Lead Artinya. Sekitar 39,5% marketer percaya bahwa memiliki akses ke data yang lebih akurat dapat meningkatkan efektivitas strategi pemasaran mereka. Lead menjadi salah satu elemen penting dalam hal ini, karena merepresentasikan calon pelanggan yang menunjukkan minat awal terhadap produk atau layanan.
Baca Juga: Contoh Storyboard Inspiratif dari Berbagai Industri
Lalu, apa itu lead dan mengetahui cara merawatnya agar tetap aktif? Simak penjelasan MinTiv berikut ini.
Daftar Isi
ToggleLead Artinya?
Lead artinya adalah seseorang atau calon pelanggan yang menunjukkan ketertarikan terhadap produk atau layanan bisnis Kawan Creativ. Biasanya, mereka telah melakukan tindakan tertentu seperti mengisi formulir, mengunduh e-book, atau berlangganan newsletter.
Jadi, lead merupakan titik awal dari proses penjualan, yaitu seseorang yang mungkin tertarik namun belum siap untuk membeli. Tujuan utama strategi marketing adalah mengubah lead ini menjadi prospect, lalu akhirnya menjadi customer yang loyal.
Meski sering dianggap sama, lead dan prospect memiliki perbedaan penting. Lead adalah individu yang baru menunjukkan minat awal, sedangkan prospect adalah lead yang sudah lolos proses kualifikasi dan memiliki potensi lebih besar untuk membeli.
Baca Juga: 5 Strategi SEO untuk B2B, Dapatkan Leads Lebih Banyak!
Dalam funnel pemasaran, lead berada di tahap awal atau awareness, sementara prospect sudah masuk tahap pertimbangan atau consideration. Contohnya, seseorang yang mengisi form di situs web termasuk lead, tetapi ketika orang tersebut sudah berdiskusi dengan tim sales melalui WhatsApp untuk menanyakan harga atau paket layanan, maka statusnya berubah menjadi prospect.
Peran Lead dalam Funnel Marketing
Funnel marketing adalah tahapan perjalanan calon pelanggan dari pertama kali mengenal brand hingga akhirnya melakukan pembelian. Setiap tahap dalam marketing funnel membutuhkan pendekatan berbeda untuk menarik, meyakinkan, dan mengonversi lead menjadi pelanggan.
1. Awareness (Tahap Kesadaran)
Pada tahap ini, calon pelanggan baru mengenal brand atau produk Kawan Creativ. Tujuannya adalah menarik perhatian sebanyak mungkin orang agar mereka tertarik untuk tahu lebih dalam. Strategi yang bisa dilakukan antara lain membuat konten edukatif seperti artikel blog, video penjelasan, atau posting media sosial yang informatif.
Misalnya, bisnis software bisa membuat video tutorial tentang cara mengelola data bisnis agar calon pelanggan mulai mengenal manfaat produknya.
2. Consideration (Tahap Pertimbangan)
Di tahap consideration, lead mulai mencari tahu lebih detail dan membandingkan berbagai pilihan. Fokus utama adalah memberikan nilai tambah agar mereka semakin yakin dengan solusi yang Kawan Creativ tawarkan.
Gunakan lead magnet seperti e-book gratis, webinar, atau studi kasus untuk memperkuat kepercayaan. Contohnya, agensi digital marketing dapat menawarkan e-book berisi strategi promosi efektif untuk menarik minat calon klien.
3. Conversion (Tahap Konversi)
Tahap terakhir ini bertujuan mengubah lead menjadi pelanggan. Dibutuhkan strategi komunikasi yang personal dan tepat waktu. Salah satu cara efektif adalah menggunakan follow-up email automation untuk mengingatkan, menawarkan promo, atau memberikan penawaran khusus.
Misalnya, setelah seseorang mengunduh e-book, sistem otomatis mengirimkan email lanjutan berisi paket layanan yang relevan dengan kebutuhannya.
Cara Merawat Lead agar Tetap Aktif
Merawat lead menjadi langkah penting agar calon pelanggan terus terlibat hingga tahap pembelian. Tujuannya bukan sekadar menawarkan produk, melainkan membangun hubungan, memberikan nilai tambah, dan menumbuhkan kepercayaan agar mereka tetap aktif sampai siap menjadi pelanggan loyal.
Berikut cara merawat lead agar tetap aktif.
1. Jalankan Kampanye Email Marketing
Email marketing adalah salah satu alat paling efektif untuk membangun hubungan dengan lead. Email yang dikirim bukan secara acak, tetapi didasarkan pada perilaku atau ketertarikan calon pelanggan.
Misalnya, seseorang yang pernah mengunduh e-book bisa menerima email berisi tawaran produk serupa. Strategi ini membantu bisnis tetap terhubung dengan calon pelanggan yang belum siap membeli. Menurut Marketo, 96% pengunjung situs belum siap membeli pada kunjungan pertama, sehingga kampanye email menjadi cara paling efisien untuk menjaga perhatian mereka agar tidak melupakan brand Kawan Creativ.
2. Lakukan Omnichannel Nurturing
Selain email, penting untuk menjangkau lead melalui berbagai channel agar interaksi tetap konsisten. Omnichannel nurturing berarti membangun kehadiran merek di tempat calon pelanggan aktif, seperti media sosial, iklan digital, atau platform review.
Strategi ini menciptakan pengalaman pengguna yang lebih menyatu dan memperkuat citra merek. Misalnya, setelah calon pelanggan melihat produk di situs web, mereka kembali menemukannya lewat iklan di Instagram atau Facebook. Pendekatan lintas channel membantu meningkatkan kesadaran, memperluas jangkauan, dan memperbesar peluang konversi dengan cara yang lebih alami.
3. Buat Konten yang Tepat Sasaran
Targeted content adalah konten yang dirancang khusus untuk audiens tertentu agar mendorong respons spesifik. Pendekatan ini penting karena di era digital hampir semua bisnis memproduksi konten, sehingga pesan umum sulit menarik perhatian.
Konten yang relevan dan sesuai kebutuhan audiens akan lebih efektif membangun kepercayaan. Misalnya, artikel “Cara Mengoptimalkan Iklan Google” akan menarik perhatian marketer yang sedang mencari solusi serupa. Dengan memahami niat pengguna dan menyajikan konten yang relevan, bisnis dapat memperkuat posisi mereka sebagai sumber informasi terpercaya.
4. Bangun Banyak Titik Kontak
Touchpoints adalah setiap momen di mana calon pelanggan berinteraksi dengan brand, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semakin banyak titik kontak yang diciptakan, semakin besar peluang brand tetap diingat.
Contohnya, calon pelanggan bisa menemukan brand melalui ulasan online, artikel blog, video promosi, atau iklan di media sosial. Dengan menempatkan brand di berbagai platform seperti Medium, YouTube, atau situs review, bisnis bisa memastikan pesan mereka menjangkau audiens di setiap tahap perjalanan pembelian, memperkuat hubungan, dan meningkatkan potensi konversi.
5. Respons Cepat terhadap Lead
Kecepatan respon adalah faktor penting dalam proses lead nurturing. Jika calon pelanggan menghubungi bisnis dan tidak mendapat balasan dalam 1–2 hari, kemungkinan besar mereka akan mencari alternatif lain.
Waktu respons yang cepat tidak hanya menunjukkan profesionalisme, tetapi juga meningkatkan peluang konversi. Respons yang cepat di semua channel, termasuk media sosial, chat, atau email, membantu menjaga minat calon pelanggan. Seperti halnya Kawan Creativ yang menginginkan jawaban cepat saat membutuhkan bantuan, lead juga berharap interaksi yang sigap dan personal dari bisnis.
6. Gunakan Personalisasi
Personalisasi menjadi salah satu kunci utama dalam pemasaran modern. Pendekatan ini tidak sekadar menambahkan nama penerima dalam email, tetapi juga menyesuaikan pesan, penawaran, dan rekomendasi berdasarkan perilaku pengguna.
Misalnya, pelanggan yang meninggalkan produk di keranjang bisa dikirimi kode diskon khusus agar melanjutkan pembelian. Menurut Forbes, 71% pelanggan merasa frustrasi ketika pengalaman mereka tidak dipersonalisasi. Dengan menerapkan strategi ini, bisnis dapat menciptakan hubungan yang lebih relevan dan meningkatkan peluang konversi serta loyalitas pelanggan.
7. Terapkan Lead Scoring
Lead scoring adalah metode untuk memberi nilai pada setiap calon pelanggan berdasarkan tingkat kesiapan mereka membeli. Penilaian ini menggunakan data seperti aktivitas, minat, dan interaksi. Semakin tinggi nilainya, semakin besar peluang konversi. Misalnya, lead yang mendaftar uji coba gratis mendapat poin lebih tinggi daripada yang hanya membaca artikel. Sistem ini membantu tim marketing dan sales memprioritaskan prospek berkualitas, meningkatkan efisiensi kampanye, serta menjaga keselarasan strategi antara kedua tim agar hasil penjualan lebih optimal.
8. Selaraskan Strategi Sales dan Marketing
Kolaborasi antara tim sales dan marketing sangat penting dalam manajemen lead. Kedua tim harus memiliki komunikasi yang terbuka, tujuan yang sejalan, dan strategi yang saling mendukung.
Baca Juga: Apa itu Cost Per Lead dan Cara Menghitungnya?
Kini, dengan interaksi pelanggan yang berlangsung di berbagai kanal digital, keselarasan menjadi hal wajib. Ketika marketing memahami kebutuhan pelanggan dan sales menindaklanjutinya dengan pendekatan yang tepat, pengalaman pelanggan akan lebih mulus dan peluang konversi meningkat.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu lead dalam digital marketing? Lead adalah calon pelanggan yang menunjukkan ketertarikan pada produk atau layanan bisnis, misalnya dengan mengisi formulir, mengunduh e-book, atau mendaftar newsletter.
- Mengapa lead penting untuk bisnis? Lead membantu bisnis membangun pipeline penjualan. Dengan lead yang tepat, tim marketing dan sales dapat menindaklanjuti calon pelanggan hingga mereka siap membeli, meningkatkan konversi dan pertumbuhan penjualan.
- Bagaimana cara mengidentifikasi lead berkualitas? Lead berkualitas adalah mereka yang sesuai target audiens dan menunjukkan minat nyata, misalnya sering mengunjungi situs, membuka email promosi, atau mengajukan pertanyaan spesifik tentang produk.
Kesimpulan
Memahami lead artinya penting untuk membangun strategi marketing yang efektif dan meningkatkan konversi. Kelola dan nurturing lead dengan tepat agar siap menjadi pelanggan.
Optimalkan bisnis Anda dengan digital marketing. Dapatkan konsultasi gratis dan wujudkan pertumbuhan bisnis Anda! Hubungi kami sekarang melalui WhatsApp 6281 22222 7920.



