Cara Mengelola Konten Long-Tail Keyword. Ketika kita mempelajari lebih dalam tentang apa itu SEO, maka kita juga akan belajar tentang jenis-jenis daripada keyword. Di dalam SEO, kita akan mempelajari setidaknya 2 jenis keyword, yakni short-tail keyword dan juga long-tail keyword. Short-tail keyword, sesuai dengan namanya adalah jenis keyword yang hanya terdiri dari 1 atau 2 frasa kata saja.
Jenis keyword ini, menjadi jenis keyword yang paling banyak dihindari oleh SEO marketer, terlebih untuk mereka yang baru dalam proses awal mengembangkan website. Hal ini wajar, mengingat meskipun short-tail keyword menawarkan search volume yang luas, tingkat kompetisi konten untuk jenis keyword ini sangatlah tinggi.
Anda harus siap bersaing dengan website-website besar yang dikelola langsung oleh perusahaan atau media besar. Lalu, bagaimana dengan long-tail keyword?. Seperti yang sudah bisa Anda tebak, long-tail keyword adalah jenis keyword yang terdiri dari lebih 2 frasa kata. Jenis keyword ini, menjadi favorit banyak SEO marketer, terlebih untuk yang baru dalam proses mengembangkan website.
Long-tail keyword menawarkan penggunanya search volume yang cukup dengan tingkat kompetisi konten di dalamnya, yang tidak terlalu tinggi. Perlu diketahui bahwa long-tail keyword sendiri terdiri dari banyak jenis. Semakin spesifik jenis long-tail keyword yang Anda gunakan, maka semakin rendah pula tingkat kompetisi konten yang Anda temukan.
Di dalam artikel ini, MinTiv tidak akan membahas tentang jenis-jenis daripada long-tail keywords. MinTiv akan membahas sesuatu yang lebih menarik daripada itu. MinTiv akan membahas bagaimana caranya mengelola konten berbasis long-tail keyword.
Penasaran bagaimana caranya?, simak baik-baik artikel ini ya!.
Daftar Isi
ToggleCara Mengelola Konten Berbasis Long-Tail Keyword
1. Temukan Daftar Long-Tail Keyword Terlebih Dahulu
Tips dan trik cara mengelola konten berbasis long-tail keyword pertama dari MinTiv, adalah dengan mencari terlebih dahulu sebanyak-banyaknya long-tail keyword yang ada. Pastikan long-tail keyword yang dicari relevan dengan niche utama konten website Anda.
Setelah Anda menemukan sekitar 50 long-tail keyword yang relevan, buatlah ke dalam bentuk daftar. Anda bisa saja melakukan pengelompokkan tersendiri, semisal meletakkan 15 long-tail keyword yang terdiri dari 3 frasa kata di kolom khusus, begitu juga dengan long-tail keyword yang terdiri dari 4 frasa kata, dan seterusnya.
2. Cari Sebanyak-Banyaknya LSI Keyword dari Daftar Keyword Sebelumnya
Setelah Anda menemukan banyak daftar long-tail keyword yang ada, segera cari LSI Keyword-nya. LSI sendiri adalah singkatan dari Latent Semantic Indexing. Ini adalah jenis keyword yang memiliki makna hampir sama dengan keyword utamanya. Lebih mudahnya, kita dapat memahami LSI Keyword ini sebagai sinonim kata.
3. Mulai Produksi Konten Website untuk Daftar Long-Tail Keyword Utama
Setelah Anda menemukan daftar long-tail keyword beserta dengan LSI keywordnya, maka langkah selanjutnya adalah dengan memulai proses produksi konten website.
Pastikan Anda benar-benar memahami search intent dari keyword utama yang digunakan. Search intent sendiri adalah tujuan sebenarnya seseorang menggunakan keyword tertentu di search engine.
Setelah itu, pastikan juga Anda dapat memahami dengan baik apa itu keyword density. Keyword density adalah persentase munculnya keyword utama di dalam konten website.
4. Lakukan Hal yang Sama untuk LSI Keyword-nya
Langkah keempat adalah dengan melakukan proses produksi konten untuk LSI keyword.
5. Bantu Performa Konten dengan Sharing di Media Sosial
Sharing konten website di media sosial, akan sangat membantu performa SEO web Anda. Terutama terkait dengan visibilitas online.
FAQ Seputar Konten
- Kenapa long-tail keyword lebih disarankan untuk pemula SEO?. Long-tail keyword lebih disarankan untuk pemula karena kompetisi yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan situs web baru untuk bersaing lebih mudah di halaman hasil pencarian (SERP) tanpa harus melawan situs besar yang sudah mapan.
- Bagaimana cara menemukan daftar long-tail keyword yang tepat?. Langkah pertama adalah mencari long-tail keyword yang relevan dengan niche atau topik utama situs web Anda. Anda bisa menggunakan berbagai alat pencarian kata kunci seperti Google Keyword Planner, Ubersuggest, atau Ahrefs untuk menemukan ide kata kunci long-tail yang sesuai dengan konten yang ingin Anda buat.
- Apakah saya perlu membuat konten untuk setiap long-tail keyword yang saya temukan?. Idealnya, Anda bisa membuat konten yang fokus pada grup long-tail keyword tertentu, bukan hanya satu per satu. Dengan membuat artikel yang relevan untuk beberapa keyword terkait, Anda dapat meningkatkan peluang untuk muncul di berbagai pencarian terkait.
Referensi Bacaan dari Creativism
Setelah membaca tentang tips dan trik, Cara Mengelola Konten Long-Tail Keyword ini, ada baiknya untuk Anda membaca artikel-artikel di bawah ini, untuk menambah wawasan Anda, dimulai dari;
- Teknik Menulis Artikel Evergreen yang Tetap Relevan.
- Jenis Jenis Search Intent yang Harus Pemula Ketahui.
- Di Mana Saja Tempat Keyword Utama dalam Sebuah Konten?.
Referensi Bacaan dari Luar
Terkait referensi bacaan dari website luar, berikut ini MinTiv berikan beberapa referensi, dimulai dari;
- How to incorporate longtail keywords into content writing. Ditulis oleh tim Credible-Content.
- Long-tail keywords: Target lower-competition phrases and attract qualified visitors. Ditulis oleh tim Search Engine Land.
Kesimpulan
Inilah penjelasan lengkap tentang cara mengelola konten long-tail keyword.
Artikel ini, dikreasikan oleh Tim Agency SEO Creativism. Agency SEO yang siap berikan pelayanan SEO terbaik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan website klien. Hubungi mereka langsung melalui WhatsApp 6281 22222 7920, untuk dapat layanan Jasa SEO Website Terbaik, segera!!.
[…] Cara Mengelola Konten Berbasis Long-Tail Keyword. […]