Ada banyak sekali istilah berbeda yang digunakan di digital marketing. Memahami istilah digital marketing ini tentu saja akan memudahkan ketika menjalankan pemasaran secara digital nantinya. Terutama melalui media sosial.
Memahami dan mengetahui apa saja istilah-istilah umum yang kerap digunakan dalam digital marketing di media sosial memang akan sangat membantu nantinya. Selain memudahkan selama proses pemasaran itu sendiri, juga akan memberikan pemahaman lebih mendalam.
Berikut ini merupakan daftar dan penjelasan mengenai istilah yang kerap digunakan dalam digital marketing di media sosial.
Istilah Digital Marketing Untuk Pemasaran Media Sosial
1. Engagement
Engagement merupakan interaksi yang dilakukan antara pihak eksternal dengan internal. Pihak eksternal dalam pengertian ini merupakan konsumen, audiens, sampai klien. Sedangkan pihak internal berarti produsen, perusahaan, penjual, dan lain-lain.
Interaksi yang bisa dikategorikan sebagai engagement seringkali berkaitan dengan konten untuk pemasaran. Terutama dalam konteks digital marketing. Audiens melihat konten, memberikan reaksi dan komentar atau pertanyaan mengenai konten merupakan bagian dari engagement. Selain itu membagikan atau share konten juga termasuk ke dalam pengertian engagement di istilah ini.
2. Konten
Konten merupakan segala sesuatu yang diproduksi dari digital marketing. Konten menjadi jembatan sekaligus ujung tombak untuk menyampaikan maksud dan tujuan pemasaran kepada audiens.
Di media sosial, konten bisa berupa berbagai hal. Nyaris segala hal bisa menjadi konten dan merupakan bentuk konten. Dalam pemasaran di media sosial sendiri, berikut ini merupakan jenis dan bentuk konten yang sering digunakan:
- Foto, baik itu slide atau tunggal
- Video
- Gif
- Thread
- Microblog
- Tweet
- Status
- Story
- dan sebagainya
Dengan konten, perusahaan atau penjual akan memasarkan, menginformasikan, sampai memperkenalkan produk mereka. Konten memiliki peranan besar pula untuk sukses atau tidaknya sebuah upaya pemasaran di media sosial.
3. Influencer atau Buzzer
Saat ini istilah yang lebih banyak digunakan di digital marketing adalah influencer, ketimbang buzzer. Keduanya juga dipercaya memiliki makna berbeda. Buzzer memiliki kecondongan kepada sounding. Seringnya untuk mengangkat hashtag atau lain-lain. Sedangkan influencer akan memberikan pengaruh mereka kepada follower yang dimiliki.
Influencer ini bisa kembali dibagi menjadi selebgram, selebtwit, bahkan juga yang saat ini sedang mulai tenar: seleb tiktok. Mereka merupakan orang-orang yang akan banyak membantu mensukseskan digital marketing yang dilakukan.
Ada banyak sekali manfaat dari menggunakan peranan influencer dalam pemasaran di media sosial. Tidak hanya untuk sounding atau memperkenalkan dan mempromosikan produk dan layanan yang dimiliki. Para influencer yang tepat juga akan bekerja maksimal untuk memberikan brand awareness. Pemilihan influencer sendiri akan sangat mempengaruhi pada branding produk dan perusahaan nantinya.
4. Traffic
Traffic mirip dengan engagement. Hanya saja bila engagement berbicara mengenai interaksi yang dihasilkan dari sebuah konten, maka traffic lebih condong pada jangkauan dari konten tersebut. Misalnya berapa kali sebuah konten dilihat dan dibagikan.
Untuk beberapa media sosial, traffic memang lebih sulit diukur. Meski hal satu ini masih menjadi elemen penting juga di pemasaran digital.
5. SEO
Apakah SEO penting? Tentu saja. Di digital marketing, SEO memiliki peranan yang sangat penting. Ketika membuat konten, SEO menjadi pertimbangan lain untuk meningkatkan traffic sampai engagement.
Baca Juga: Kesalahan dalam Digital Marketing yang Jarang Disadari
Beberapa istilah digital marketing di atas memang sepertinya tidak asing lagi. Meski memiliki artian yang cukup berbeda saat digunakan dalam konteks pemasaran. Setelah memahami istilah-istilah umum di atas, Anda sudah tidak akan kebingungan lagi ketika harus memiliki digital marketing.
[…] Baca Juga: Istilah-Istilah Penting dalam Digital Marketing yang Harus Diketahui […]