Perbedaan Long Tail Short Tail Keywords – Dua jenis keyword ini pasti akan muncul pertama kali saat Anda mempelajari SEO. Yaps, long tail dan short tail keyword menjadi 2 jenis keyword yang umumnya akan dipelajari oleh SEO Marketer pemula. Lalu apa yang dimaksud dengan kedua jenis keyword tersebut?.
Dari namanya, kita dapat memahami dengan mudah bahwa long tail keyword adalah keyword yang memiliki kata kunci yang panjang, dan short tail memiliki kata kunci yang lebih pendek.
Tapi, apakah perbedaannya kedua keyword tersebut hanya itu saja?.
Tentu tidak ya, MinTiv akan menjelaskan lebih rinci mengenai perbedaan antara keduanya, mulai dari pengertian, contoh, cara penggunaan. MinTiv juga akan membahas mana yang lebih efektif di antara kedua keyword tersebut. Simak baik-baik artikel hingga akhir ya..
Pengertian & Perbedaan Long Tail vs Shot Tail Keywords
Long tail keyword adalah kata kunci yang umumnya memiliki lebih dari 2 kosa kata. Persaingannya terbilang berada di level medium ke bawah. Walaupun begitu, faktanya, kata kunci jenis ini justru menjadi kata kunci dengan conversion rates paling tinggi. Dengan jenis search intent-nya biasanya bersifat informational.
Ya, kita sering menggunakan Google untuk mencari jawaban atas pertanyaan kita, semisal menjadi referensi aplikasi desain konten instagram, berbagai teknik copywriting, mencari jenis konten sosial media yang lagi tren dan lain-lain. Jadi jangan pernah meremehkan jenis keyword yang satu ini. Banyak pebisnis online yang lebih sering menggunakan long tail keyword ketimbang short tail keyword.
Contoh long tail keyword; “Konsultan SEO Terpercaya Berkualitas, Aplikasi Desain Konten Instagram, rekomendasi jasa sosial media, contoh logo perusahaan simple, dan lain-lain”.
Sedangkan Short tail keyword adalah jenis kata kunci yang terdiri hanya dari 1 atau 2 kata saja. Biasa digunakan untuk merujuk konten umum, dan search intent-nya bersifat navigational. Persaingan konten untuk keywords ini terbilang rumit, terlebih lagi sudah banyak website besar (alias perusahaan multinasional) yang menggunakan short tail keyword.
Contoh short tail keyword adalah: “digital marketing, facebook ads, belajar marketing, belajar copywriting dan lain-lain”.
Rumit bukan berarti tidak bisa memenangkan persaingan, Anda harus dapat meningkatkan kualitas konten Anda.
Mana yang Lebih Efektif Long Tail Keyword atau Short Tail Keyword?
Catatan dari Seopressor.com, memberikan kita jawaban yang tentang jawaban mana yang efektif dari long tail keyword ataupun short tail keyword. Efektif atau tidaknya kedua jenis keyword ini dapat diukur melalui 4 faktor utama. 4 faktor utama itu adalah volume, competition, focus, conversion rate. Berikut penjelasannya secara lengkap;
Short tail keyword
- Volume. Untuk masalah volume atau jumlah pencarian di Google, short tail keyword akan selalu menang ketimbang long tail keyword. Semakin pendek kata kunci, maka semakin tinggi volume pencariannya.
- Competition. Persaingan menggunakan kata kunci jenis short tail terbilang tinggi. Kata kunci ini sangat kompetitif, dan umumnya akan dimenangkan oleh perusahaan-perusahaan besar multinasional atau internasional. Sangat sulit untuk dapat memenangkan persaingan yang tinggi nih, kecuali konten Anda benar-benar berkualitas dan website perusahaan telah bertaraf internasional.
- Focus. Karena hasil pencarian yang dimiliki oleh short tail keyword memiliki volume yang tinggi, maka sulit bagi Anda untuk mencari fokus dari search intent yang sebenarnya diinginkan oleh pengguna. Contoh saja ketika seseorang mengetikkan kata sepeda. Maka bisa pengguna tersebut ingin mendapatkan konten yang fokus pada search intent berjenis informasi, transaksi, navigasi atau malah navigasi komersil. Tidak ada yang dapat mengetahuinya dengan pasti. Baca apa itu search intent di sini.
- Conversion Rate. Yang terakhir adalah conversion rate yang dimiliki oleh short tail keyword cenderung lebih rendah. Hal ini wajar dan merupakan efek domino dari volume, competition dan juga fokus yang yang tinggi.
Long tail keyword
- Volume. Jika short tail memiliki volume pencarian yang tinggi, maka short tail memiliki volume pencarian yang lebih rendah. Meskipun rendah, tetapi jenis kata kunci inilah yang paling banyak digunakan oleh pebisnis online.
- Competition. Untuk tingkat kompetisi keyword sebenarnya berada pada level rendah, medium dan terkadang tinggi. Yaps, tingkat kompetisi yang ditawarkan oleh jenis keyword ini terbilang beragam. Anda bisa memenangkan banyak persaingan di sini asalkan dengan catatan konten Anda benar-benar berkualitas (tidak harus berasal dari website perusahaan besar)
- Focus. Volume yang lebih rendah, dan juga kompetisi yang beragam memudahkan kita untuk menentukan fokus pada kata kunci tertentu yang akan digunakan. Kita juga dengan mudah mempelajari search intent dari keyword yang akan kita gunakan.
- Conversion Rate. Efek domino 3 poin sebelumnya, semakin spesifik kata pencarian pengguna Google, maka semakin besar juga kemungkinan konversi keyword Anda di sana.
Itulah penjelasan lengkap tentang perbedaan long tail & short tail keywords disertai contoh dan penggunaannya. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa kata kunci berjenis long tail dapat diandalkan untuk branding melalui optimasi website.
Apabila Anda berminat untuk mendapatkan solusi praktis untuk jasa optimasi SEO Website Creativism.id,Anda dapat menghubungi nomor ini 62812-2222-7920..
[…] Baca juga: Mana yang Lebih Efektif Short Tail Keyword vs Long Tail Keyword […]