Strategi Instagram Dulu Sekarang – Instagram marketing adalah teknik marketing yang platform utamanya adalah media sosial Instagram.
Di dalamnya, Anda bisa menjalankan berbagai jenis content marketing seperti konten feed IG (foto, gambar, ilustrasi, motion graphics, multipost), Reels, Story, dan juga konten live.
Instagram marketing mampu memberikan Anda banyak keuntungan.
Terutama dalam hal peningkatan brand awareness pada audiens dari generasi Z atau millenial. Hal ini wajar, mengingat pengguna Instagram didominasi oleh generasi muda, meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa Instagram juga memiliki basis audiens dari kalangan pebisnis yang tidak kalah jumlahnya.
Instagram sebagai salah satu media sosial terpopuler juga sering melakukan berbagai perubahan. Baik itu yang berhubungan dengan algoritma yang dimiliki serta fitur-fitur baru yang mereka rilis. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan adalah untuk tetap bisa eksis di tengah gempuran TikTok.
Melalui CEO Adam Mosseri, Instagram telah merilis banyak fitur baru, mulai dari Reels, Add Topics, Add Music to Post, Subscription, Channel, komentar dengan GIF, fitur Before & After, dan lain-lain. Perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Instagram ini jelas memberikan dampak yang besar pada perubahan strategi content marketing di dalamnya.
Baca Juga: 5 Strategi Instagram yang Wajib Dihindari
Ya, ada banyak strategi content marketing Instagram sekarang yang berbeda jauh jika dibandingkan strategi zaman dulu. Berikut ini adalah 6 poin penting mengenai perubahan strategi tersebut;
6 Strategi Instagram Dulu vs Sekarang
1. Caption
Yang pertama adalah Caption.
Dulu, caption dianggap banyak ahli tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap tumbuh kembang suatu konten. Hal ini wajar mengingat dulu Instagram masih berfokus pada jenis konten feed, baik itu dengan Single Post dan Multi Post.
Penjelasan panjang mengenai topik konten tersebut sudah dijelaskan pada bagian desain. Jadi wajar jika di tahun 2021 ke bawah (Reels di Indonesia baru dirilis pada tahun 2021), caption dibuat dengan deskripsi yang singkat.
Tapi semua itu berubah sejak Reels datang. Hadirnya Reels ini menjadikan pebisnis memiliki banyak strategi konten terbarukan. Salah satunya adalah strategi memanfaatkan caption panjang pada Reels. Anda pastinya pernah melihat konten Reels tertentu dengan Call to Actionnya adalah Check Caption atau sejenisnya.
Barulah di bagian caption, kita bisa melihat deskripsi konten lebih jelas. Adapun teknik ini digunakan untuk memaksimalkan views yang ada pada konten Reels. Di mana ketika audiens asik membaca captions tersebut, akun bisa mendapatkan jumlah views yang maksimal.
2. Strategi Repost
Yang kedua adalah Repost.
Strategi ini dulu sering digunakan oleh banyak pebisnis untuk menaikkan engage akun Instagram mereka. Adapun postingan yang sering direpost biasanya adalah postingan yang lagi viral, atau konten dari akun itu sendiri. Postingan tersebut biasanya direpost pada bagian story.
Tapi sekarang, strategi ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Alasannya adalah Instagram sudah memiliki fitur baru yakni Collaboration dan juga Remix dari Reels Instagram.
Fitur Collaboration memungkinkan Anda untuk share postingan pada akun yang berbeda.
Sesuai dengan namanya, fitur ini banyak digunakan bersamaan dengan akun mitra bisnis. Kunci penting untuk melakukannya adalah memilih mitra yang memiliki niche konten yang relevan. Untuk fitur Remix sendiri, bisa Anda manfaatkan layaknya fitur stitch yang ada di TikTok.
Fitur remix sendiri selaras dengan algoritma terbaru Google yang lebih mengutamakan konten original.
3. Tumpuk Konten yang Gagal dengan Banyak Konten Baru
Ketiga adalah dengan menumpuk konten yang gagal mencapai KPI yang telah ditetapkan dengan banyak konten yang baru. Strategi ini dulu dilakukan untuk meningkatkan engage pada konten yang gagal tersebut.
Sekarang, menyesuaikan algoritma terbaru Google, strategi seperti ini malah akan menjadikan akun terkena efek bola salju bernada negatif. Di mana konten yang baru malah akan ikut gagal. Anda bisa mencoba cara lain yakni dengan memberikan variasi konten. Semisal konten meme atau hiburan lainnya.
Bisa jadi juga konten yang gagal tersebut, baru bisa perform setelah 3 hari diupload.
4. Posting di Jam Tertentu
Berikutnya adalah posting konten di jam-jam tertentu.
Dulu pastinya kita sering mendengar experts yang berbicara tentang jam terbaik atau prime time untuk posting. Biasanya adalah tengah hari, saat orang-orang sudah tidak sibuk lagi di meja kerja mereka dan sedang menyantap makan siang atau isoma.
Ada yang juga yang mengatakan bahwa prime time itu berada pada jam 5 sore sampai 8 malam.
Tapi sekarang, jam-jam tertentu tersebut tidaklah memiliki pengaruh yang besar.
Setiap konten di Instagram sekarang, bahkan baru bisa booming setelah beberapa hari diupload. Terpenting adalah dengan melihat Insight akun Anda sendiri. Gunakan data untuk membuat marketing plan yang matang.
5. Jumlah Hashtag
Kelima adalah poin jumlah hashtag. Dulu, banyak yang menggunakan hashtag ini dengan jumlah yang sangat banyak. Beberapa pebisnis bahkan berdebat tentang jumlah hashtag yang maksimal agar konten bisa lebih optimal. Entah itu dengan 25 hashtag ataupun dengan 30 hashtag.
Tapi sekarang, jumlah hastag tidak terlalu memberikan pengaruh besar. Bahkan 5 hashtag saja sebenarnya sudah cukup, asalkan relevan dan spesifik.
Pada perkembangan algoritma Instagram sekarang, hashtag sudah mulai digantikan perannya dengan fitur Add Topics. Melalui fitur ini, Anda bisa lebih spesifik menjelaskan ranah konten kepada Instagram untuk ditampilkan pada audiens yang memiliki minat relevan.
6. Jumlah Posting Per Hari
Terakhir adalah jumlah posting per hari.
Dulu banyak pebisnis yang berusaha melakukan upload konten setiap hari sebanyak 3x, Pagi, Siang, dan Malam. Strategi ini dilakukan agar akun dinilai aktif dan tidak mati oleh audiens.
Tapi, strategi seperti ini malah menjadikan Anda untuk lebih fokus pada kuantitas dan bukan kualitas. Pada akhirnya, audiens akan merasa bosan karena kualitas konten yang Anda tampilkan semakin menurun atau kurang menarik.
Baca Juga: Seberapa Sering Harus Posting Konten di Instagram?
Ingat bahwa menjalankan Instagram marketing tersebut bukanlah sembarang posting konten sebanyak mungkin, melainkan butuh proses riset yang mendalam.
Dan untuk sekarang, algoritma Instagram lebih bersahabat di mana kita lebih diprioritaskan untuk menghasilkan konten yang original dan berkualitas.
Inilah 6 strategi Instagram dulu dan sekarang yang harus Anda ketahui. Apabila Anda berminat untuk mencari Jasa Konten Instagram Terbaik yang mampu memberikan Anda strategi content marketing terbaru, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Konten Instagram Terbaik
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Strategi Instagram Dulu vs Sekarang! […]