Ciri-Ciri Website Terkena Penalti – Ketika mempelajari SEO secara mendalam, maka Anda akan langsung paham bahwa SEO terdiri dari 3 metode kerja, yakni White Hat SEO, Gray Hat SEO, dan Black Hat SEO. Lantas apa itu?.
- White Hat SEO: Teknik optimasi website yang seluruh langkah-langkahnya sesuai dengan aturan dan algoritma Google. Metode inilah yang harus kita jalankan ketika memulai proses optimasi website, agar kontennya dapat tampil di halaman pertama Google.
- Gray Hat SEO: Teknik optimasi website yang langkah-langkahnya terkadang dapat diidentifikasi sebagai White Hat SEO dan terkadang dapat diidentifikasi sebagai Black Hat SEO. Ya, Gray Hat SEO adalah teknik SEO yang sulit untuk didefinisikan, keberadaannya bergantung pada update algoritma Google.
- Black Hat SEO: Teknik optimasi website yang langkah-langkahnya menyalahi aturan dan tidak sesuai dengan algoritma Google. Contohnya adalah keyword stuffing, keyword cannibalization, spun content, dan lain-lain.
Penjelasan di atas, memberikan kita sedikit gambaran bahwa dua metode Gray Hat dan Black Hat SEO memiliki dampak negatif untuk website. Salah satu dampak negatif itu adalah website rentan terkena penalti Google.
Penalti, penalti, penalti Google.
Bagi Anda yang setiap hari membaca blog Creativism, pastinya sudah sering mendengar ancaman yang satu ini. Mungkin Anda sudah bosan mendengarnya, dan lebih ingin bertanya tentang;
- “Apa sih penalti Google itu?”
- “Bagaimana saya tahu, website saya sudah terkena penalti Google atau tidak, bagaimana ciri-ciri website terkena penalti Google?”
- “Bagaimana caranya mengatasi website yang terkena penalti Google?”
Semua pertanyaan Anda di atas, akan terjawab lengkap di dalam artikel ini. Jadi simak-baik ya!.
Apa itu Penalti Google?
Sesuai dengan namanya, penalti Google adalah bentuk hukuman yang diberikan oleh Google kepada website yang melanggar aturan mereka. Aturan-aturan daripada Google sendiri dapat dibaca dengan jelas melalui Google’s quality guidelines.
Ada banyak penyebab daripada website terkena penalti Google.
Yang paling pasti menjadi penyebabnya adalah website menjalankan metode black hat SEO. Ketika website sudah terkena penalti dari Google, maka traffic website yang dijalankan akan menurun dengan drastis, plus banyak konten website yang alami deindex.
Baca Juga: Cara Cek Apakah Konten Website Sudah Terindeks Atau Belum
Penalti Google sendiri dapat dipahami menjadi 3 bagian, yakni sandboxing, penalized, dan banned/deindexed.
- Sandboxing adalah jenis penalti Google yang diberikan kepada website baru dan juga pada website yang sedang dalam masa pemulihan penalti.
- Penalized adalah jenis penalti Google yang diberikan kepada website yang jelas-jelas melanggar Google’s quality guidelines.
- Banned/Deindexed adalah jenis penalti Google yang memaksa konten Anda untuk tidak lagi tampil di halaman pencarian Google, alias konten Anda benar-benar hilang dari pencarian.
Penjelasan mengenai jenis-jenis penalti Google ini sendiri terbilang cukup detail. MinTiv akan membahasnya lebih lengkap pada artikel selanjutnya.
Ciri-Ciri Website Terkena Penalti Google
Apabila Anda sudah membaca tentang apa itu penalti Google secara seksama di atas, maka Anda pasti paham bahwa salah satu ciri website terkena penalti Google adalah traffic-nya yang menurun drastis.
Eits’, jangan panik terlebih dahulu, karena nyatanya website yang alami penurunan traffic drastis bukanlah tanda pasti website tersebut terkena penalti Google. Traffic website dapat menurun karena berbagai sebab, dimulai dari;
- Memang terkena penalti Google.
- Pergantian domain utama website.
- Pergantian template atau tampilan baru website.
Ciri-ciri website terkena penalti lainnya dapat dilihat dengan jelas melalui banyaknya jumlah halaman website yang alami deindex. Yang paling kentara, tentu saja adalah adanya peringatan di Google Search Console Anda.
Cara Mengatasi Website Terkena Penalti Google
Untuk dapat mengatasi website yang terkena penalti Google, yang terlebih harus Anda lakukan adalah memahami sumber masalahnya.
Baca Juga: Cara Melakukan Audit Website Manual Tanpa Tools
Dengan begitu Anda jadi lebih terstruktur dalam menjalankan perbaikan website. Lakukan beberapa langkah penting di bawah ini;
- Mulailah menganalisis website, Anda bisa melakukan audit manual atau dengan bantuan tools SEO premium seperti SEMrush.
- Lakukan pengecekan apakah website Anda mendapatkan toxic backlink atau tidak. Jika iya, lakukan disavow link.
- Pelajari terus algoritma terbaru Google, pastikan website Anda selalu menjalankan strategi SEO sesuai dengan algoritma terbaru Google.
- Produksi konten artikel SEO friendly yang berkualitas, update secara berkala.
- Perketat kembali keamanan website Anda. Jangan sampai website mendapatkan serangan hacker seperti DDos Attack, Brute Force Attack, Bug CMS, Inject Malware, Email spamming dan lain-lain. Konsultasikan masalah keamanan ini kepada penyedia layanan domain dan hosting yang Anda pilih sebelumnya.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu penalti Google beserta dengan ciri-ciri dan juga cara mengatasinya. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Terbaik, hubungi segera Creativism.id
Lihat Sekarang: Portofolio Keyword Jasa SEO Creativism
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apa itu Penalti Google dan Bagaimana Cara Mengatasinya? […]