Apa itu Deindex Google – Menjalankan SEO, terlebih untuk pemula, memang bukan yang hal mudah. SEO atau Search Engine Optimization memerlukan dedikasi dan kesabaran tingkat tinggi. Tanpa dua hal ini, kampanye SEO yang dilakukan bisa berakhir sia-sia. Plus, tanpa kedua hal ini pula, pemula di bidang SEO cenderung abai dengan pantangan-pantangan yang ada.
Karena ingin mendapatkan hasil yang cepat, mereka cenderung mengabaikan kualitas konten, dan bahkan beberapa menggunakan metode dari Black Hat SEO. Tentu saja ini akan memberikan dampak negatif pada masa depan website bisnis. Satu di antara banyak dampak negatif yang kemungkinan besar diterima tersebut adalah deindex Google. Apa itu deindex Google?.
MinTiv akan membahasnya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Deindex Google?
Deindex adalah proses konten website atau seluruh bagian dari website yang tidak bisa lagi tampil di hasil mesin pencarian. Jika kita kaitkan dengan Google, maka deindex Google adalah proses penghalangan konten website tampil di hasil pencarian, baik itu sementara ataupun bersifat permanen.
Apabila deindex Google ini terjadi kepada website Anda, maka jelas traffic, conversion, impression, engagements dari web menurun dengan drastis. Lalu apa yang menyebabkan sebuah website mengalami deindex Google?.
Penyebab Deindex Google
Ada banyak sekali penyebab daripada deindex Google. Di sini MinTiv telah merangkum setidaknya 7 penyebab umum dari deindex Google. 7 penyebab tersebut adalah;
1. Thin Content
Penyebab yang pertama adalah thin content. Thin content sendiri adalah jenis konten di dalam website yang tidak memiliki nilai berarti untuk pengunjung. Thin content akan memberikan user experience yang buruk kepada pengunjung. Tidak heran juga jika metrik bounce rate yang didapatkan oleh konten web tersebut, memiliki persentase yang tinggi. Satu di antara banyak cirinya adalah, thin content memiliki pemilihan kalimat yang buruk dan sulit untuk dimengerti.
Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya thin content, dimulai dari;
- Memahami proses riset keyword utama dengan baik.
- Memahami dengan baik search intent dari keyword yang menjadi target.
- Menghapus thin content yang terdeteksi.
- Belajar membuat konten yang berkualitas, dimulai dari pemilihan outline konten yang menarik.
2. Link Spam
Berikutnya adalah website memiliki banyak link spam yang mengarah kepadanya. Biasanya, hal ini terjadi dikarenakan pemilik website menjalankan strategi PBN (Private Blog Network). Karena kewalahan untuk mengurusi banyak blog yang berikan backlink ke website utama, mereka jadi cenderung menggunakan konten yang diduplikat. Selain karena PBN, link spam juga bisa terjadi dikarenakan guest post yang tidak natural atau berasal dari website yang tidak relevan.
Baca Juga: Apa itu Link Spam?
Apabila sudah terlanjur, tidak usah khawatir. Anda masih bisa mengatasi link spam yang menempel dengan melakukan disavow link. Anda bisa menggunakan bantuan dari tool Google, Google Search Console. Selain itu, pastikan juga bahwa Anda hanya menanamkan link pada website yang berkualitas dengan niche yang relevan.
3. Cloaking
Penyebab deindex Google yang ketiga adalah cloaking. Apa itu cloaking?. Cloaking adalah kondisi di mana tampilan konten website untuk audiens (manusia) berbeda dengan tampilan websitenya untuk Googlebot. Cloaking biasanya terjadi dikarenakan penerapan technical SEO yang tidak maksimal.
Anda bisa melakukan proses audit yang mendalam terkait kode-kode website yang ada.
4. Struktur Data Website yang Jelek
Penyebab berikutnya adalah struktur data website yang jelek alias tidak beraturan. Struktur data yang jelek, akan menyebabkan website sulit perform dan sulit mendapatkan featured snippets di SERP (Search Engine Result Page) Google.
Oleh sebab itu, Anda perlu mengatur struktur data website yang ada dengan menggunakan schema markup.
5. Tag Noindex Tidak Tepat
Selanjutnya ada penggunaan tag noindex yang tidak tepat. Tag noindex sendiri adalah value dari atribut URL di elemen anchor. Value ini memberikan perintah kepada Google untuk tidak mengikutsertakan konten tertaut ke dalam proses indexing. Tentu saja ini akan jadi masalah yang besar, terlebih jika penggunaannya tidak tepat.
Oleh sebab itu, Anda harus memastikan setiap konten yang tertaut, yang memang ingin dioptimalkan tidak memiliki value noindex di dalamnya. Agar lebih mudah, Anda bisa mulai mempelajari penggunaan Robots.txt. Sebuah file yang memiliki fungsi sebagai pedoman Google melakukan crawling dan indexing pada sebuah konten atau tidak.
6. Domain Kedaluwarsa
Penyebab berikutnya adalah domain yang kedaluwarsa. Hal ini wajar saja menjadi penyebab deindex Google, karena domain utama dari website tidak lagi terdaftar di ICANN. Yang perlu Anda lakukan adalah jelas melakukan perpanjangan masa aktif domain. Lebih mudah, Anda bisa gunakan perpanjangan domain otomatis dari layanan provider hosting dan domain terpilih.
7. Server Hosting Tidak Berkualitas
Alasan yang terakhir adalah karena penyedia atau provider hosting dan domain yang Anda pilih, tidak berkualitas. Untuk mengatasi masalah ini, segera lakukan konsultasi yang mendalam pada tim customer service yang ada. Atau, Anda bisa berpindah ke layanan provider hosting dan domain yang lebih tepercaya.
Inilah penjelasan tentang apa itu deindex Google. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa SEO Google Terbaik, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: 7 Cara Menentukan Domain Website yang Memorable
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Cara Mengatasi Deindex Google Pada Website […]
[…] yang salah. Jika Anda abai, selain menurunkan nilai Page Experience, peluang website mendapatkan Deindex Google akan semakin besar. Hal ini wajar mengingat website memberikan user experience yang buruk kepada […]
Ngeri banget jika deindex terjadi pada blog kita ya …. simple-nya dinilai buruk dan oya … apakah efeknya bisa panjang terhadap blog?
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Efeknya bisa panjang, tapi tergantung juga dari reaksi yang diberikan webmaster. Kalau ada usaha untuk memperbaiki kualitas website yang ada, mungkin saja efeknya tidak akan panjang.
membaca ini jadi harus lebih hati-hati lagi dan wajib menjaga blog kita dengan hati-hati dan teliti pastinya agar blog atau artikel-artikel kita tidak mengalami deindex termasuk saat memberikan backlink keluar juga wajib ekstra hati-hati
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Benar sekali. Kita tidak boleh ngasal dalam memberikan backlink apalagi menerima backlink
Amit-amit deh, jangan sampai konten kita kena deindex. Jadi peringatan juga sih agar bener-bener bikin konten yang memberi manfaat bagi orang lain..
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Ya, benar sekali
Duh jangan sampai deh.. ngeri banget kalau sampai deindex google. Saya pemula, sedang belajar SEO dari dasar banget. Dan ternyata tidak banyak hal yang perlu dipelajari, dan tidak semudah itu ya..
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Ya, SEO itu tidak mudah
Terima kasih ilmunya kak. Kalau misalnya terjadi deindex pada blog, itu artinya blog kita tidak bisa digunajan lagi? Apakah harus membuat blog baru?
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Masih bisa, yang perlu kita lakukan adalah perbaikan kualitas konten website terus menerus. Jika tidak ada perubahan dalam periode tertentu, barulah bisa beralih ke blog baru
Artikel saya pernah deindex. Tadinya sempat bertanya-tanya, tetapi kemudian teringat bahwa domain saya sempat expired karena kesalahan providernya. Saya coba daftarkan lagi di GSC. Memang tidak secepat biasanya, tetapi alhamdulillah sekarang sudah keindex Google lagi.
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Ya benar, salah satu sebab deindex adalah lupa membayar masa berlalu domain. Memang sebaiknya otomatis
sedih juga ya kalau sampai deindex. ini terlihat dari google search console aja atau berfek ke yang lainnya semisal google analityc gitu?
Terima kasih telah berkunjung ke blog Creativism.
Dapat dilihat dengan jelas dengan menurunnya traffic, bisa itu dilihat dari tools Google Search Console atau Google Analytics