Apa itu Bug Website – Ketika menjalankan SEO marketing, maka wajar jika Anda akan menemukan banyak istilah di dalamnya yang berkaitan dengan website. Ya, SEO marketing adalah jenis marketing channel yang tekniknya berfokus pada optimasi website agar dapat tampil di halaman pertama Google melalui keyword tertentu.
Teknik ini mengharuskan Anda untuk memahami salah satu dari keempat metode penting SEO yakni Technical SEO. Ada banyak materi penting yang bisa dipelajari di dalam Technical SEO ini, dan salah satunya adalah belajar tentang apa itu bug website.
Bug website sendiri adalah kondisi ketika website mengalami error dan tidak bisa berfungsi dengan baik. Ada banyak faktor penyebab daripada bug website ini. MinTiv akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak-baik ya!.
Apa itu Bug Website dan Jenis Jenisnya?
Sebenarnya bug website dapat kita klasifikasikan menjadi banyak jenis. 7 di antaranya adalah;
- Functional Error – Kondisi di mana website tidak bisa menjalankan fitur-fitur di dalamnya dengan baik. Contoh saja adalah tombol pengisian formulir yang tidak dapat menampung data pengunjung dan lain sebagainya.
- Performance Defects – Bug yang kondisinya berkaitan dengan performa website seperti kecepatan akses, response time, stabilitas, dan lainnya yang sejenis.
- Usability Defects – Kondisi ini berkaitan erat dengan desain User Interface dari pada website Anda. Semisal website tidak memiliki desain menu navigasi ataupun tombol search yang memudahkan pengunjung untuk jelajahi konten yang ia inginkan di dalam website.
- Compatibility Error – Menggambarkan ketidakmampuan website untuk dapat ditampilkan di beberapa browser. Semisal website tidak mampu menampilkan gambarnya pada browser Mozilla Firefox tapi di browser Google Chrome, gambar masih muncul.
- Security Error – Bug website jenis ini bukan hanya akan membahayakan bagi website Anda, tapi juga bagi pengunjung. Error pada bagian ini akan menyebabkan data-data penting perusahaan dan pelanggan yang pernah berinteraksi di dalamnya, dicuri oleh pihak tidak bertanggung jawab.
- Syntax Error – Berkaitan dengan penulisan kode HTML, CSS, JavaScript atau PHP yang salah. Kode yang salah pada bagian ini akan timbulkan efek domino untuk semua jenis bug website.
- Logic Error – Terakhir, adalah logic error. Bagian ini menggambarkan ketidakmampuan website untuk memproses fungsi tertentu sesuai dengan logika yang benar. Contoh saja fungsi formulir daftar akun di website yang umumnya meminta verifikasi, tetapi malah melewatkan bagian penting tersebut.
Cara Mengatasi Bug Pada Website
Bagaimana cara tepat untuk dapat mengatasi bug pada website ini?. Jawabannya adalah dengan memahami terlebih dahulu jenis bug website yang terjadi.
Baca Juga: Cara Cek Performa SEO Pada Website
Setelah proses diagnosa jenis bug website ini selesai, Anda baru bisa melakukan langkah-langkah perbaikan yang tepat sasaran.
Jenis Jenis Pengecekkan Website
Adapun langkah awal untuk mengetahui jenis bug website yang terjadi adalah dengan melakukan beberapa pengecekkan. Jenis pengecekkan yang bisa Anda lakukan sendiri beragam, dimulai dari;
- Mobile Friendly Test – Tes ini dilakukan untuk mengetahui performa website, apakah dapat tampil baik di perangkat mobile atau tidak. Anda bisa melakukan model tes ini menggunakan Google Pagespeed Insights.
- Accessibility Testing – Adalah model testing pada website yang outputnya adalah website harus dapat diakses oleh berbagai kalangan dan juga berbagai kondisi.
- HTML and CSS Testing – Selanjutnya adalah HTML and CSS Testing. Jenis model tes ini dapat digunakan untuk mengetahui performa skrip website, apakah terdapat error atau tidak sama sekali. Anda bisa melakukan model tes ini menggunakan tools Google Webmaster.
- Security Testing – Ya, security testing. Anda dapat melakukan pengecekkan ini secara sederhana dengan memastikan terlebih dahulu apakah URL domain website Anda sudah mendapatkan sertifikat SSL atau tidak. Biasanya URL domain website yang sudah mendapatkan sertifikat ini, akan miliki tambahan huruf S di akhir dari http(s)://.
- Performance Testing – Sesuai dengan namanya, performance testing dimaksudkan untuk mengetahui performa daripada website secara keseluruhan. Dimulai dari kecepatan akses, response time, stabilitas, dan lainnya yang sejenis. Tools rekomendasi untuk performance testing ini dari MinTiv adalah Google Pagespeed Insights atau GTMetrix.
- Beta Testing – Bentuk pengujian yang dilakukan pada beberapa orang tertentu yang terpilih sebelum website yang ingin Anda jalankan benar-benar dirilis.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu bug website. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Kelola Website Terbaik beserta dengan Jasa Maintenance-nya, hubungi saja Creativism.
Baca Juga: Apa itu Pogo Sticking dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Cara Cek Bug Pada Website Bisnis […]