Mitos SEO Masih Dipercaya – SEO adalah salah satu jenis marketing channel yang mengharuskan pelakunya untuk selalu up to date. Terlebih pada strategi yang digunakan untuk proses SEO. Jika tidak, maka pelaku atau pebisnis yang memilih marketing channel jenis ini akan terjebak pada strategi yang sia-sia.
Lebih buruk lagi strategi tersebut bisa berujung kepada website yang terkena pinalti dikarenakan strategi SEO yang digunakan sudah masuk kategori Black Hat SEO.
Pemahaman akan kurangnya pengawasan terhadap algoritma terbaru Google dari pebisnis datang karena banyak hal. Mulai dari sifat malas belajar, dan juga masih terjebak pada mitos SEO. Ya, beberapa pebisnis banyak menjalankan strategi SEO tertentu dan percaya bahwa strategi itu akan memberikan dampak baik.
Padahal strategi SEO tersebut sudah ketinggalan dan dapat dikategorikan sebagai mitos. Alias tidak mungkin membantu website bisa perform di SERP Google. Salah satu mitos SEO tersebut adalah menumpuk banyak keyword utama di dalam konten (Keyword Stuffing).
Baca Juga: Panduan Mengoptimalkan Alt Text
Strategi seperti ini malah akan memperburuk citra website Anda di crawler dan pengunjung langsung. Website Anda akan dicap sebagai website spam, dan pada akhirnya rankingnya di SERP akan terus menurun.
Lalu apa saja mitos SEO lainnya yang masih dipercaya hingga hari ini selain Keyword Stuffing?. MinTiv akan membahas 5 mitos, yang di antaranya adalah;
Mitos SEO Masih Dipercaya Sampai Hari Ini!
1. Menargetkan Kata Kunci pada Domain Website
Yang pertama adalah mitos yang mengatakan bahwa domain website dengan memakai kata kunci tertarget akan memudahkan website untuk perform. Pernyataan ini muncul karena domain website dengan target keyword dianggap sebagai jalan pintas terbaik bagi website dapat perform di kata kunci tersebut.
Contohnya Anda memiliki bisnis Kontraktor Rumah Jogja. Lalu Anda membangun website berdomain www.kontraktorrumahjogja.com, dengan harapan website tersebut dapat muncul di pencarian teratas dari keyword Kontraktor Rumah Jogja.
Jika Anda berpikir untuk melakukan strategi seperti ini, maka lupakan saja. Karena John Mueller dari Search Analyst Google mengatakan bahwa menggunakan domain dengan target keyword adalah ide yang buruk.
Berikut kutipan jawaban Mueller:
Saya kurang setuju dengan penggunaan domain yang mengandung kata kunci. Menurut saya (menggunakan domain yang mengandung target keyword):
dapat membuat domain terkesan seperti spammer
akan menyulitkan ketika Anda ingin mengubah fokus bisnis atau melakukan ekspansi
Anda juga tidak akan memiliki nama brand yang bisa dicari oleh orang lain (di search engine).
Selain itu, (menggunakan target keyword sebagai nama domain) juga membuat Anda harus terus berkompetisi dan sulit dalam membangun relasi jangka panjang dengan pelanggan.
John Mueller, Reddit
2. Menggunakan Backlink .edu
Selanjutnya adalah mitos yang mengatakan bahwa backlink .edu memiliki nilai lebih di mata Google. Anggapan ini muncul dikarenakan domain .edu umumnya berasal dari lembaga pendidikan dan pemerintahan yang terpercaya. Mendapatkan backlink dari website dengan domain .edu atau sejenisnya (. ac.id, .sch.id, dll) tentunya akan memberikan website Anda nilai lebih.
Karena website berhasil menjadi referensi untuk konten yang berada di dalam konten website berdomain .edu.
Tapi apakah benar demikian?. Faktanya Matt Cutts, mantan dari Head of the Webspam Google mengatakan bahwa;
Jangan hanya melihat jumlah link ke website, Anda juga harus memperhatikan reputasi dari link tersebut. Link sebenarnya tidak benar-benar penting meskipun didapatkan dari .gov atau .edu, dan hal ini serupa dengan (link dari) Twitter atau Facebook.
Hal ini tidak tampak seperti link dari (domain).edu lalu otomatis memberikan bobot yang lebih.
Fakta bahwa strategi SEO seperti ini sudah banyak ditinggalkan adalah banyak website dengan domain .edu yang menutup kolom komentar mereka.
3. SEO Tidak Berhubungan dengan Media Sosial
Selanjutnya adalah SEO yang tidak berhubungan dengan media sosial.
Pernyataan ini benar, TAPI TIDAK SEPENUHNYA. Share di sosial media menjadi penyebab tidak langsung dari ranking SEO Anda meningkat. Ya semakin banyak orang yang share, maka semakin luas jaringan traffic yang mungkin bisa Anda dapatkan.
Bahkan berdasarkan kasus SEO yang dialami oleh tim Creativism, beberapa artikel pendek dari media sosial LinkedIn bisa tembus di halaman pertama Google. Anehnya, sumber artikel lengkap yang ada di dalam artikel pendek tersebut (bertindak sebagai Call to Action) tidak berada di Page 1.
4. Semakin Panjang Konten Semakin Bagus
Keempat adalah mitos yang mengatakan bahwa semakin panjang konten maka semakin bagus.
Anggapan ini tidak sepenuhnya salah, tapi juga tidak sepenuhnya benar. MinTiv sudah membahas mitos ini pada link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Panjang Konten SEO Website yang Ideal
Mudahnya, jika Anda membuat konten tentang panduan, maka Anda bisa membuatnya panjang. Tapi jika konten tersebut adalah konten tutorial ataupun berita, maka usahakan untuk tidak memuat terlalu banyak kata, dan to the point saja.
5. Top Level Domain Mendapatkan Perhatian Lebih Google
Terakhir adalah anggapan bahwa Top Level Domain akan mendapatkan perhatian lebih dari Google. Anggapan ini wajar mengingat hampir 98% website di dunia, memiliki domain level atas, dan .com, menjadi domain yang mendominasi.
Domain level atas memang memiliki nilai yang lebih di mata pengunjung, terlebih lagi bagi Google. Tetapi, mengatakan bahwa domain level atas adalah satu-satunya domain yang bisa mendapatkan peringkat 1 halaman Google, adalah kesalahan yang besar.
Karena faktanya, terdapat banyak domain yang “masih numpang” seperti WordPress.com, Blogspot.com dan mampu bersaing dengan TLD, walau kenyataanya tidak mudah.
Inilah 5 mitos SEO masih dipercaya hingga hari ini. Dari 5 mitos ini, yang mana nih yang masih Anda percaya dan bahkan masih dilakukan?.
Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Terbaik, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
Aku masih ngelakuin poin 3, share medsos buat nambah view aja tapi. Bermain SEO berat sih menurut aku. Tapi setidaknya dari artikel ini, aku dapat ilmu lagi. Thanks kak.
Terima kasih telah berkunjung ke Blog MinTiv.
Yaps, share di medsos memang bisa membantu perkembangan SEO website, tapi tidak terlalu signifikan
Aku masih suka share link di medsos tapi belum coba kalau di LinkedIn. Hmmm berarti panjangnya artikel disesuaikan kontennya aja berarti ya. Kalau selama ini aku selalu menargetkan 800 kata. Kalau udah nulis biasanya 1.000 kata lebih sih.
Terima kasih telah berkunjung ke Blog MinTiv.
Sebelum menulis, alangkah baiknya dibuat terlebih dahulu kerangka artikelnya. Agar apa yang kita tulis sesuai dengan tema konten yang mau diangkat.
SEO oh SEO cukup rumit juga ya, saya masih share di medsos, dengan harapan yang berkunjung ke medsos mau mengunjungi blog saya sih
Terima kasih telah berkunjung ke Blog MinTiv.
Share di medsos memang bisa membantu perkembangan SEO website, tapi tidak terlalu signifikan. Medsos punya algoritma sendiri untuk search enginenya..
Masih share medsos sih, tapi tujuannya buat share ke orang2 aja tentang tulisannya, bukan untuk meningkatkan SEO. Kalau untuk tulisan panjang di artikel, jujurly setuju lah, sebagai pembaca aku agak malas dengan artikel yang terlalu panjang wkwkw.. Setiap nulis jg selalu berusaha to the point. Thanks Mas informasi ini sangat useful.
Terima kasih telah berkunjung ke Blog MinTiv.
Ya, terlebih jika artikel yang dibuat memang tidak perlu disematkan penjelasan yang panjang
Zaman masih ada google+ enak banget deh trafik blig ngalir terus setelah sharing link di sana. Jadinya saya tetap lakuin sharing link di medsos juga krn pasti ada trafiknya walau tidak banyak. Klo poin terakhir sepertinya makin ke sini blog yg gratis makin tergeser deh posisinya
Terima kasih telah berkunjung ke Blog MinTiv.
Ya, domain numpang memang sulit untuk meraih peringkat 1 Google. Domain numpang bisa saja meraih peringkat 1 Google untuk jenis low-hanging fruit keyword. Nah penjelasan lengkap tentang jenis keyword ini bisa dibaca melalui Blog Creativism ya.