Apa itu Google Bard – Teknologi artificial intelligence adalah teknologi yang dikembangkan pertama kali oleh ilmuwan komputer ternama era 50-an bernama John McCarthy.
Teknologi ini sendiri diciptakan dengan tujuan untuk menyerupai fungsi kognitif manusia tetapi tanpa adanya batasan. Ya, AI singkatan daripada Artificial Intelligence dapat digunakan untuk menganalisis data, memahami pola, dan bahkan mengambil keputusan.
Hingga sekarang perkembangan teknologi AI kian menguat seiring dengan perkembangan zaman. Anda mungkin sudah sering menemukan banyak aplikasi di Play Store maupun App Store yang gunakan fitur AI di dalamnya. Bahkan bisa dibilang bahwa tahun ini, developer teknologi seperti alami demam AI.
Konsep otomatisasi di dunia kerja yang kian kencang digelorakan di tahun 2023 menjadi salah satu sebab mengapa banyak developer mulai fokus kembangkan AI.
Sekarang, kita sudah temukan banyak aplikasi dan juga web application, yang memudahkan kita untuk lakukan pekerjaan lebih cepat. Rata-rata pekerjaan yang diambil oleh AI ini berada di bidang kreatif.
Sebut saja DALL·E 2 yang dapat membuat gambar otomatis hanya dari teks tertentu. Tome.app, Predis.Ai, Copy.Ai, Let’s Enhance.Io, Genei.Io dan yang paling fenomenal tentu saja adalah Chat GPT. Web application yang memudahkan penggunanya untuk mendapatkan ide konten, copy menarik, dan bahkan artikel hanya dalam sekejap dan gratis.
ChatGPT adalah karya Sam Altman dari OpenAi dan kabarnya sekarang tengah diintegrasikan dengan Bing. Bing sendiri adalah search engine dari Microsoft, dan kerap bersenggolan dengan Google.
Kabar integrasi ChatGPT menuju Bing ini kemudian direspon “baik” oleh Google dengan menciptakan sistem AI mereka bernama Google Bard. Apa itu Google Bard?. Berikut pembahasannya lengkap untuk Anda!
Apa itu Google Bard?
Google Bard adalah sistem AI yang diciptakan oleh Google dan baru dirilis awal tahun ini. Sistem ini dirancang menggunakan language model Google, dan CEO Google Sundar Pichai menjelaskan bahwa sistem AI dari Google Bard ini benar-benar fresh.
“Bard berusaha untuk menggabungkan informasi atau pengetahuan dengan kekuatan, kecerdasan, dan kreativitas dari pemodelan bahasa yang besar milik kami (Google). Bard mendapatkan informasi pada internet untuk menyediakan tanggapan yang segar dan berkualitas tinggi” Kata; Pichai
Baca Juga: Google Tidak Gunakan Lagi E-A-T, Tetapi E-E-A-T
Language model Google di dalam sistem Bard dapat membantu pengguna untuk menyajikan prediksi kata dengan analisis teks dalam sebuah data. Misalnya, ketika pengguna ingin memasukkan data teks “saya ingin beli sepatu”, maka sistem Bard akan memberikan tanggapan “saya ingin beli sepatu sekolah”.
Lalu, apakah sistem Bard yang dikembangkan oleh Google sesederhana itu?. Jawabannya tidak, karena Language Model yang digunakan adalah Language Model for Dialog Application (LaMDA). Bahkan pengembangan Bard sendiri sudah dilakukan sejak 2 tahun lalu.
Cara Kerja Google Bard
Sumber: Blog Google
Sesuai dengan gambar yang ada di atas, pengguna bisa memasukan informasi yang mereka ingin ketahui. Kemudian, Google Bard akan merespon dengan memberikan jawaban yang lebih luwes atau tidak kaku seperti orang yang melakukan percakapan biasa.
Nantinya, sistem Google Bard ini bisa digunakan untuk merencanakan event, perbandingan antara dua objek (semisal film, smartphone, dll), resep, dan lain-lain.
Apa Perbedaan ChatGPT dengan Google Bard
Berita rilisnya Google Bard ini seolah menjadi jawaban keraguan dari banyak pihak yang mengatakan bahwa ChatGPT akan membunuh layanan Google Search.
Sundar Pichai, CEO daripada Google juga sudah bergerak cepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tersebut. Bahkan ia sampai meminta arahan kepada pendahulunya di Google, yakni Larry Page dan Sergey Brin untuk strategi menghadapi ChatGPT.
Lantas apa perbedaan antara ChatGPT dengan Google Bard?.
Ada banyak perbedaan di antara keduanya, yang paling mencolok terletak pada 4 poin, dan 4 poin tersebut adalah;
1. Sistem Kerja
Seperti yang sudah MinTiv terangkan sebelumnya, Google Bard bekerja dengan sistem language model LaMDA. Sedangkan ChatGPT bekerja dengan menggunakan language model GPT-3 (Generative Pretrained Transformer).
Kedua sistem ini akan menghasilkan output yang hampir sama, yakni memproduksi teks yang mirip dengan gaya interaksi antarmanusia.
2. Jangkauan Informasi
Yang kedua adalah poin jangkauan informasi.
Di poin ini, Google Bard unggul. Fakta bahwa sistem ini didukung dengan Search Engine Google menjadi alasan terkuatnya. Sedangkan ChatGPT masih terbatas pada data terakhir di tahun 2021.
3. Respon Terhadap Pengguna
Poin ketiga adalah respon terhadap pengguna.
Untuk poin ini, keduanya terbilang masih memiliki banyak kelemahan. Kelemahan Google adalah memberikan informasi terlalu banyak kepada pengguna. Ya, hasil jawaban daripada Google Bard ini akan menggabungkan berbagai elemen multimedia, mulai dari teks, gambar, video, dan juga audio.
Untuk ChatGPT, hasil yang diberikan terkesan menjiplak, tapi ChatGPT memiliki keunggulan soal keakuratan jawaban.
4. Kemampuan Penangkapan Bahasa
Terakhir adalah kemampuan penangkapan bahasa.
Sumber dari Voi.id mengatakan bahwa ChatGPT memiliki keunggulan lebih soal poin yang satu ini.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu Google Bard. Apabila Anda ingin mendapatkan Jasa SEO Terbaik yang up to date dengan algoritma Google, hubungi Creativism.
Baca: 19 Algoritma Ranking Google Terbaru
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apa itu Google Bard dan Perbedaannya dengan Chat GPT? […]