Cara Mempercepat Loading Website – Salah satu cara untuk dapat memenangkan persaingan di halaman 1 Google adalah memperhatikan kecepatan website. Tentu saja kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan loading, ataupun akses website oleh pengunjung. Kecepatan inilah yang kemudian menjadi salah satu tolak ukur paling penting untuk menurunkan bounce rate.
Bounce rate sendiri adalah persentase pengunjung yang mendatangi website tanpa membuka halaman lain, dan langsung pergi meninggalkan halaman tersebut. Semakin tinggi bounce rate tentunya akan semakin membenamkan harapan konten website Anda untuk tampil di halaman pertama Google. Sebaliknya, semakin rendah bounce rate maka semakin tinggi kemungkinan website Anda berada di halaman pertama Google.
Dan salah satu faktor yang dapat membantu Anda memerangi bounce rate yang tinggi adalah mempercepat loading website. Sebenarnya MinTiv sudah menjelaskan apa itu bounce rate dan berbagai cara untuk menurunkannya pada artikel terdahulu. Tepatnya pada artikel di bawah ini;
Baca Juga: Belajar SEO: Cara Menurunkan Bounce Rate Website dengan Mudah
Sebelum mengetahui cara mempercepat loading website, ada baiknya terlebih dahulu Anda mengetahui faktor penyebab website yang lambat. Berikut penjelasannya;
Faktor Penyebab Loading Website Lambat
Sumber: Creativism.id
1. Server Web Hosting yang Lamban
Faktor yang pertama adalah server web hosting yang lamban. Hosting dan website adalah kedua hal yang memang tidak bisa dipisahkan. Hosting sendiri adalah tempat untuk menyimpan semua file dan data-data terkait keperluan website. Data-data yang ada hosting inilah yang kemudian akan diakses oleh pengunjung.
Ketika hosting tersebut berjalan lambat saat diakses, tentunya ada masalah dengan layanan server tersebut.
2. Tema yang Terlalu Berat
Faktor kedua, tema yang terlalu berat. Tidak bisa dipungkiri bahwa memang banyak tema website yang keren tetapi memiliki ukuran yang terlalu berat. Semakin banyak elemen website yang ditampilkan, seperti slider, widget, dan juga plugin maka akan semakin berat pengunjung untuk mengaksesnya.
Memilih tema yang simple ataupun tidak terlalu banyak menggunakan atribut tentunya hal yang bijak. Terlebih jika Anda menggunakan website Anda sebagai marketing tools yang utama.
3. Plugin yang Terlalu Banyak
Faktor yang ketiga, berkaitan dengan faktor sebelumnya. Yakni penggunaan plugin yang terlalu banyak. Semisal ketika Anda menggunakan plugin A yang memiliki fungsi yang sama dengan plugin B, maka Anda bisa memilih yang mana yang harus di-uninstall.
Plugin memang sangat membantu Anda untuk optimalisasi website. Tetapi menggunakan banyak plugin justru membuat website menjadi lambat dan tidak maksimal.
4. Banyaknya Iklan yang Terpasang
Faktor yang keempat adalah dengan memasang iklan di mana. Iklan yang MinTiv maksud bukanlah iklan Google Adsense, tetapi iklan dipasang menggunakan kode embed. Iklan yang bersifat pop up dan juga undercover. Hal ini selain mengganggu pengalaman berkunjung dari audiens Anda, juga memperberat website.
11+ Cara Mempercepat Loading Website
Ada banyak cara untuk dapat mempercepat loading website. MinTiv akan berbagi 11 cara diantaranya. Jadi simak baik-baik artikel ini sampai selesai ya.
1. Melakukan optimasi gambar
Sumber: Creativism.id
Langkah yang pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan melakukan optimasi gambar. Gambar dengan ukuran resolusi yang besar dan file size yang besar memang kerap kali membuat pengunjung jengkel. Jengkel karena gambar tidak kunjung keluar. Menjadi sangat fatal lagi, jika gambar tersebut justru menjadi poin penjelas di dalam artikel. Berikut ini adalah 4 tips untuk lakukan optimasi gambar
- Lebih baik gunakan format gambar JPEG ataupun WebP ketimbang PNG.
- Kompres file size gambar yang ada, kira-kira maksimal 100KB.
- Perbanyak menggunakan gambar hasil screenshot dari Snipping Tools, umumnya hasil yang diperoleh dari snipping tools memiliki ukuran file yang lebih kecil atau di bawah 100KB.
- Gunakan aplikasi Mass Image Compressor untuk mempercepat proses kompresi pada banyak gambar untuk keperluan konten website.
2. Perbanyak Menggunakan Embed Video Ketimbang Menguploadnya
Sumber: Creativism.id
Masih seputar elemen multimedia dan selanjutnya dengan video. Ya, jika Anda memasukkan video Anda ke dalam website maka proses akses yang diperlukan pengunjung akan lebih besar lagi. Apalagi jika video yang Anda gunakan adalah hasil dari upload file di komputer.
Sayangnya metode tersebut justru akan memberatkan waktu akses dari pengunjung sendiri. Mengapa?, sama hal seperti Anda mengupload gambar, maka gambar tersebut akan tersimpan di hosting. Maka video juga demikian. Anda mungkin bisa kelakar dengan menggunakan video yang sudah dikompress. Kenyataannya, video yang sudah dikompress memiliki kualitas yang jelek.
Terlebih video adalah elemen multimedia yang mengedepankan sisi grafik. Anda bisa menggunakan cara lain, yakni dengan menggunakan embed video. Anda dapat terlebih dahulu mengupload video yang Anda inginkan di Youtube, Instagram, maupun sosial media lainnya, lalu menggunakan embed video.
3. Mengaktifkan Gzip Compression
Sumber: Kinsta.com
Cara mempercepat loading website yang ketiga adalah dengan mengaktifkan Gzip Compression. Gzip Compression adalah sebuah tools yang dapat mengkompres ukuran file di dalam website, termasuk CSS, HTML, JavaScript, dan juga XML. Anda bisa mengaktifkan Gzip Compression ini pada bagian pengaturan hosting.
4. Mengaktifkan Caching
Cara keempat yang bisa Anda praktekkan adalah dengan mengaktifkan caching. Caching sendiri adalah memori yang berguna untuk menyimpan data secara sementara dari website yang telah diakses ke dalam web browser. Artinya ketika pengunjung mengakses situs Anda pertama kali, dan mereka telah memuat gambar maupun video, maka di kemudian hari, browser mereka tidak perlu lagi mengakses data tersebut dari resource website Anda. Karena browser mereka sudah menyimpan data-data tersebut.
5. Mengaktifkan Leverage Browser Caching
Sebenarnya, cara kelima ini adalah kelanjutan dari cara keempat. Perbedaannya hanya terletak pada seberapa lama Anda ingin cache website berada di cache browser pengunjung. Untuk dapat mengaturnya, Anda diharuskan untuk membuka file. htaccess.
6. Menggunakan Plugin yang Diperlukan Saja
Ada banyak plugin yang tersedia untuk website. Terlebih jika Anda menggunakan CMS (Content Management System), seperti WordPress. Plugin memang bermanfaat untuk optimalisasi performa website. Tetapi jika kebanyakan menggunakan plugin, bukanlah hal yang bijak.
Oleh sebab itu, pikir-pikir dengan baik sebelum memasang sebuah plugin. Jangan sampai Anda memasang plugin yang ada pada akhirnya tidak Anda gunakan.
7. Memanfaatkan AMP
AMP (Accelerated Mobile Pages) adalah tools yang bisa mempercepat akses sebuah website dari platform mobile. Tools ini bekerja dengan mengaktifkan caching, membatasi resolusi gambar dan menyesuaikannya untuk tampilan mobile. Ukuran website yang dihasilkan saat diakses melalui mobile jauh lebih ringan ketimbang yang tidak menggunakan AMP sama sekali.
8. Menghindari Penggunaan Iklan Model Pop-up
Berikutnya adalah dengan menghindari penggunaan iklan ataupun notifikasi model pop-up. Usahakan untuk menggunakannya seperlunya saja. Perlu Anda ketahui bahwa iklan atau notifikasi model pop-up memerlukan kode JavaScript, CSS, dan HTML. Kode-kode seperti ini bukanlah bagian dari kode website itu sendiri. Itu artinya, saat Anda menggunakan pop-up maka Anda akan menambah ukuran website.
Selain menjadikan akses website lebih berat, banyak dari pengunjung website yang mengaku tidak senang dengan penggunaan pop-up pada website.
9. Membatasi Jumlah Postingan Blog di Home
Beberapa template website memungkinkan Anda untuk menaruh beberapa postingan blog pada halaman depan. Template tersebut memang menjadikan interaksi pengunjung di dalam website lebih lama. Karena bisa jadi mereka tertarik dengan artikel blog Anda.
Sayangnya, semakin banyak tautan blog di halaman depan bukanlah hal yang baik. Apalagi jika halaman depan website Anda ditujukan layaknya sebuah landing page. Anda pastinya harus dapat memilah-milah informasi mana yang penting untuk landing page tersebut.
Bukan hanya desain, tapi juga teks yang tepat. Beruntungnya MinTiv memiliki rekomendasi agen digital terpercaya untuk mengurusi hal seperti ini, yakni Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Landing Page Terbaik & Dapatkan Diskon Spesial!!
10. Menggunakan CDN (Content Delivery Network)
CDN adalah tools yang dapat membantu Anda untuk menyimpan file statis website, sehingga website dapat diakses di mana saja dan kapan saja. CDN akan mempercepat proses akses yang dipinta oleh pengunjung. Semisal website Anda diminta oleh pengunjung yang ada di Amerika, maka CDN akan mengirimkan konten-konten website Anda melalui server terdekat dari lokasi pengakses di Amerika tersebut.
11. Update WordPress Berkala
CMS WordPress adalah CMS yang paling powerful saat ini. Anda bisa melakukan optimasi website dengan mudah melalui CMS. Setiap tahun, versi dari WordPress sendiri terus berkembang. Anda bisa menggunakan versi terbaru tersebut untuk perkembangan yang ada. Biasanya update pada WordPress akan memberikan Anda banyak keuntungan dan salah satunya adalah kecepatan akses.
12. Memilih Hosting yang Tepat
Bonus, alias yang terakhir adalah dengan memilih hosting yang tepat.
Apabila Anda ingin memiliki sebuah website yang memiliki akses yang cepat, template yang keren, serta mudah untuk diatur, Anda dapat menghubungi nomor 62812-2222-7920. Itulah adalah nomor dari Creativism.id.
Pesan Sekarang: Jasa Pembuatan Website Berkualitas
Layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda.
[…] Baca Juga: 11 Cara Meningkatkan Loading Website […]