Apa itu Konversi – Digital marketing adalah metode pemasaran produk atau jasa melalui perangkat digital. Baik itu menggunakan software ataupun memanfaatkan hardware. Di dalamnya, Anda akan temukan banyak istilah penting.
Istilah-istilah tersebut wajib Anda pelajari untuk menambah pemahaman Anda dalam pemilihan strategi digital marketing yang tepat. Salah satu dari banyak istilah yang harus Anda pahami tersebut adalah konversi. Ya, Anda pastinya sudah sering mendengar kata yang satu ini.
Konversi menjadi salah satu istilah dasar yang sering dijumpai di dalam banyak materi digital marketing. Istilah ini akrab didengar bersamaan dengan istilah lain seperti niche, audiens market, target market, segmented market, customer journey, brand awareness, brand perception, unique selling point dan lain-lain.
Baca Juga: Apa itu Niche Market
Lantas apa sih yang dimaksud dengan konversi?. MinTiv akan membahas secara terperinci tentang apa itu konversi di dalam bidang digital marketing di dalam artikel ini. Jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Konversi?
Konversi adalah proses di mana pengunjung website, aplikasi ataupun platform digital lainnya yang berubah menjadi pelanggan setelah melakukan aksi tertentu yang Anda inginkan.
Aksi tertentu yang Anda inginkan di sini dapat diartikan pengunjung yang membeli produk, mengisi formulir ataupun share konten tersebut kepada orang lain. Pengertian ini memberikan kita gambaran yang jelas bahwa konversi tidak harus dihitung pada metrik penjualan saja.
Metrik lain seperti formulir yang diisi oleh pengunjung juga dapat dikategorikan sebagai konversi. Sesuatu dapat dikatakan sebagai konversi apabila sesuai dengan tujuan marketing Anda sendiri.
Konversi di dalam digital marketing memiliki peran yang sangat penting. Peran paling besarnya adalah membantu Anda sebagai pebisnis untuk mengukur tingkat efektivitas dari kampanye digital marketing yang dilakukan sebelumnya.
Jenis-Jenis Konversi
Secara garis besar kita dapat memahami jenis-jenis konversi di dalam digital marketing ini, berdasarkan klasifikasi media digital yang digunakan. Semisal jika bisnis dijalankan melalui media pemasaran e-commerce, maka konversi yang terjadi di dalamnya disebut dengan e-commerce conversion.
Konversi ini terjadi apabila pengunjung menekan tombol Beli atau Keranjang Belanja.
Apabila dilakukan melalui media pemasaran di sosial media layaknya Instagram atau TikTok, maka konversi yang terjadi di dalamnya disebut dengan social media conversion.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Konversi dari Instagram
Konversi ini terjadi apabila pengunjung menekan tombol Call to Action yang Anda berikan.
Begitu seterusnya.
Cara Melakukan Analisa Konversi
Sebenarnya ada banyak cara untuk melakukan analisa konversi. Anda bisa melakukan cara manual semisal menggunakan buku pelanggan berbasis digital. Mencatat setiap transaksi yang terjadi pada excel bisnis Anda.
Agar lebih cepat Anda memaksimalkan tools gratis yang disediakan oleh Google, yakni Google Analytics. Google Analytics sendiri akan sangat cocok bagi Anda yang memilih marketing channelnya dengan jenis web marketing.
Google Analytics mampu menganalisis sumber traffic website berasal, dari platform mana pengunjung mengakses website, beserta dengan lokasi pengakses terbanyak.
Di dalam konversi sendiri terdapat rumus yang mesti Anda ketahui. Rumus ini sendiri bergantung pada jenis tindakan tertentu yang Anda klasifikasikan menjadi konversi.
Rumus Konversi
Berikut beberapa tindakan yang sering dijadikan pebisnis sebagai matriks konversi;
- Mengirimkan informasi.
- Melakukan pendaftaraan untuk newsletter.
- Menelepon nomor kontak bisnis.
- Membuat akun di website Anda.
- Mengunduh brosur.
- Berinteraksi dengan situs.
- Melakukan transaksi atau pembelian.
Untuk memudahkan Anda dalam merumuskan tindakan mana yang bisa menjadi konversi yang paling berpengaruh dalam bisnis, ahli marketer telah membagi konversi ke dalam 2 jenis. 2 jenis tersebut adalah, macro dan micro conversion.
Macro–conversion adalah target utama yang ingin dicapai, misalnya terciptanya penjualan. Sedangkan micro-conversion adalah, target yang lebih kecil sebagai jalur menuju macro-conversion, semisal jumlah pengunjung landing page.
Dari sini kita dapat memahami bahwa rumus conversion rate terdiri atas banyak bagian sesuai dengan tindakan yang dirumuskan sebagai conversion. 3 rumus yang sering digunakan adalah;
- Conversion Rate= (Jumlah konversi : Total sesi) x 100% ).
- Conversion Rate= (Jumlah konversi : Total pengunjung) x 100%).
- Terakhir, Conversion Rate= (Jumlah konversi : Total prospek) x 100%.
Inilah penjelasan terperinci mengenai apa itu konversi di dalam digital marketing. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan partner bisnis terbaik untuk urusan digital marketing, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.