Apa itu Keyword Stuffing – SEO adalah ilmu optimasi website agar dapat tampil di halaman pertama Google melalui keyword tertentu. Dalam prakteknya, ilmu ini tidaklah semudah yang dibayangkan.
Anda diharuskan untuk memahami keempat metode SEO sekaligus, yakni Local SEO, Technical SEO, On Page & Off Page SEO. Jika Anda berfokus pada 2 metode SEO mainstream yakni On Page & Off Page SEO saja. Maka perkembangan website bisnis Anda tidak akan berjalan maksimal.
Ya, ada banyak materi serta teknik yang harus Anda pahami ketika mempelajari SEO.
Tidak jarang, karena rumitnya materi SEO untuk dipelajari, beberapa pebisnis memilih untuk menggunakan jalan pintas, yakni gunakan metode Black Hat SEO.
Black Hat SEO sendiri adalah metode optimasi website yang langkah-langkahnya menyalahi aturan dari Google. Metode ini dulu sering digunakan untuk bisa menempatkan konten website agar berada di halaman pertama Google.
Salah satu teknik di dalam Black Hat SEO tersebut adalah Keyword Stuffing. Apa itu Keyword Stuffing?. MinTiv akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini!.
Apa itu Keyword Stuffing?
Seperti yang sudah MinTiv katakan sebelumnya, Keyword Stuffing adalah salah satu teknik daripada Black Hat SEO. Teknik ini dijalankan dengan menggunakan target keyword berulang-ulang di dalam konten website yang sama.
Target keyword yang digunakan berulang-ulang di dalam konten website yang sama akan berikan kesan spam pada konten tersebut. Mesin crawler akan mendeteksi tindakan kecurangan ini dan konten Anda tidak akan masuk ke dalam database index.
Dahulu, cara ini memang ampuh digunakan untuk “mengakali” sistem Google. Tapi, itu dulu ketika Google masih dalam tahap berkembang, tepatnya pada tahun 2010 ke bawah.
Baca Juga: Inilah 19 Algoritma Ranking Google Terbaru
Sekarang, sistem Google sudah sangat canggih, mereka juga selalu memberikan up to date terbaru untuk algoritma ranking di tiap bulannya. Menggunakan keyword stuffing tidak akan memberikan Anda dampak positif sama sekali.
Akan sangat lucu rasanya jika Anda masih yakin bisa untuk “mengakali” Google dengan cara ini.
Membahas keyword stuffing, maka kita juga membahas tentang keyword cannibalization.
Kedua jenis strategi keyword yang masuk ke dalam kategori Black Hat SEO. Meskipun sering dibilang mirip, nyatanya Keyword Cannibalization tidaklah “separah” keyword stuffing. Keyword cannibalization adalah salah satu teknik Black Hat SEO yang metodenya menggunakan target keyword yang sama untuk konten berbeda di dalam website.
Baca Juga: Perbedaan White Hat SEO dengan Black Hat SEO
Contohnya ketika Anda membuat Konten A dengan target keyword Jasa Konveksi Baju, dan di Konten B Anda juga menggunakan target keyword yang sama.
Contoh Keyword Stuffing
Simak contoh paragraf di bawah ini. Coba hitung berapa kali target keyword Jasa Konveksi Baju muncul?
Anda butuh Jasa Konveksi Baju yang profesional?. Hubungi perusahaan ABCD segera!. Perusahaan ABCD menyediakan layanan Jasa Konveksi Baju Terbaik. Bukan hanya terbaik, layanan Jasa Konveksi Baju ini juga menawarkan Anda paket layanan lengkap untuk event-event besar. ABCD siap menjamin keperluan konveksi baju Anda aman. Untuk info lebih lanjut tentang Jasa Konveksi Baju terbaik ini, hubungi nomor 08xxx.
Ya, paragraf di atas adalah salah satu contoh daripada penerapan keyword stuffing. Menggunakan 4-5 target keyword dalam satu paragraf jelas tidak direkomendasikan.
Lalu di setiap paragraf, berapakah jumlah target keyword harus muncul?.
Untuk menjawab pertanyaan ini Anda, bisa memahami lebih dalam tentang apa itu keyword density. MinTiv telah menerangkan definisi keyword density ini pada artikel sebelumnya. Anda bisa membacanya melalui link artikel di bawah ini;
Baca Juga: Apa itu Keyword Density?
Bahaya Menggunakan Keyword Stuffing
Sebenarnya adalah banyak bahaya menggunakan teknik terlarang yang satu ini. Tapi di sini MinTiv telah merangkum 5 bahaya/dampak negatif yang umumnya dialami ketika teknik terlarang ini dijalankan. 5 bahaya tersebut adalah;
- Website mengalami penurunan peringkat di SERP (Search Engine Results Pages). Konten Anda akan dicap sebagai spam karena berusaha untuk mengakali Google. Penerapan teknik ini akan menjadikan konten tidak relevan terhadap search intent.
- Konten dihapus oleh Google. Ya, ini adalah dampak ekstrim jika Anda masih ingin menggunakan teknik yang satu ini. Google tidak akan segan-segan menghapus konten Anda untuk menjaga kualitas kenyamanan penggunanya.
- Kualitas konten menurun. Ini jelas. Keyword stuffing akan merusak kualitas konten website Anda, dan pada akhirnya itu akan berimbas pada brand perception Anda yang jadi buruk. Website Anda akan dicap tidak profesional dan juga tidak kredibel.
- Bounce rate yang tinggi, dan Anda akan mendapatkan ulasan buruk dari pengunjung.
- Website dihapus dari Google. Ya, ini adalah dampak paling ekstrim akibat penggunaan keyword stuffing. Website Anda akan mendapatkan penalti dari Google dan tidak dapat dicari lagi di Google.
Inilah penjelasan lengkap tentang pengertian keyword stuffing. Apabila Anda membutuhkan Jasa SEO Terbaik yang menjalankan metode SEO dengan cara jujur (White Hat SEO), hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa SEO Bulanan
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Padahal strategi SEO tersebut sudah ketinggalan dan dapat dikategorikan sebagai mitos. Alias tidak mungkin membantu website bisa perform di SERP Google. Salah satu mitos SEO tersebut adalah menumpuk banyak keyword utama di dalam konten (Keyword Stuffing). […]
[…] Tapi, jika Anda menyematkan terlalu banyak kata kunci utama di heading tag, maka crawler Google akan menganggap itu sebagai spam. Strategi seperti ini sendiri sudah tergolong ke dalam kategori Black Hat SEO, yakni Keyword Stuffing. […]
[…] kata kunci di website benar-benar tepat sasaran, jauh dari kata keyword stuffing dan juga keyword […]