SEO Action Plan – SEO adalah kependekan dari Search Engine Optimization. Sebuah ilmu optimasi website agar dapat tampil di urutan teratas halaman pertama Google melalui keyword tertentu yang menjadi target utama.
Di dalam prosesnya, kita akan mempelajari banyak metode penting, 4 di antaranya adalah On-Page SEO, Off-Page SEO, Local SEO, dan Technical SEO. Keempat metode SEO ini harus dapat Anda jalankan secara maksimal dan juga sesuai dengan perkembangan terbaru daripada algoritma Google.
Baca Juga: Cara Mengatasi 30 Pesan Error Website WordPress (Bagian 2)
Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat melakukannya?. Hal pertama yang harus Anda lakukan adalah menyusun SEO Action Plan dengan baik. Apa itu SEO Action Plan?. Bagaimana cara menyusunnya?. Di sini, MinTiv akan menjawab pertanyaan Anda tersebut lengkap di dalam artikel ini. Jadi, simak baik-baik ya!.
Apa itu SEO Action Plan?
SEO Action Plan, sesuai dengan namanya, adalah kumpulan rencana kegiatan SEO dari waktu ke waktu, demi bisa membantu kampanye yang ada, mencapai tujuan utamanya. Kumpulan rencana kegiatan ini biasanya disandarkan pada KPI (Key Performance Indicator).
Adanya kumpulan rencana ini, akan memudahkan pebisnis untuk melakukan alokasi sumber tenaga dari tugas besar menjadi tugas-tugas kecil, sehingga mudah untuk dijalankan. Kumpulan rencana ini sendiri pada umumnya akan didesain untuk minimal jangka waktu 5 bulan.
Apa Saja KPI yang Menjadi Pertimbangan untuk Action Plan?
Key Performance Indicator atau biasa disingkat dengan KPI adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh kinerja yang telah didapatkan, atau seberapa dekat kampanye dengan tujuan utamanya. Di dalam KPI ini, kita akan menemukan banyak metrik-metrik penting. Mempelajari satu per satu metrik tersebut penting untuk dilakukan terlebih untuk setiap strategi marketing yang ada, tidak terkecuali dengan SEO.
Baca Juga: 16 Metrik Penting untuk SEO
Ada banyak KPI penting yang bisa menjadi tanda bahwa kampanye SEO yang dijalankan sukses. 5 di antara sekian banyak KPI yang ada, adalah;
1. Traffic
KPI atau metrik pertama yang sering digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan kampanye SEO adalah traffic. Traffic adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa banyak pengunjung yang datang ke dalam website untuk periode waktu tertentu.
Untuk bisa mengetahui nilai traffic pada website ini, Anda bisa menggunakan tool audit website seperti SEMrush ataupun Ahrefs. Traffic sendiri terdiri dari banyak jenis, dimulai dari;
- Organic traffic.
- Referral traffic.
- Social traffic.
- Email traffic.
- Direct traffic.
Apabila tujuan utama Anda menjalankan website adalah untuk mengembangkan SEO-nya, maka jelas saja organic traffic lah yang menjadi patokan utama. Organic traffic adalah jenis traffic website yang didapatkan dari pencarian keyword utama website di search engine.
2. Ranking
Jenis KPI kedua yang sering dijadikan sebagai indikasi kampanye SEO yang sukses adalah ranking. Ranking adalah metrik yang digunakan untuk menggambarkan seberapa banyak konten website berhasil tembus di urutan teratas halaman pertama Google. Sama seperti sebelumnya, Anda juga dapat melihat metrik ini dengan jelas pada suatu website melalui tool seperti SEMrush dan sejenisnya.
Semakin banyak konten website Anda yang ranking, maka semakin bagus pula visibilitas website yang dimiliki. Adapun konten website terbaik, biasanya akan mendapatkan featured snippets seperti gambar di atas.
3. Backlink
Backlink adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan tanam link utama website Anda pada website atau platform yang berbeda. Kegiatan ini, umumnya dilakukan untuk meningkatkan metrik domain authority dan juga traffic website berjenis referral.
Untuk bisa melakukannya, Anda dapat memanfaatkan daftar website yang menyediakan kesempatan untuk guest post atau User Generated Content. Backlink atau lebih tepatnya jumlah backlink, sering menjadi salah satu tanda suksesnya kampanye SEO. Hanya saja, perlu digaris bawahi bahwa jumlah atau kuantitas tetap tidak lebih penting ketimbang kualitas.
4. Core Web Vitals
Berikutnya adalah Core Web Vitals. Ini adalah metrik performa website yang bisa Anda temukan pada Google Pagespeed Insights. Core Web Vitals atau CWV adalah metrik yang digunakan untuk mengukur faktor page experience yang dimiliki sebuah website. Di dalam metrik ini, terdapat 5 metrik turunan lainnya, yakni;
- First Contentful Paint adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah website menampilkan gambar atau teks pertama. Semakin cepat waktu yang diperlukan, semakin baik nilai kecepatan akses website yang dimiliki. Nilai ideal dari FCP (First Contentful Paint) adalah 1.8 detik atau kurang dari itu.
- Total Blocking Time adalah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah website sebelum akhirnya bisa memberikan respon yang interaktif. Nilai ideal dari TTI (Total Blocking Time ) adalah 3.8 detik atau kurang dari itu.
- Speed Index adalah waktu yang dibutuhkan untuk sebuah website sebelum akhirnya bisa menampilkan bagian-bagian dalam viewport. Nilai ideal dari speed index ini adalah 3.4 detik atau kurang.
- Largest Contentful Paint adalah waktu yang diperlukan untuk sebuah website menampilkan bagian konten website yang memiliki ukuran file yang besar. Nilai ideal dari metrik LCP (Largest Contentful Paint) ini adalah 2.8 detik atau kurang.
- Cumulative Layout Shift adalah waktu yang diperlukan sebuah untuk bisa menampilkan tampilan secara stabil. Nilai ideal dari metrik ini adalah 0.1 detik atau kurang.
5. Lead dan Conversion
Terakhir adalah metrik lead dan conversion. Sesuai dengan namanya, metrik ini digunakan untuk menghitung seberapa banyak jumlah pengunjung website yang “berhasil” menuju tahap akhir funnel marketing dan menjadi pelanggan. Untuk bisa mengukur metrik ini, Anda bisa memanfaatkan layanan gratis dari Google yakni Google Pagespeed Insights.
Bagaimana Cara Menyusun SEO Action Plan?
Kita dapat menyusun SEO Action Plan ini dengan mudah. Cukup dengan memahami terlebih dahulu tujuan utama website marketing Anda. Apabila tujuan utama dari website tersebut sudah dirumuskan dengan baik, maka lanjut dengan memilih KPI yang relevan untuk bantu mengukur keberhasilan yang didapatkan.
Semisal tujuan dari SEO website marketing adalah untuk meningkatkan visibilitas pencarian website. Maka KPI yang bisa digunakan adalah;
- Traffic website berjenis organic traffic, referral traffic, dan direct traffic.
- Ranking.
- Bounce rate (digunakan untuk persentase pengunjung yang langsung beralih cepat ke SERP setelah membuka website Anda).
- Jumlah keyword konten terindeks.
Setelah mendapatkan tujuan dan juga KPI yang relevan untuk membantu mengukur tingkat keberhasilan yang ada, maka Anda bisa langsung tancap gas dengan melakukan 5 proses penting SEO. 5 proses penting itu adalah;
- Keyword research.
- Content creation.
- Technical SEO.
- Link Building.
- Reporting.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu SEO Action Plan?. Kumpulan rencana kegiatan SEO dari waktu ke waktu, demi bisa membantu kampanye yang ada, mencapai tujuan utamanya.
- Apa pentingnya SEO Action Plan ini?. Memudahkan pebisnis untuk melakukan alokasi sumber tenaga dari tugas besar menjadi tugas-tugas kecil, sehingga mudah untuk dijalankan.
Inilah penjelasan lengkap tentang SEO Action Plan. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Lengkap, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: Jasa SEO Jogja Creativism, Pelayanan Lengkap dan Terbaik
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Cara Membuat SEO Action Plan yang Baik […]