan lupa untuk lakukan variasi pengambilan data. Ini akan membantu rencana bisnis Anda penuh dengan ide brilian.
- Tracking pesaing. Ya, Anda bisa melakukan social listening ini dengan mudah melalui proses “mencuri” analisis dari kompetitor. Proses ini akan membantu Anda untuk menghemat lebih banyak banyak waktu terkait proses riset.
- Tetapkan pain point. Pain point adalah masalah utama yang dihadapi oleh calon pelanggan, mereka sangat memerlukan solusi.
- Mempelajari produk terbaik untuk jadi solusi pain paint, dan pelajari lebih jauh dengan unique selling pointnya.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu social listening?. Sesuai dengan namanya, cara Anda dalam mendengar atau melacak nama bisnis Anda di media sosial.
- Apa untungnya melakukan social listening?. Salah satu manfaat besarnya adalah dapat memudahkan Anda memahami kebutuhan dan ekspektasi target pasar.
- Bagaimana cara melakukan social listening?. 1. Dengar apa yang perlu Anda dengar. 2. Lakukan data enrichment. 3. Tracking pesaing. 4. Cari pain point 5. Temukan USP bisnis Anda.
- Rekomendasi tools untuk social listening?. 1. HubSpot 2. SEMrush 3. Sprout Social 4. Hootsuite 5. Mailchimp
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu social listening.
Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Digital Marketing Terbaik, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: 7 Cara Update Konten Lama Website
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
5 Rekomendasi Landing Page Builder Terbaik 2024!
Rekomendasi Landing Page Builder – Salah satu kunci sukses sebuah bisnis, adalah bisnis tersebut yang mudah untuk mendapatkan lead dan konversi yang maksimal. Untuk bisa mencapai tahap ini, jelas bukanlah perkara yang mudah. Diperlukan strategi pemasaran yang matang, sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi daripada target audience. Bukan hanya berhenti di perencanaan saja, tetapi juga proses distribusinya yang harus tepat.
Ya, sekilas kita akan mengingat tentang content marketing. Ingatan ini wajar saja muncul dikarenakan memang era pemasaran saat ini, mengandalkan banyak konten digital. Strategi pemasaran yang dilakukan di era digital, melibatkan banyak elemen atau konten multimedia seperti gambar, video, audio, animasi dan hypertext di berbagai media online.
Ada banyak media online yang bisa kita gunakan untuk ini. Dimulai dari media sosial seperti Facebook, Instagram, TikTok, YouTube, website dan juga landing page. Apabila tujuan utama Anda adalah untuk mendapatkan lead dan konversi maksimal, maka pilihan terbaik jatuh kepada media landing page.
Apa itu landing page?. Landing page adalah halaman online yang mirip dengan website, hanya saja landing page terdiri dari 1 halaman utuh saja. Tidak terhubung ke halaman-halaman lain dalam 1 domain yang sama. Landing page adalah halaman online yang berisikan 1 jenis informasi mengenai produk atau jasa tertentu.
Definisi landing page di atas, jelas sudah memberikan kita gambaran yang cukup mengenai perbedaannya dengan website. Dikatakan oleh banyak ahli online marketers, landing page adalah senjata utama untuk pebisnis dapatkan lead dan konversi berlimpah, terlebih dari kegiatan Pay Per Click Marketing.
Sebuah strategi pemasaran yang memanfaatkan tool digital advertising, di mana pengiklan harus membayar setiap klik iklan yang berhasil didapatkan. Terkait jumlah yang harus dibayarkan, tergantung daripada performa iklan digital itu sendiri.
Tapi, jika landing page yang Anda kreasikan benar-benar dapat menggugah selera pembelian dari target audience, tentu saja Cost per Click yang dihasilkan lebih kecil. Anda bisa mendapatkan Return on Investment yang maksimal.
Rekomendasi Landing Page Builder Terbaik
Sayangnya, untuk bisa membuat landing page yang dapat menggugah selera pembelian, bukanlah perkara yang mudah. Anda harus belajar banyak tentang iklan yang bersifat komunikatif, interaktif, dan terpenting persuasif. Anda harus dapat memahami dasar daripada ilmu copywriting.
Sebuah ilmu untuk dapat menuliskan teks iklan jadi lebih menarik di mata target audience. Selain memahami ilmu copywriting, seorang pebisnis juga diharuskan untuk paham prinsip desain yang eye catching. Mampu memahami layout iklan yang menarik. Untuk yang terakhir ini, Anda patut bersyukur, karena sudah dapat terbantu dengan hadirnya berbagai tools landing page builder mumpuni.
Baca Juga: Cara Membuat Landing Page yang Menarik
Sesuai dengan namanya, tool ini bermanfaat untuk memudahkan penggunanya membuat landing page jauh lebih cepat, dan pastinya jadi lebih menarik. Nah, di dalam artikel ini, MinTiv akan berbagi 5 rekomendasi landing page builder terbaik. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.
1. GetResponse
Rekomendasi pertama jatuh kepada GetResponse. Tool landing page builder ini sangat bisa Anda andalkan untuk proses pembuatan landing page yang responsive, terutama pada platform mobile. Di dalamnya, Anda akan mendapatkan fitur tambahan mumpuni, seperti memudahkan proses webinar bersama calon klien dan juga email marketing. GetResponse sendiri sudah dapat Anda pasang bersama sebagai extension atau plugin dari sistem WordPress, Salesforce, dan juga Shopify.
Fitur-Fitur GetResponse
- Dapat terintegrasi dengan Google Ads, Bing, KissMetrics dan juga Facebook.
- Adanya dukungan email marketing.
- Menyediakan banyak template dan 1.000 stok foto.
2. Unbounce
Rekomendasi berikutnya adalah Unbounce. Melalui unbounce, Anda bisa membuat landing page jauh lebih cepat, dengan konsep drag and drop editor. Konsep drag and drop ini, memiliki tampilan yang sangat mudah dipahami, bahkan untuk jenis user amatir sekalipun. Unbounce didukung oleh 3 fitur utama di dalamnya. 3 fitur tersebut adalah;
Fitur-Fitur Unbounce
- Unbounce dilengkapi dengan fitur AI, jadi Anda bisa menjalankan konsep smart builder dengan cepat dan tepat.
- Dapat dengan mudah terintegrasi dengan berbagai tool digital lainnya. Salah satunya adalah dengan WordPress.
- Terdapat 100+ template yang siap pakai.
3. HubSpot
Rekomendasi landing page builder ketiga adalah HubSpot. Untuk yang sudah lama malang melintang di dunia online marketing, nama HubSpot pastinya sudah tidak asing lagi di telinga bukan. HubSpot adalah platform CRM (Customer Relationship Management) terbaik, yang memiliki banyak fitur otomatisasi di dalamnya. HubSpot sering digunakan oleh para pebisnis untuk kegiatan data enrichment.
Fitur-Fitur HubSpot
- Memudahkan pengguna untuk membuat formulir bisnis yang mudah dimengerti dan dapat menarik perhatian pengunjung.
- Memudahkan pengguna untuk lakukan strategi A/B Testing.
- Memudahkan Anda untuk mencari marketing funnel atau pipeline terbaik.
4. Instapage
Selanjutnya ada nama Instapage. Melalui Instapage, pengguna dapat lebih mudah. Sama seperti rekomendasi yang pertama, tool ini dapat Anda andalkan untuk pembuatan landing page yang responsive terutama di platform mobile. Instapage banyak digunakan oleh perusahaan besar, dikarenakan memudahkan mereka untuk membuat landing page dalam kurun waktu yang cepat. Ada banyak fitur dan kelebihan yang Instapage tawarkan.
Fitur-Fitur Instapage
- Didukung dengan 200+ template siap pakai.
- Dapat terintegrasi dengan Google Analytics, Facebook Ads dan juga layanan email marketing, seperti Mailchimp.
- Memudahkan Anda untuk melakukan perubahan universal dengan blok global.
5. LeadPages
Rekomendasi landing page builder terbaik yang terakhir dari MinTiv, jatuh kepada LeadPages. Sesuai dengan namanya, landing page builder ini memiliki kelebihan pada sistemnya yang memudahkan bisnis untuk dapatkan lead. Halaman produk atau jasa yang dikreasikan dari LeadPages memiliki tingkat persentase masuk lead yang cukup tinggi. Hal ini wajar, mengingat LeadPages didukung oleh berbagai tool digital mumpuni lainnya.
Fitur-Fitur LeadPages
- Terintegrasi dengan 40 lebih tools bisnis.
- Memudahkan Anda untuk melakukan A/B Testing.
- Tersedia fitur halaman checkout untuk web e-commerce.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu landing pages?. halaman online yang mirip dengan website, hanya saja landing page terdiri dari 1 halaman utuh, berisikan 1 jenis informasi mengenai produk atau jasa tertentu.
- Apa perbedaan landing page dengan website?. Anda bisa membacanya lengkap melalui link artikel ini.
- Apa yang perlu dipelajari untuk bisa membuat landing page menarik?. Ilmu copywriting, dan pemahaman akan desain dan layout iklan menarik, interaktif, dan persuasif.
- Rekomendasi tools untuk membuat landing page?. GetResponse, Unbounce, HubSpot, InstaPage, LeadPages.
Inilah penjelasan lengkap tentang rekomendasi landing page builder terbaik 2024. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Pembuatan Landing Page Terbaik, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: 5 Teknik Sederhana untuk Optimasi Image SEO
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
7 Tips Jitu untuk Strategi Brand Produk yang Efektif!
Strategi Brand Produk – Ada banyak hal penting yang mesti Anda kuasai ketika memasarkan produk. Salah satunya adalah dengan mempertajam brand knowledge yang dimiliki. Ketika brand knowledge yang dimiliki sudah cukup, maka Anda akan lebih mudah jalankan strategi brand positioning dan juga tentukan Unique Selling Point.
Penjelasan di atas, adalah salah satu strategi brand produk fundamental yang mesti diketahui oleh pebisnis. Terlebih bagi mereka yang masih pemula atau baru memulai perjalanan bisnis. Di era serba digital sekarang ini, kita bisa temukan banyak cara untuk branding produk.
Ya, apalagi jika proses branding ini dilakukan pada media sosial. Anda tidak perlu biaya yang besar dan juga jangkauan audiens yang didapatkan akan lebih luas. Tapi, jauh sebelum menjalankan ini, Anda harus paham terlebih dahulu 7 kunci penting strategi brand produk.
Baca Juga: 5 Cara Menguasai Pasar Keyword Search Volume Rendah
Tanpa memahami 7 kunci penting ini, strategi branding Anda akan berjalan dengan sia-sia. Lalu apa saja 7 kunci penting tersebut?. MinTiv akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
7 Strategi Brand Produk Efektif
1. Menemukan Brand Identity
Yang pertama adalah dengan menemukan brand identity. Hal ini berkaitan dengan proses Anda menemukan nilai lebih dari produk yang ditawarkan pada audiens. Anda harus dapat menentukan poin penting dari produk yang itu berbeda dengan produk sejenis dari kompetitor.
Pelajari lebih dalam tentang bagaimana cara pandang audiens terhadap produk Anda. Apakah mereka benar-benar menganggap bahwa produk Anda adalah solusi yang tepat atau tidak.
2. Pilih Audiens yang Tepat
Kedua adalah dengan memilih audiens yang tepat. Proses ini sebenarnya sudah harus Anda rumuskan saat desain funnel marketing. Mengapa?, karena audiens adalah poin penting customer base. Terlebih lagi, jika audiens yang Anda pilih benar-benar memiliki demografi yang cocok untuk niche bisnis Anda.
Gunakan tools marketing untuk permudah langkah Anda mencari audiens yang tepat. Jalankan lebih banyak segmented marketing dan juga personalized ads.
3. Logo yang Tepat Guna
Ketiga adalah dengan menggunakan logo yang tepat guna. Proses desain logo memang tidak akan mudah. Diperlukan riset yang mendalam terkait pilihan yang logo yang tepat. Baik itu model monogram, wordmark, pictorial mark, maskot, dan kombinasi.
Baca Juga: Jenis Desain Logo untuk Inspirasi Bisnis
Desain logo yang tepat guna akan memudahkan Anda untuk jalankan strategi brand image.
4. Desain Konten yang Relevan dan Menarik
Selanjutnya adalah dengan membuat desain konten yang relevan dan juga menarik. Gunakan logo yang sebelumnya telah Anda kreasikan. Jangan lupa untuk jadikan logo tersebut sebagai watermark atau identitas konten bisnis Anda. Desain konten yang relevan dan menarik sendiri baru bisa didapatkan apabila Anda mengerti konsep Content Marketing.
Di dalamnya Anda akan pelajari 2 pilar penting yakni proses pembuatan konten yang proporsional dan distribusi konten tepat sasaran.
5. Menggunakan Media Sosial
Kelima adalah dengan menggunakan media sosial. Media sosial yang digunakan sendiri bisa menyesuaikan jenis konten dan audiens yang ditetapkan sebelumnya.
Jika Anda memilih untuk lebih mengoptimalkan konten video pendek dengan audiensnya berada rata-rata di bawah usia 21 tahun ke bawah, maka TikTok akan jadi pilihan yang tepat.
6. Berikan Social Proof
Berikutnya adalah dengan merancang konten khusus untuk social proof. Konten seperti ini penting untuk bisnis karena dapat membantu menciptakan kepercayaan dan kredibilitas yang dimiliki. Audiens yang melihat kampanye konten Anda, akan jauh lebih yakin untuk melakukan komunikasi dengan Anda.
Salah satu contoh social proof yang banyak digunakan untuk branding produk adalah pemberian penjelasan testimoni baik dari pembelian sebelumnya.
7. Lakukan Evaluasi Secara Berkala
Terakhir adalah dengan melakukan evaluasi strategi branding yang dilakukan secara berkala. Pastikan bahwa strategi branding yang dilakukan benar-benar memenuhi tujuan kampanye konten atau setidaknya mendekati tujuan. Jika tidak, maka Anda bisa melakukan strategi branding lainnya, dan lakukan jenis evaluasi A/B Testing.
Pilihlah strategi branding yang sekiranya memberikan Anda lebih banyak prospek bisnis.
Inilah penjelasan lengkap tentang 7 strategi branding produk yang bisa Anda jadikan referensi. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan partner terbaik demi lancarkan strategi branding Anda, hubungi saja Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Apa itu Guest Blogging dan Mengapa Begitu Penting?
Apa itu Guest Blogging – Sebutkan salah satu cara untuk meningkatkan authority website. Dari sekian banyak jawaban yang ada, satu di antaranya adalah guest blogging.
Ya, teknik ini menjadi salah satu teknik yang paling banyak digunakan oleh pebisnis ketika menjalankan strategi SEO marketing. Guest blogging sendiri adalah bagian dari strategi link building.
Sebagaimana yang kita tahu, strategi ini berkaitan erat dengan metode SEO, yakni Off Page SEO. Sebuah strategi untuk optimasi website, yang langkah-langkahnya dilakukan pada website alternatif atau website yang dimiliki oleh pebisnis lain di niche sejenis.
Lantas apa itu guest blogging?. MinTiv akan menjelaskan tentang apa itu guest blogging lengkap dengan cara menjalankannya di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Guest Blogging
Sesuai dengan namanya, guest blogging adalah teknik SEO yang memungkinkan Anda untuk menjadi penulis di website orang lain. Teknik ini digunakan untuk meningkatkan domain authority website Anda, selain tentunya untuk menambah traffic.
Anda juga dapat menggunakan teknik ini untuk meningkatkan kredibilitas serta brand awareness terhadap pihak yang Anda tawarkan untuk proses guest blogging. Terlebih lagi keterangan dari Big Commerce, menyatakan bahwa guest blogging, bukan hanya akan menguntungkan website bisnis Anda, tapi juga website bisnis yang Anda tuliskan kontennya tersebut.
Anda mendapatkan kolam baru untuk promosi sedangkan website yang menjadi host guest blogging Anda akan mendapatkan konten yang berkualitas.
Mengapa Guest Blogging Begitu Penting untuk SEO Website?
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya sudah terjawab dalam penjelasan definisi guest blogging sebelumnya. Agar lebih jelas, mari kita bedah satu per satu alasan mengapa pebisnis perlu melakukan guest blogging.
1. Membantu Anda untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Konten
Yang pertama adalah membantu Anda untuk meningkatkan kemampuan menulis konten.
Ya, dengan menulis konten pada website yang berbeda atau website orang lain, Anda akan memiliki sudut pandang penulisan konten yang lebih beragam.
Kemampuan Anda dalam menuliskan konten akan benar-benar terasah dengan baik. Ya, hal ini wajar karena tulisan Anda bukan lagi dinilai oleh tim internal bisnis Anda, tapi juga dari pemilik website yang Anda tawarkan untuk proses ini, beserta dengan audiensnya.
2. Bantu Website Utama Dapatkan Traffic Tambahan
Kedua adalah membantu website utama atau yang Anda miliki mendapatkan lebih banyak traffic. Ini jelas, dan juga telah diamini oleh banyak SEO Experts. Salah satunya datang dari halaman OptinMonster yang menyebutkan bahwa guest blogging adalah kunci penting untuk meningkatkan traffic dan RoI (Return of Investment).
3. Bantu Website Bisnis Mendapatkan Meningkatkan Brand Awareness
Ketiga adalah membantu website bisnis mendapatkan peningkatan brand awareness.
Dari yang awalnya berada pada tingkatan unaware brand, perlahan menuju brand recognition atau setingkat lebih tinggi yakni brand recall. Syukur-syukur jika strategi ini dijalankan dengan konsisten dan konten yang diberikan benar-benar berkualitas, maka brand awareness bisa mencapai tahapan tertinggi yakni Top of Mind.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Tiap Tingkatan Brand Awareness
Bukan hanya itu saja, artikel guest blogging yang Anda kreasikan pada website lain, bisa menjadi media untuk website utama Anda, lebih optimal sebagai tools konversi.
4. Kredibilitas dan Kepercayaan Pada Bisnis Anda Meningkat
Terakhir, guest blogging mampu membantu Anda untuk meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pada bisnis yang dimiliki. Jika Anda konsisten memberikan konten yang berkualitas untuk host guest blogging, maka Anda akan dinilai sebagai seorang pakar atau ahli.
5. Penerapan dari Strategi Link Building
Yang terakhir adalah bantu Anda dalam proses penerapan link building. Strategi ini dapat menjadikan konten website tampil lebih tinggi di SERP (Search Engine Result Page). Tentunya dengan catatan website yang dimiliki serta konten yang dibuat benar-benar berkualitas.
Cara Melakukan Guest Blogging
Sebelum melakukan guest blogging, sebaiknya Anda terlebih dahulu belajar bagaimana cara membuat konten artikel yang berkualitas. Bukan hanya sesuai dengan kaidah SEO, tapi juga mampu menarik perhatian pengunjung. Anda harus pelajari terlebih dahulu SEO Copywriting.
Setelah mempelajari tentang apa itu SEO Copywriting, maka Anda sudah siap untuk melakukan guest blogging. Adapun langkah pertama yang harus Anda lakukan di dalam strategi ini adalah;
1. Tentukan Tujuan Terlebih Dahulu.
Yang pertama adalah dengan menentukan tujuan terlebih dahulu. Tujuan perlu ditetapkan agar Anda lebih mudah menetapkan pola content marketing yang ingin dijalankan. Anda jadi punya langkah sistematis yang tepat untuk promosi bisnis Anda.
Adapun tujuan melakukan guest blogging biasanya adalah untuk meningkatkan brand awareness bisnis, mendapatkan lebih banyak traffic tambahan ke website utama, atau juga untuk meningkatkan lead/sales.
2. Buat Daftar Website yang Dijadikan Host Guest Blogging.
Berikutnya adalah dengan membuat daftar website yang ingin Anda jadikan sebagai host guest blogging Anda. Usahakan untuk mencari website yang kurang optimal dalam menggunakan menu atau fitur blog mereka. Peluang Anda untuk dapat bekerjasama dengan website seperti ini akan jauh lebih besar.
3. Cari Website yang Berkualitas, Topik atau Nichenya Relevan.
Salah satu manfaat yang didapatkan oleh host guest blogging adalah mereka juga mendapatkan tambahan traffic. Manfaat seperti didapatkan dari hasil konten yang Anda tuliskan. Tapi performa konten yang berkualitas saja tidak akan cukup untuk website yang jadi host guest blogging mendapatkan traffic organic.
Tampilan dan performa website yang jadi host guest blogging secara keseluruhan juga memiliki peran atau dampak yang besar. Oleh sebab itu carilah website yang memang benar-benar berkualitas, memiliki tampilan yang sudah SEO friendly, tidak ada dead link atau “cacat” sama sekali, tapi kurang optimal di fitur blog.
Jangan lupa untuk mencari website dengan topik konten yang relevan. Hal ini semata-mata dilakukan agar memudahkan Anda dalam proses riset konten.
4. Berikan Penawaran Menarik
Keempat adalah dengan membuat penawaran yang menarik. Anda bisa saja melakukan cara keempat ini dengan menyertakan elemen multimedia tambahan di dalam konten artikel. Semisal video, ataupun desain ilustrasi atau infografis khusus.
5. Tuliskan Konten yang Berkualitas
Ketika tawaran Anda sudah diterima, maka mulailah melakukan riset konten, membuat outline konten yang menarik, dan jadikan itu satu konten utuh yang berkualitas.
6. Evaluasi Performa Artikel
Terakhir adalah dengan melakukan evaluasi performa artikel. Anda bisa melakukan evaluasi ini melalui beberapa metrik penting, seperti jumlah pengunjung yang datang pada konten tersebut, dwell time, maupun bounce rate yang dimiliki.
Agar lebih mudah gunakan tools SEO seperti SEMrush ataupun Ahrefs.
Inilah penjelasan lengkap tentang Apa itu Guest Blogging beserta dengan cara menjalankanya. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Optimasi Website atau malah ingin MinTiv menjadi guest blogger di konten website Anda, hubungi segera Creativism.id.
Baca Juga: Kenapa SEO Penting untuk Website?
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Ini Nih Manfaat Voice of Customer untuk Kemajuan Bisnis
Voice of Customer – Pelanggan adalah nyawa utama daripada pergerakan bisnis. Pebisnis harus pandai mengatur bisnisnya agar memiliki sistem customer base yang kuat. Jika tidak, bisnis akan mudah tergerus oleh kompetitor dan juga oleh perkembangan di dunia niche bisnis itu sendiri.
Ya, jika tidak memahami perilaku dari pelanggan di pasar, maka faktor-faktor eksternal yang dapat “mematikan” bisnis, akan jauh lebih terasa dampaknya, terlebih faktor perkembangan sosial dan teknologi.
Memahami pelanggan akan memberikan Anda wawasan yang luas sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan strategi marketing tertentu. Manfaat paling besar tentu saja adalah memudahkan pebisnis untuk memilih strategi marketing terbaik hasil dari A/B testing.
Manfaat lain adalah memudahkan Anda untuk jalankan segmented marketing. Anda bahkan bisa saja menjalankan strategi marketing dengan memanfaatkan audiens yang sudah tercipta dari bagian niche kompetitor yang kurang dimaksimalkan. Strategi ini disebut dengan flanking marketing.
Lalu bagaimana cara Anda memahami pelanggan?. Anda perlu mempelajari lebih dalam tentang apa itu Voice of Customer.
Apa itu Voice of Customer?
Agar lebih mudah, kita akan menyebut Voice of Customer ini dengan sebutan VoC saja ya.
VoC adalah metode penelitian yang pusat atau sumber datanya adalah pelanggan. Dilakukan dengan cara mengumpulkan feedback pelanggan sebanyak-banyaknya terhadap jasa atau produk yang ditawarkan.
Kita dapat menyebut VoC ini sebagai bagian dari customer acknowledgement, bagian dari bisnis untuk mengetahui perasaan pelanggan.
Didapatkan dari Qualtrics, VoC ini mampu meningkatkan wawasan pebisnis dalam proses penawaran. Penawaran yang dilakukan akan jauh lebih menarik dan juga identik dengan personalized ads (benar-benar sesuai kebutuhan pelanggan). Volume penjualan juga akan ikut meningkat sebagai efek domino yang didapatkan.
Perlu diketahui juga bahwa adanya VoC akan memudahkan perusahaan untuk jalankan strategi social proof. Sekitar 94% konsumen akan jauh lebih yakin melakukan pembelian atau repeat order apabila produk atau jasa yang ia hendak beli memiliki testimoni positif dari pelanggan sebelumnya.
Manfaat dari VoC
- Pebisnis jadi lebih mudah mengetahui motivasi pembelian produk/jasa dari pelanggan.
- Pebisnis akan mendapatkan wawasan yang lebih luas tentang pandangan mengenai produknya sendiri. Dengan itu, pebisnis bisa terus mempertajam bagian dari USP (Unique Selling Point) produk/jasa yang ditawarkan, agar lebih mudah terlihat oleh pelanggan.
- Mampu meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap bisnis.
- Kinerja anggota tim bisnis jadi lebih maksimal dan efektif mengarah pada tujuan bisnis itu sendiri. Baik itu untuk kampanye dengan tujuan tingkatkan brand awareness ataupun untuk tujuan meningkatkan lead konversi. Manajemen konten produk juga akan jauh lebih efektif.
- Potensi churn rate atau hilangnya pelanggan dari bisnis bisa diminimalisir.
Ragam Teknik VoC yang Mesti Anda Ketahui!
Bagaimana cara menjalankan teknik VoC ini dalam bisnis?. Ada 8 teknik yang bisa Anda gunakan. 4 di antara 8 teknik VoC ini adalah;
1. Reviews
Teknik Voice of Customer yang pertama kali bisa Anda terapkan adalah meminta reviews pelanggan. Reviews dari pelanggan ini tentunya akan sangat bermanfaat untuk proses meningkatkan kualitas produk atau layanan Anda. Anda bisa meminta secara langsung atau menyematkan link reviews kepada pelanggan Anda.
Jika Anda mendapatkan reviews positif, maka Anda bisa menggunakan untuk materi promosi social proof untuk calon pelanggan yang baru.
2. Survei
Selanjutnya adalah dengan memanfaatkan teknik survei. Untuk bisa menjalankannya, rancang dengan memuat pertanyaan-pertanyaan tepat sesuai niche bisnis Anda. Semisal Apakah produk skincare ini benar-benar memenuhi kebutuhan Anda untuk mengobati jerawat?.
Gunakan platform online dengan opsi pilihan ganda untuk memudahkan pelanggan menjawab pertanyaan yang ada. Contohnya Google Form, SurveyMonkey, HubSpot dan lain-lain.
3. Net Promoter Score
Selanjutnya adalah NPS. Model perhitungan skor persentase feedback dan kesetiaan pelanggan terhadap brand Anda. Metrik ini memiliki peran penting dalam proses survei kepuasaan pelanggan. Bagaimana tanggapan mereka tentang produk Anda, dan apakah ekspektasi mereka mereka terpenuhi atau tidak.
Pengukuran dengan pertanyaan ini menggunakan skala dari 0-10. Di mana nilai 7-10 adalah nilai yang mengindikasikan pelanggan puas dan bersedia merekomendasikannya kepada calon pelanggan lain (promoter). Sedangkan nilai 0-6 adalah sebaliknya (detractor).
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung NPS adalah;
NPS = % promoter – % detractor
4. Customer Satisfaction Survey (CSAT)
Sebuah pengukuran customer experience dengan menghitung skala kepuasaan pelanggan terhadap brand Anda. Customer satisfaction score sendiri biasa dikenal juga dengan singkatan CSAT.
Adapun metrik ini biasa dilakukan dengan survei sederhana menggunakan pertanyaan singkat dengan dua indikator positif dan negatif. Semisal iya atau tidak, puas atau tidak puas. Adapun rumus untuk menghitung CSAT adalah;
CSAT = Jumlah responden yang puas : Jumlah total responden
Untuk 4 sisanya, bisa Anda baca pada link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Teknik VoC Lengkap
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu Voice Of Customer. Apabila Anda membutuhkan Jasa Partner Bisnis Terbaik agar bisnis bisa terus berorientasi pada pelanggan yang tepat, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
3 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Selesai Posting Konten
Yang Harus Dilakukan Setelah Posting Konten – Content marketing adalah salah satu nyawa utama daripada pergerakan bisnis di era digital. Content marketing ini mampu memberikan banyak manfaat bagi pebisnis, terutama dalam hal meningkatkan brand awareness serta memudahkan pelanggan untuk melewati sales funnel yang ada.
Calon pelanggan akan dengan mudah mengawali peta perjalanannya dalam memahami brand Anda (Customer Journey) mulai dari Cold, Warm, hingga Hot yang itu berhubungan erat dengan proses Consideration dan juga Decision.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bisa menjalankan strategi yang satu ini. Karena definisinya yang luas, kita bisa menerapkannya di berbagai platform seperti media sosial Instagram atau TikTok. Ingat bahwa Content Marketing itu terdiri dari 2 pilar utama, yakni proses pembuatan konten yang berkualitas, dan distribusi yang tepat.
Nah, untuk proses distribusinya ini Anda bisa menggunakan media sosial. Terlebih lagi media sosial memungkinkan pebisnis untuk jalankan kampanye brand yang lebih interaktif dan menghibur. Hal ini juga didukung fakta bahwa pengguna media sosial di seluruh dunia terus meningkat tiap tahunnya.
Contoh saja negara kita yakni Indonesia, yang di tahun ini jumlah pengguna media sosialnya mencapai 167 juta jiwa. Jumlah ini bahkan setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri.
Tidak heran jika pebisnis di era digital sekarang ini, banyak memanfaatkan media sosial sebagai salah satu dari strategi marketingnya. Sayangnya masih banyak di antara pebisnis tersebut yang kurang aware tentang apa saja yang harus dilakukan setelah posting konten.
Kebanyakan pebisnis hanya fokus menjalankan strategi ini ala kadarnya, yakni sembarang posting konten dan setelah itu menunggu calon pelanggan datang. Layaknya seorang pemancing di tengah laut, yang duduk diam begitu saja setelah kailnya dilepas.
Yang Harus Dilakukan Setelah Posting Konten
Kurangnya interaksi yang diberikan menjadikan calon pelanggan kurang tertarik. Jika menggunakan analogi pemancing tadi, mungkin akan ada beberapa ikan yang datang, itu pun butuh waktu yang lama.
Seorang pemancing yang handal tentunya akan melakukan berbagai cara agar ikan bisa datang menghampiri. Seperti menggunakan teknik popping, jigging, casting, trolling, surf casting dan lain-lain.
Nah, dari sini kita paham bahwa pebisnis juga harus atraktif layaknya seorang pemancing. Melempar umpan (konten) kepada audiens tidak akan cukup untuk menarik perhatian. Lalu apa yang diharuskan agar audiens bisa memakan umpan tersebut?.
Berikut ini adalah 3 hal yang harus dilakukan setelah posting konten, dimulai dari;
1. Memanfaatkan Stok Konten yang Lama
Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah memanfaatkan stok konten yang lama. Memang benar kalau audiens menyukai berita atau konten yang kekinian/terbaru. Tapi kita tidak bisa terus-terusan konsisten untuk mendapatkan ide baru untuk konten yang baru.
Diperlukan jeda atau brainstorming agar ide baru muncul kembali. Selama proses itulah Anda bisa menggunakan stok konten lama untuk diberikan tambahan atau update dan di posting kembali layaknya sebuah konten yang baru.
Membagikan konten lama yang dipoles seperti baru ini akan kembali meningkatkan traffic views konten yang didapatkan. Baik itu pada konten yang baru saja dipoles atau pada sumber konten aslinya.
2. Lakukan Respon Pada Setiap Interaksi yang Dilakukan Pada Konten Anda
Yang kedua adalah dengan merespon setiap interaksi yang dilakukan pada konten Anda. Respons ini sangat sederhana, semisal membalas komentar yang ada, reshare kembali postingan yang di stories dan memberikan sedikit Call to Action, dan lain-lain.
Jika konten tidak memiliki interaksi yang cukup, maka Anda bisa saja menjalankan strategi konten lain seperti Giveaway atau lomba berhadiah.
3. Melakukan Analisis Konten
Terakhir adalah melakukan analisis konten. Kebanyakan dari pebisnis hanya mengukur tingkat keberhasilan kontennya hanya dari metrik yang terlihat saja. Semisal jumlah like, komentar, dan share. Padahal ada metrik indikator keberhasilan konten lain yang penting untuk dipertimbangkan.
Seperti jumlah views, jangkauan, waktu konten maksimal, dan lain-lain.
Baca Juga: Cara Melakukan Analisis Konten
Inilah penjelasan lengkap tentang 3 hal yang harus dilakukan setelah posting konten. Apabila Anda sedang mencari Jasa Admin Media Sosial yang Interaktif dan mampu meningkatkan engagements akun, hubungi saja Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Kreator Konten Media Sosial
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar lengkap untuk handle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi lainnya untuk bisnis Anda. Hubungi WhatsApp 6281 22222 7920.
6 Strategi Instagram Dulu vs Sekarang, Ketahui Perbedaannya di Sini!
Strategi Instagram Dulu Sekarang – Instagram marketing adalah teknik marketing yang platform utamanya adalah media sosial Instagram.
Di dalamnya, Anda bisa menjalankan berbagai jenis content marketing seperti konten feed IG (foto, gambar, ilustrasi, motion graphics, multipost), Reels, Story, dan juga konten live.
Instagram marketing mampu memberikan Anda banyak keuntungan.
Terutama dalam hal peningkatan brand awareness pada audiens dari generasi Z atau millenial. Hal ini wajar, mengingat pengguna Instagram didominasi oleh generasi muda, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa Instagram juga memiliki basis audiens dari kalangan pebisnis yang tidak kalah jumlahnya.
Instagram sebagai salah satu media sosial terpopuler juga sering melakukan berbagai perubahan. Baik itu yang berhubungan dengan algoritma yang dimiliki serta fitur-fitur baru yang mereka rilis. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan adalah untuk tetap bisa eksis di tengah gempuran TikTok.
Melalui CEO Adam Mosseri, Instagram telah merilis banyak fitur baru, mulai dari Reels, Add Topics, Add Music to Post, Subscription, Channel, komentar dengan GIF, fitur Before & After, dan lain-lain. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Instagram ini jelas memberikan dampak yang besar pada perubahan strategi content marketing di dalamnya.
Baca Juga: 5 Strategi Instagram yang Wajib Dihindari
Ya, ada banyak strategi content marketing Instagram sekarang yang berbeda jauh jika dibandingkan strategi zaman dulu. Berikut ini adalah 6 poin penting mengenai perubahan strategi tersebut;
6 Strategi Instagram Dulu vs Sekarang
1. Caption
Yang pertama adalah Caption.
Dulu, caption dianggap banyak ahli tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang suatu konten. Hal ini wajar mengingat dulu Instagram masih berfokus pada jenis konten feed, baik itu dengan Single Post dan Multi Post.
Penjelasan panjang mengenai topik konten tersebut sudah dijelaskan pada bagian desain. Jadi wajar jika di tahun 2021 ke bawah (Reels di Indonesia baru dirilis pada tahun 2021), caption dibuat dengan deskripsi yang singkat.
Tapi semua itu berubah sejak Reels datang. Hadirnya Reels ini menjadikan pebisnis memiliki banyak strategi konten terbarukan. Salah satunya adalah strategi memanfaatkan caption panjang pada Reels. Anda pastinya pernah melihat konten Reels tertentu dengan Call to Actionnya adalah Check Caption atau sejenisnya.
Barulah di bagian caption, kita bisa melihat deskripsi konten lebih jelas. Adapun teknik ini digunakan untuk memaksimalkan views yang ada pada konten Reels. Di mana ketika audiens asik membaca captions tersebut, akun bisa mendapatkan jumlah views yang maksimal.
2. Strategi Repost
Yang kedua adalah Repost.
Strategi ini dulu sering digunakan oleh banyak pebisnis untuk menaikkan engage akun Instagram mereka. Adapun postingan yang sering direpost biasanya adalah postingan yang lagi viral, atau konten dari akun itu sendiri. Postingan tersebut biasanya direpost pada bagian story.
Tapi sekarang, strategi ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Alasannya adalah Instagram sudah memiliki fitur baru yakni Collaboration dan juga Remix dari Reels Instagram.
Fitur Collaboration memungkinkan Anda untuk share postingan pada akun yang berbeda.
Sesuai dengan namanya, fitur ini banyak digunakan bersamaan dengan akun mitra bisnis. Kunci penting untuk melakukannya adalah memilih mitra yang memiliki niche konten yang relevan. Untuk fitur Remix sendiri, bisa Anda manfaatkan layaknya fitur stitch yang ada di TikTok.
Fitur remix sendiri selaras dengan algoritma terbaru Google yang lebih mengutamakan konten original.
3. Tumpuk Konten yang Gagal dengan Banyak Konten Baru
Ketiga adalah dengan menumpuk konten yang gagal mencapai KPI yang telah ditetapkan dengan banyak konten yang baru. Strategi ini dulu dilakukan untuk meningkatkan engage pada konten yang gagal tersebut.
Sekarang, menyesuaikan algoritma terbaru Google, strategi seperti ini malah akan menjadikan akun terkena efek bola salju bernada negatif. Di mana konten yang baru malah akan ikut gagal. Anda bisa mencoba cara lain yakni dengan memberikan variasi konten. Semisal konten meme atau hiburan lainnya.
Bisa jadi juga konten yang gagal tersebut, baru bisa perform setelah 3 hari diupload.
4. Posting di Jam Tertentu
Berikutnya adalah posting konten di jam-jam tertentu.
Dulu pastinya kita sering mendengar experts yang berbicara tentang jam terbaik atau prime time untuk posting. Biasanya adalah tengah hari, saat orang-orang sudah tidak sibuk lagi di meja kerja mereka dan sedang menyantap makan siang atau isoma.
Ada yang juga yang mengatakan bahwa prime time itu berada pada jam 5 sore sampai 8 malam.
Tapi sekarang, jam-jam tertentu tersebut tidaklah memiliki pengaruh yang besar.
Setiap konten di Instagram sekarang, bahkan baru bisa booming setelah beberapa hari diupload. Terpenting adalah dengan melihat Insight akun Anda sendiri. Gunakan data untuk membuat marketing plan yang matang.
5. Jumlah Hashtag
Kelima adalah poin jumlah hashtag. Dulu, banyak yang menggunakan hashtag ini dengan jumlah yang sangat banyak. Beberapa pebisnis bahkan berdebat tentang jumlah hashtag yang maksimal agar konten bisa lebih optimal. Entah itu dengan 25 hashtag ataupun dengan 30 hashtag.
Tapi sekarang, jumlah hastag tidak terlalu memberikan pengaruh besar. Bahkan 5 hashtag saja sebenarnya sudah cukup, asalkan relevan dan spesifik.
Pada perkembangan algoritma Instagram sekarang, hashtag sudah mulai digantikan perannya dengan fitur Add Topics. Melalui fitur ini, Anda bisa lebih spesifik menjelaskan ranah konten kepada Instagram untuk ditampilkan pada audiens yang memiliki minat relevan.
6. Jumlah Posting Per Hari
Terakhir adalah jumlah posting per hari.
Dulu banyak pebisnis yang berusaha melakukan upload konten setiap hari sebanyak 3x, Pagi, Siang, dan Malam. Strategi ini dilakukan agar akun dinilai aktif dan tidak mati oleh audiens.
Tapi, strategi seperti ini malah menjadikan Anda untuk lebih fokus pada kuantitas dan bukan kualitas. Pada akhirnya, audiens akan merasa bosan karena kualitas konten yang Anda tampilkan semakin menurun atau kurang menarik.
Baca Juga: Seberapa Sering Harus Posting Konten di Instagram?
Ingat bahwa menjalankan Instagram marketing tersebut bukanlah sembarang posting konten sebanyak mungkin, melainkan butuh proses riset yang mendalam.
Dan untuk sekarang, algoritma Instagram lebih bersahabat di mana kita lebih diprioritaskan untuk menghasilkan konten yang original dan berkualitas.
Inilah 6 strategi Instagram dulu dan sekarang yang harus Anda ketahui. Apabila Anda berminat untuk mencari Jasa Konten Instagram Terbaik yang mampu memberikan Anda strategi content marketing terbaru, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Konten Instagram Terbaik
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.