Cara Membuat Marketing Funnel – Untuk dapat menjalankan aktivitas bisnis yang sehat, pebisnis wajib mengenal yang namanya marketing funnel. Dengan marketing funnel inilah seorang pebisnis dapat dengan mudah menentukan langkah demi langkah aktivitas bisnis yang akan dilakukan. Bantuan lain yang akan Anda dapatkan dari marketing funnel adalah memudahkan Anda untuk menghadapi situasi krisis. Seperti ketika terjadi penurunan minat pelanggan.
Yaps, kita jadi tahu di fase mana pelanggan memberikan proses transaksi, dan apa yang harus kita lakukan agar keraguan yang tadinya muncul dapat berubah menjadi kepercayaan utuh.
Marketing funnel bekerja layaknya peta yang menuntun pebisnis untuk mencari fase-fase terbaik dalam melakukan tranksaksi bisnis. Menuntun pebisnis juga ketika terdapat kendala di fase-fase tertentu. Mempelajari cara membuat marketing funnel tentu menjadi kewajiban tersendiri bagi pebisnis.
Baca juga: Apa itu FOMO Marketing dan Cara Menggunakannya dalam Bisnis
Tapi, jauh sebelum mengetahui cara membuat marketing funnel, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu marketing funnel lebih jauh. Berikut ini adalah penjelasan lengkap mengenai apa itu marketing funnels, tahapan, manfaat, dan juga cara membuatnya.
Apa itu Marketing Funnel?
Menurut ahli Digital Marketer yang namanya sudah banyak dikenal pebisnis digitla, Neil Patel mengungkapkan bahwa Marketing Funnel memiliki prinsip layaknya corong. Ia mengibaratkannya dengan aktivitas saat akan membeli buku di situs Amazon.
Hal pertama yang pasti akan Anda lakukan adalah membuka situs tersebut, berlanjut pada proses pemilihan buku, memasukkan buku terpilih di dalam keranjang, dan kemudian membelinya. Proses inilah yang bisa disebutkan sebagai aplikasi marketing funnel.
Lebih jelas lagi, marketing funnel adalah model yang menggambarkan perjalanan calon konsumen menjadi konsumen. Dalam mempelajari marketing funnel, Anda perlu tahu bahwa model ini sebenarnya terdiri dari banyak fase. 3 di antara banyak fase tersebut adalah TOFU, MOFU, dan BOFU.
Ketiga fase ini menjadi fase marketing funnel yang paling populer. Berikut pengertian ketiga fase tersebut;
TOP (Top to the Funnel) – Bagian teratas dari funnel, fase di mana calon konsumen baru mengenal produk atau jasa yang Anda tawarkan.
MOFU (Middle of the Funnel) – Bagian menengah dari funnel, fase di mana calon konsumen mulai memiliki ketertarikan lebih.
BOFU (Bottom of the Funnel) – Bagian paling akhir dari funnel, fase di mana calon konsumen sudah memutuskan untuk membeli produk atau menggunakan jasa Anda.
Tahapan Marketing Funnel
Gambar di atas tadi hanya bagian kecil dari tahapan marketing funnel . Jika Anda membaca banyak buku marketing, Anda pasti dapat memahami bahwa marketing funnel tidaklah sesederhana itu. Banyak ahli yang bahkan memberikan definisi berbeda dari tahapan marketing funnel ini. MinTiv sendiri menggunakan pedoman 8 tahapan marketing funnel , yang masing-masing tahap tersebut adalah;
1. Awareness
Tahapan yang pertama adalah tahapan awareness. Tahapan ini berkisar kepada cara Anda mengenalkan bisnis Anda kepada calon konsumen. Tujuan utama dari tahapan ini adalah menjangkau sebanyak mungkin audiens market yang ada. Semakin banyak orang yang mengenal bisnis Anda, maka semakin dekat tujuan utama dari fase ini.
Untuk dapat menjalankannya Anda bisa menggunakan opsi PPC (Pay per Click) atau iklan berbayar seperti Facebook Ads, Google Ads dan juga Tik Tok Ads.
2. Interest
Tahapan yang kedua adalah interest. Setelah calon konsumen melihat iklan Anda yang bertebaran di media sosial Facebook & Instagram, serta di Google dan TikTok, pastinya akan ada konsumen yang mulai penasaran terhadap bisnis Anda.
Apalagi jika Anda memberikan penawaran yang menggiurkan seperti diskon terbatas, cashback ataupun lain-lain. Tingkat penasaran konsumen terhadap bisnis Anda pastinya akan lebih meningkat lagi. Yang perlu Anda lakukan adalah menjaga rasa penasaran tersebut dan kemudian berubah menuju fase berikutnya, yakni Consideration.
3. Consideration
Selanjutnya ada Consideration. Rasa penasaran yang ada di fase sebelumnya akan berubah menjadi simpati yang lebih dalam, empati. Mereka (calon konsumen) akan mulai bertanya tentang produk Anda, mencoba produk Anda, bertanya hal-hal yang lumayan spesifik terhadap bisnis Anda.
Anda bisa menjaga rasa ini semisal dengan menggunakan strategi free trial atau gratis penggunaan sample. Di sinilah konsumen mulai mempertimbangkan untuk membeli produk atau jasa Anda.
4. Evaluation
Selanjutnya evaluation. Ini adalah tahap di mana calon konsumen mulai mempertimbangkan produk Anda dengan ruang lingkup yang lebih luas. Mulai mempertimbangkan produk atau jasa Anda dengan membandingkannya pada produk atau jasa sejenis di bisnis yang lain.
Kunci penting untuk memenangkan pertimbangan ini adalah produk atau jasa Anda mampu memenuhi ekspektasi konsumen. Jika Anda memenangkan persaingan ini, maka produk atau jasa Andalah yang pada akhirnya menjadi pilihan konsumen.
5. Purchase
Tahapan berikutnya adalah purchase. Tahapan inilah yang paling banyak diincar oleh para pebisnis. Bagaimana tidak, di sini calon konsumen sudah menetapkan untuk memilih menggunakan produk atau jasa Anda.
Jika sudah begini, maka tugas Anda adalah memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi. Berikan mereka opsi pembayaran yang lengkap dan juga tidak menyusahkan.
6. Loyalty
Tahapan selanjutnya adalah loyalty. Setelah sebelumnya konsumen memutuskan untuk menggunakan produk atau jasa Anda, maka tahapan selanjutnya adalah tetap menjaga kualitas dan meningkatkan kualitas. Anda juga bisa melakukan follow up kepada konsumen sebelumnya, untuk mengetahui tingkat loyalitas mereka.
Hal ini penting untuk mengubah mereka untuk menjadi konsumen setia. Anda bisa saja memberikan diskon terbatas kepada konsumen setia tersebut, semisal membuat program membership, ataupun bonus poin yang bisa ditukarkan dengan uang atau produk Anda.
7. Advocacy
Tahapan yang terakhir, adalah tahapan yang tidak hanya menjadi konsumen Anda menjadi konsumen setia, namun juga menghipnotis untuk ikut serta mempromosikan bisnis Anda.
Anda bisa melakukan tahapan ini menggunakan program referral atau afiliasi, di mana seseorang yang mempromosikan bisnis Anda, dan kemudian dari link tersebut produk berhasil terjual, seseorang tersebut bisa mendapatkan komisi.
Besarnya komisi yang didapatkan tergantung pada perjanjian awal Anda kepada konsumen setia tersebut. Strategi inilah yang juga dipakai oleh Niagahoster, Anakteknik.co.id, dan bahkan Amazon.
Manfaat Marketing Funnel
Apa manfaat marketing funnel?. MinTiv akan mencoba menjelaskan manfaat marketing funnel ini menjadi 6 manfaat. Berikut adalah 6 manfaat marketing funnel yang harus Anda ketahui;
- Memudahkan Anda untuk merancang strategi pemasaran. Anda bisa dengan mudah memahami strategi apa yang cocok dan juga memudahkan pelanggan untuk segera mendapatkan produk atau jasa Anda. Bagian ini akan sangat terasa manfaatnya apabila Anda berpikir layaknya konsumen yang hendak membeli sesuatu.
- Anda bisa dengan mudah mendapatkan alur bisnis sistematis. Alur bisnis yang sistematis ini sangat diperlukan sebuah perusahaan untuk dapat terus berkembang dan juga konsisten memberikan yang terbaik kepada pelanggan.
- Efisiensi waktu dan juga biaya. Rencana pemasaran, alur bisnis yang sudah terkonsep dengan baik pastinya akan memudahkan Anda untuk menerka-menerka biaya operasional di setiap fase marketing funnel.
- Memudahkan penjualan dan prediksi pemasaran. Apabila marketing funnel yang Anda kembangkan benar-benar berkualitas di setiap fasenya, maka penjualan pasti akan didapatkan. Tidak hanya itu, Anda juga bisa dengan mudah memprediksi pemasaran atau lebih tepatnya penjualan di masa mendatang. Anda juga akan hafal perihal behaviour rerata calon konsumen Anda.
- Anda dapat menentukan langkah darurat setiap kali ada kegagalan di fase-fase marketing funnel. Yaps, di Anda bisa dengan mudah melakukan itu. Semisal ketika ada banyak seseorang yang sudah sampai tahap evalution, namun tak berlanjut pada tahap purchase. Artinya Anda perlu melakukan lagi riset marketing terhadap kompetitor, memahami nilai lebih mereka dan kemudian menentukan strategi untuk kembali memenangkan persaingan.
- Konsumen terus ada dan nilai brand awareness meningkat. Manfaat yang terakhir adalah konsumen yang terus berdatangan, banyak di antara mereka yang bahkan menjadi konsumen setia. Pada akhirnya branding bisnis Anda berhasil, dan usaha Anda semakin maju.
Cara Membuat Marketing Funnel
Setelah mengetahui manfaat dari marketing funnel, Anda pasti buru-buru untuk segera membuatnya. Tapi ada satu hal yang harus Anda pahami. Membuat marketing funnel tidaklah semudah yang dibayangkan. Marketing funnel ibarat sistem penggerak bisnis Anda.
Jika Anda salah dalam pemilihan strategi untuk menerapkan marketing funnel ini, maka dampaknya bisa sangat besar bagi kemajuan bisnis Anda. Berikut ini adalah tips cara membuat marketing funnel yang dapat sukseskan lajur bisnis.
1. Bersabar di Brand Awareness
Bersabar di brand awareness. Secara teori untuk menjalankan bagian sangatlah mudah, namun secara praktik, banyak pebisnis yang gagal di fase ini. Contohnya saja ketika banyak pebisnis yang tidak sabaran ketika menggunakan tools marketing seperti Facebook dan Google Ads.
Karena fokus mereka hanya pada fase purchase saja, maka branding mereka terhadap produk atau jasa di mata konsumen jadi tidak terbentuk. Padahal, layaknya hubungan antara wanita dan pria, perlu proses PDKT, perlu proses TP TP (Tebar Pesona).
2. Bertindak Layaknya Konsumen
Untuk dapat membuat sebuah marketing funnel yang nyaman bukan hanya untuk pebisnis tapi juga konsumen, maka Anda wajib bertindak layaknya konsumen. Bayangkan apa yang pertama kali konsumen lakukan ketika melihat iklan produk Anda, melihat promo menarik produk Anda, menghubungi si pemilik produk, dan seterusnya. Pastinya konsumen menginginkan layanan yang terbaik di setiap fase tersebut.
Dan satu hal produk Anda akan dicari jika produk tersebut sesuai dengan realita masalah yang mereka hadapi. Oleh sebab itu mengertilah mengapa iklan Anda tampil kepada audiens market yang tepat.
Hal ini akan sangat membantu Anda untuk bangun empati ketika calon konsumen menghubungi Anda.
3. Produk atau Jasa Anda adalah Solusi
Setelah menempatkan diri sebagai konsumen yang ingin menemukan solusi dari sebuah masalah, selanjutnya Anda langsung beralih menjadi penjual yang menawarkan solusi. Pastikan bahwa produk Anda berhasil memenuhi ekspektasi sebagai solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
4. Berikan Keunggulan Produk atau Jasa Anda
Ceritakan secara detail apa saja keunggulan produk Anda sebagai solusi. Bahkan Anda bisa menceritakan bahwa produk atau jasa adalah solusi jangka pendek dan juga solusi jangka panjang. Dalam ini Anda perlu memahami yang namanya copywriting, seni menjual tulisan.
5. Tranksaksi yang Memudahkan
Yang kelima adalah tranksaksi yang memudahkan. Anda perlu membuat alur pembayaran yang tidak menyusahkan konsumen untuk melewatinya. Anda juga perlu menjelaskan detail bagian ini terlebih mengingat beberapa tahun kasus COD (Cash on Delivery) yang malah tidak bayar marak terjadi.
6. Remarketing Target
Keenam adalah melakukan remarketing target. Anda bisa terus menghantui konsumen Anda yang berhenti di tahap evaluation dengan memberikan diskon terbatas, penawaran spesial dan juga dengan melakukan follow up sederhana.
Jika Anda melakukannya dengan pelayanan yang terbaik, calon pelanggan yang awalnya batal membeli di tempat Anda bisa jadi memutuskan untuk membeli produk Anda.
7. Program Khusus (opsi)
Yang terakhir, atau opsi dari MinTiv adalah memberikan program khusus untuk menaikkan nilai konsumen setia menjadi konsumen yang ikut serta mempromosikan bisnis Anda.
Inilah penjelasan lengkap mengenai pa itu marketing funnel, tahapan, manfaat, dan juga cara membuat marketing funnel dari awal. Apabila Anda berminat untuk melakukan kerjasama dengan agen digital untuk memudahkan Anda menjalankan marketing funnel Anda, Anda bisa memilih Creativism.id.
Pesan Sekarang: Jasa Iklan Digital Terlengkap 2022
Mereka adalah agen digital terpercaya yang bisa membantu solusi branding bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920. Kepoin juga Instagram mereka di @creativism.id
[…] Mendapatkan lead/konversi. Selanjutnya untuk mendapatkan lead/konversi. Hal ini jelas, tetapi seringkali membutakan banyak pebisnis bahwa tujuan influencer marketing semata-mata hanya untuk lead. Bersabar akan proses dan lebih banyak memberikan porsi untuk tujuan brand awareness seperti ide konten untuk soft selling, tentu akan lebih bijak. Ingat konsep kinerja Marketing Funnel bukan? […]
[…] Yang terakhir adalah mencari pola terbaik agar gap yang ada menjadi hilang. Petakan 1000 cara atau ide yang Anda punya untuk bisa menjembatani gap tersebut. Rencana ini bisa mempengaruhi keseluruhan proses bisnis Anda. Oleh sebab itu tidak ada salahnya Anda untuk belajar kembali apa itu marketing funnels. […]
[…] itu pelajari kembali marketing funnels Anda, apakah benar-benar sudah sesuai dengan goals Anda atau […]
[…] Yaps, adanya website jelas akan memudahkan Anda untuk lebih banyak berkomunikasi pada calon pelanggan di tingkatan hot marketing funnels. […]
[…] ini tentunya akan membantu Anda untuk memandu pelanggan hingga berada di sisi paling bawah dari marketing funnels, atau berujung pada pembelian […]