Analisis Bisnis Adalah: Jenis dan Contoh Penerapannya

Analisis Bisnis Adalah

Analisis Bisnis Adalah. Dalam dunia bisnis yang kompetitif, mengambil keputusan tanpa data ibarat berlayar tanpa kompas. Menurut survei Harvard Business terhadap lebih dari 1.000 eksekutif senior, perusahaan yang berbasis data tiga kali lebih mungkin mengalami peningkatan signifikan dalam pengambilan keputusan dibandingkan yang jarang memanfaatkan data.

Ini semakin menegaskan pentingnya memahami bahwa analisis bisnis adalah fondasi untuk membuat keputusan yang lebih tepat, bukan sekadar berdasarkan insting semata.

Jika Anda ingin memahami lebih dalam mengenai analisis bisnis, simak penjelasan MinTiv berikut.

Daftar Isi

Analisis Bisnis Adalah?

Analisis bisnis adalah proses sistematis untuk memahami bagaimana sebuah bisnis berjalan, mengidentifikasi hal yang dapat ditingkatkan, serta merumuskan keputusan yang lebih tepat dan strategis.

Ini adalah peta jalan yang memandu Anda menemukan jalur paling efektif menuju tujuan bisnis. Dengan memanfaatkan data dan informasi yang tersedia, Anda dapat mengungkap pola yang sebelumnya mungkin terabaikan.

Dari sini, Anda akan lebih mudah menentukan strategi mana yang layak dipertahankan, mana yang sebaiknya dihentikan, dan langkah apa yang dapat membuat bisnis semakin dekat dengan pelanggan.

Daripada mengandalkan insting semata, analisis bisnis memberikan panduan berbasis data yang objektif dan akurat. Baik Anda ingin meningkatkan penjualan, menekan biaya operasional, maupun menemukan peluang baru di pasar, analisis bisnis adalah kunci untuk membuat keputusan yang tepat dan berkelanjutan.

Jenis-jenis Analisis Bisnis

Jenis-jenis analisis bisnis adalah sebagai berikut.

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode yang sangat populer dan efektif untuk memahami kondisi bisnis secara menyeluruh. Dengan mengevaluasi Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats, Anda bisa mengetahui keunggulan yang perlu dipertahankan serta kelemahan yang harus diperbaiki.

Empat elemen analisis SWOT yaitu:

Strengths. Faktor yang menjadi kekuatan bisnis, seperti reputasi brand yang baik, tim yang berpengalaman, atau teknologi eksklusif.
Weaknesses. Kekurangan internal yang dapat menghambat pertumbuhan, misalnya keterbatasan anggaran pemasaran atau kurangnya SDM ahli.
Opportunities. Peluang eksternal yang bisa dimanfaatkan, seperti perkembangan tren industri atau segmen pasar baru yang belum tergarap.
Threats. Ancaman dari luar yang berpotensi merugikan, misalnya kompetitor baru atau perubahan regulasi.

2. BPM (Business Process Modeling)

BPM adalah metode analisis yang berfokus pada pemetaan proses bisnis secara menyeluruh, mulai dari langkah awal hingga hasil akhir. Melalui BPM, Anda dapat menemukan perbedaan antara cara bisnis berjalan saat ini dan bagaimana seharusnya dijalankan untuk mencapai hasil optimal.

Pendekatan ini membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi hambatan operasional, serta memastikan proses sejalan dengan tujuan strategis perusahaan. Langkah-langkah utama dalam BPM meliputi:

Merencanakan strategi. Memastikan proses bisnis mendukung visi dan misi perusahaan.
Menganalisis model bisnis. Mengidentifikasi keterkaitan antarproses dalam operasional.
Mendefinisikan dan merancang proses. Membuat alur kerja baru yang lebih efektif dan efisien.
Melakukan analisis teknis. Menentukan alat atau teknologi yang tepat untuk mengatasi tantangan kompleks.

3. Analisis PESTLE

Analisis PESTLE adalah metode yang membantu Anda memahami faktor-faktor eksternal yang dapat memengaruhi jalannya bisnis. PESTLE merupakan singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Legal, dan Environmental.

Dengan menganalisis keenam aspek tersebut, Anda bisa melihat gambaran besar tentang tantangan dan peluang yang ada di luar perusahaan, lalu menyiapkan strategi yang tepat untuk menghadapinya. Enam elemen PESTLE yaitu:

Political. Kebijakan pemerintah, regulasi, dan subsidi yang memengaruhi iklim bisnis.
Economic. Kondisi ekonomi seperti inflasi, suku bunga, atau biaya produksi.
Social. Perubahan tren sosial, budaya, dan demografi konsumen.
Technological. Inovasi teknologi yang dapat mengubah cara bisnis beroperasi.
Legal. Aturan hukum yang harus dipatuhi oleh perusahaan.
Environmental. Isu lingkungan, termasuk perubahan iklim atau kebijakan pengelolaan limbah.

4. Analisis MOST

Analisis MOST adalah metode yang membantu Anda memastikan bahwa misi besar perusahaan selaras dengan tujuan, strategi, dan langkah taktis yang diambil. Dengan menganalisis keempat elemen ini, Anda dapat menilai apakah setiap aktivitas di dalam organisasi benar-benar mendukung arah jangka panjang bisnis.

Empat elemen MOST yaitu:

Mission. Tujuan utama perusahaan yang menjadi arah semua keputusan.
Objectives. Target konkret dan terukur untuk mendukung misi.
Strategy. Rencana utama untuk mencapai objectives.
Tactics. Langkah operasional spesifik untuk menjalankan strategi.

5. Analisis CATWOE

CATWOE adalah metode yang membantu Anda memahami dampak keputusan bisnis terhadap semua pihak yang terlibat. Analisis ini memastikan setiap perubahan yang direncanakan mempertimbangkan perspektif pelanggan, tim internal, hingga faktor eksternal yang memengaruhi operasional.

Enam elemen CATWOE yaitu:

Customers. Pihak yang menerima manfaat dari produk atau layanan. Apakah perubahan ini dapat meningkatkan kepuasan mereka?
Actors. Orang atau tim yang terlibat langsung dalam proses, serta bagaimana mereka terpengaruh oleh perubahan.
Transformation Process. Perubahan inti yang akan dilakukan pada sistem atau proses bisnis.
Worldview. Dampak perubahan terhadap cara pandang bisnis secara keseluruhan dan posisi di industri.
Owners. Pemilik atau pihak yang mengendalikan sistem, serta bagaimana keputusan memengaruhi mereka.
Environmental Constraints. Faktor eksternal seperti regulasi, teknologi, atau ketersediaan sumber daya yang membatasi rencana.

Contoh Penerapan Analisis Bisnis

Contoh penerapan dari masing-masing jenis analisis bisnis adalah:

1. Contoh Analisis SWOT

Sebuah perusahaan bidang fashion melakukan analisis SWOT dan menemukan kekuatan pada desain produk yang unik (Strengths), tetapi memiliki kelemahan di distribusi (Weaknesses).

Peluang muncul dari tren belanja online yang terus meningkat (Opportunities), sementara ancaman datang dari platform marketplace besar yang menawarkan harga lebih rendah (Threats). Berdasarkan temuan ini, mereka memutuskan memperkuat penjualan online dan memperluas kolaborasi dengan influencer.

2. Contoh BPM (Business Process Modeling)

Sebuah perusahaan e-commerce menggunakan BPM untuk memetakan proses pengelolaan retur barang dari pelanggan. Sebelumnya, proses retur memakan waktu lebih dari 10 hari karena harus melewati banyak tahap persetujuan manual.

Setelah melakukan analisis dengan BPM, perusahaan menemukan titik hambatan di bagian verifikasi dan pengiriman ulang produk. Mereka kemudian menerapkan sistem persetujuan otomatis dan integrasi dengan gudang. Hasilnya, proses retur bisa selesai dalam 3–4 hari saja, kepuasan pelanggan meningkat, dan biaya operasional berkurang signifikan.

3. Contoh Analisis PESTLE

Sebuah perusahaan kopi kemasan menganalisis pasar internasional menggunakan PESTLE. Mereka menemukan bahwa kebijakan pemerintah terkait pajak impor cukup mendukung (Political), pertumbuhan ekonomi di negara tujuan ekspor stabil (Economic), dan tren gaya hidup sehat membuat kopi organik semakin diminati (Social).

Perkembangan teknologi mesin roasting terbaru membantu meningkatkan kualitas produk (Technological), tetapi mereka juga harus mematuhi standar keamanan pangan internasional (Legal). Selain itu, isu perubahan iklim yang memengaruhi hasil panen kopi menjadi faktor yang perlu diantisipasi (Environmental).

4. Contoh Analisis MOST

Sebuah perusahaan startup kuliner memiliki misi “Menyajikan makanan sehat dengan harga terjangkau untuk semua kalangan” (Mission). Mereka menetapkan tujuan meningkatkan penjualan 25% dalam setahun (Objectives).

Strateginya adalah memperluas distribusi melalui layanan pesan antar online (Strategy). Untuk itu, mereka menjalankan taktik seperti bekerja sama dengan platform delivery, membuat promo diskon, dan meluncurkan menu baru setiap bulan (Tactics).

5. Contoh Analisis CATWOE

Sebuah perusahaan penyedia layanan kursus online menggunakan CATWOE saat ingin meluncurkan sistem pembelajaran berbasis aplikasi mobile. Mereka meninjau dampaknya terhadap kepuasan siswa yang menginginkan fleksibilitas belajar (Customers), kesiapan tim pengembang aplikasi (Actors), perubahan proses dari sistem berbasis web menjadi mobile first (Transformation Process).

Kemudian, langkah ini memperkuat citra perusahaan sebagai pelopor teknologi edukasi (Worldview), dukungan penuh dari manajemen sebagai pemilik platform (Owners), serta keterbatasan berupa regulasi perlindungan data dan keamanan siber (Environmental Constraints).

FAQ Seputar Konten

Kapan waktu yang tepat melakukan analisis bisnis? Analisis bisnis sebaiknya dilakukan saat merencanakan strategi baru, menghadapi perubahan pasar, atau ingin meningkatkan efisiensi operasional.
Apakah analisis bisnis hanya untuk perusahaan besar? Analisis bisnis juga bermanfaat untuk UMKM, karena membantu mengambil keputusan berdasarkan data, bukan hanya intuisi.

Dapatkan Free Audit

Sebelum kita sampai kepada kesimpulan dari pembahasan “Analisis Bisnis Adalah” ini, MinTiv ingin menginfokan kepada Anda, bahwa Creativism sedang ada jasa Free Audit Website.

Bagaimana cara mendapatkannya?

Anda cukup klik tombol Free Audit, kemudian isi detail formulirnya. Hasil audit akan kami kirim via whatsapp/email.

Kesimpulan

Analisis bisnis adalah kunci untuk memahami kondisi perusahaan dan merancang strategi tepat. Dengan metode seperti SWOT, BPM, PESTLE, MOST, dan CATWOE, Anda dapat mengambil keputusan berbasis data yang lebih efektif.

Artikel ini, dikreasikan oleh Tim Agency SEO Creativism. Agency SEO yang siap berikan pelayanan SEO terbaik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan website klien. Hubungi kami langsung melalui WhatsApp 6281 22222 7920, untuk dapat layanan Jasa SEO Website Terbaik, segera!.