Rebranding Memengaruhi SEO. Satu dari sekian banyak cara yang dapat pebisnis lakukan demi bisa bertahan di kompetisi pasarnya, adalah dengan melakukan rebranding. Dapat dikatakan bahwa rebranding, biasanya, dijadikan sebagai cara paling akhir untuk pebisnis dapat terus relate serta terhubung dengan audience yang setiap tahun keinginannya berubah.
Rebranding sering dilakukan demi dapat menghadirkan elemen baru dan juga mengusir kebosanan atau menghilangkan cerita kegagalan produk atau jasa dari nama brand sebelumnya. Meskipun sering dijadikan solusi paling akhir, nyatanya tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang tetap memilih solusi ini. Kita dapat menyebut beberapa contohnya seperti;
- Bank Harda yang berubah menjadi Allo Bank.
- Bank Mayora yang berubah menjadi Hibank.
- De Zion yang berubah menjadi Matahari.
- Breadtalk yang berubah menjadi Mako.
- Twitter yang berubah menjadi X.
- Facebook Inc yang berubah menjadi Meta Platforms. Inc.
- KKV yang berubah menjadi OH!SOME.
- Ace Hardware yang berubah menjadi ACES, dan merk dagangnya adalah Azko.
Ada banyak alasan mengapa rebranding sering dipilih oleh para pebisnis sebagai solusi terbaik permasalahan pasarnya. Satu yang paling sering menjadi alasan adalah perusahaan induk atau global ingin anak perusahaannya di negara lain, menghadirkan elemen personalisasi yang kental.
Tidak ada yang salah dengan pilihan melakukan rebranding. Tapi, setiap keputusan bisnis haruslah didasari akan pertimbangan yang matang. Satu dari sekian banyak pertimbangan sebelum melakukan rebranding adalah dengan mempertimbangkan pengaruhnya pada performa SEO website.
Lantas, apakah rebranding dapat memengaruhi SEO website?. MinTiv akan menjawabnya lengkap di dalam artikel ini. Jadi, silahkan simak baik-baik ya!.
Daftar Isi
TogglePengaruh Rebranding Pada SEO Website
Secara garis besar, branding yang dilakukan oleh pebisnis, dapat membantu performa SEO website menjadi lebih baik. Branding yang dijalankan dengan strategi yang tepat dapat memicu pertumbuhan organic traffic yang lebih baik, terutama dari hasil pencarian branded keyword.
Apabila website Anda mendapatkan banyak organic traffic dari branded keyword, maka itu artinya strategi branding Anda berhasil. Branded keyword dapat membantu Anda terhindar dari persaingan dengan rival, terutama pada persaingan keyword topics. Agar lebih mudah dipahami, anggap saja Anda adalah pebisnis jual beli Sepeda dengan nama brand SepedaKu.
Anda sudah berhasil menjalankan strategi branding dengan tepat, dan itu menjadikan target audience yang membutuhkan sepeda, tidak lagi menggunakan keyword seperti Jual Beli Sepeda Bagus di Google, melainkan langsung nama brand Anda, yakni SepedaKu.
Dari penjelasan di atas, sebenarnya kita sudah dapat mengetahui pengaruh rebranding pada SEO, terutama jika branding tersebut sudah berhasil atau dilakukan dalam waktu yang lama. Yaps, pengaruh paling kentara tentu saja adalah penurunan traffic website.
Hal ini wajar saja terjadi, terlebih jika rebranding juga diikuti dengan perubahan nama domain.
Bagaimana Caranya Melakukan Rebranding Tanpa Harus Mengorbankan Performa SEO Website?
Lantas, apa yang harus saya lakukan jika saya tetap ingin melakukan rebranding?.
Hal pertama yang harus Anda pahami terlebih dahulu adalah, setiap rebranding, terlebih lagi rebranding yang mencakup perubahan nama domain web, akan menurunkan performa traffic yang didapatkan. Tidak pernah ada rebranding yang tidak berdampak pada performa traffic website.
Setelah mengetahui hal ini dengan baik, Anda pastinya jadi bisa sedikit bernafas lega. Pertanyaan besar berikutnya yang harus Anda tanyakan adalah “Bagaimana cara meningkatkan performa SEO website pasca rebranding?”.
Berikut ini MinTiv akan menerangkan beberapa langkahnya, dimulai dari;
1. Menyiapkan Banyak Redirect 301
Tips dan trik pertama untuk Anda yang tetap ingin melakukan rebranding termasuk mengubah nama domain web, adalah dengan mempersiapkan banyak redirect 301. Redirect 301 adalah perintah peralihan yang digunakan untuk memberitahu search engine, bahwa halaman web tertentu telah dipindahkan secara permanen ke halaman yang baru.
2. Berikan Desain Halaman 404 Not Found yang Mencerahkan
Selain dengan mengubah banyak link menjadi bernilai redirect 301, Anda juga harus dapat memberikan halaman desain 404 not found yang mencerahkan. Berikan keterangan di halaman 404 not found, bahwa Anda sedang melakukan migrasi domain. Informasi kecil seperti ini, perlahan akan membuat target audience Anda mengerti, dan tetap setia menunggu.
3. Jangan Publish Website Anda Sampai Proses Perubahan Teknis Selesai
Berikutnya jangan pernah publish website Anda, sampai seluruh perubahan teknis, dan juga isi konten selesai. Gunakan fitur draft dan juga preview terlebih dahulu. Anda bahkan bisa menggunakan file robots.txt agar mencegah website Anda terindex terlebih dahulu.
Apabila proses perubahan teknik dan juga isi konten selesai, barulah Anda mempublish websitenya. Jangan lupa untuk mengubah settingan robots.txt agar jadi ramah indexing.
4. Beritahu Google
Tips dan trik berikutnya adalah dengan memberitahu Google perubahan alamat URL website Anda. Anda dapat melakukan ini melalui bantuan Google Webmaster Tools. Lakukan juga pembaruan yang ada pada akun Google Analytics dan juga Google Search Console Anda.
5. Berikan Jeda Waktu untuk Website Lama Muncul Sebelum Dinonaktifkan
Salah satu cara yang sering dilakukan oleh pebisnis jika ingin menjalankan rebranding, adalah membuat website dengan domain baru dari awal. Cara ini, terbilang lebih praktis ketimbang mengharuskan Anda melakukan rebranding plus redesign website lama, menuju tampilan yang lebih baru.
Cara seperti ini, jelas saja masih akan menampilkan website lama di hasil pencarian Google. Berikan waktu untuk website lama ini tetap muncul, sampai akhirnya website baru Anda benar-benar perform dan dapat menggantikan website lama. Jangan lupa untuk memberikan keterangan di website lama, bahwa informasi terbaru seputar produk atau jasa ditampilkan pada alamat website terbaru.
6. Perbarui Setiap Link atau Profil
Rebranding biasanya bukan hanya mencakup perubahan nama saja, tapi juga mencakup logo, gaya desain, dan lain sebagainya. Pastikan setiap link atau profil yang ada di web baru, menggunakan data-data terbaru.
7. Hubungkan Brand Lama dengan Brand Baru
Tips dan trik terakhir untuk Anda yang tetap mau melakukan rebranding, adalah dengan menghubungkan brand lama dengan brand baru. Anda bisa menerapkannya dalam sebuah copywriting sederhana seperti di bawah ini;
Ini adalah viSEOner, buletin LinkedIn yang penuh dengan informasi serta tips dan trik SEO terkini. Untuk Anda yang menjadi pelanggan buletin lama kami, mungkin mengenalnya dulu dengan nama SEOne. Ya, SEOne hadir dengan nama baru yakni viSEOner, tapi dengan visi misi yang tetap sama. Bla-bla.
FAQ Seputar Konten
- Apakah rebranding selalu berdampak pada SEO?. Ya, rebranding terutama yang mencakup perubahan nama domain akan berdampak pada SEO. Biasanya, akan terjadi penurunan traffic karena perubahan branded keyword dan domain authority yang harus dibangun kembali.
- Apakah perubahan nama brand tanpa mengganti domain tetap berdampak pada SEO?. Dampaknya lebih kecil dibandingkan dengan mengganti domain, tetapi tetap bisa memengaruhi branding search volume dan pencarian organik yang sudah terbentuk sebelumnya.
- Apakah redirect 301 bisa mempertahankan ranking SEO lama? Redirect 301 membantu mempertahankan sebagian besar otoritas SEO, tetapi tetap akan ada dampak karena Google membutuhkan waktu untuk memahami transisi ini.
- Berapa lama efek rebranding terhadap SEO bisa terasa? Biasanya, perubahan performa SEO bisa terlihat dalam beberapa minggu hingga beberapa bulan tergantung pada seberapa baik migrasi dan optimasi dilakukan.
- Apakah perlu membuat website baru atau cukup memperbarui yang lama? Tergantung strategi bisnis. Jika domain dan identitas merek benar-benar berubah drastis, membuat website baru bisa menjadi pilihan. Namun, jika perubahan hanya pada elemen visual dan strategi, cukup melakukan pembaruan tanpa mengganti domain.
- Bagaimana cara mengkomunikasikan rebranding kepada pengguna agar tidak kehilangan audience lama? 1. Buat pengumuman di website lama dan media sosial. 2. Tampilkan notifikasi di website lama yang mengarahkan ke website baru. 3. Kirim email atau buletin kepada pelanggan setia. 4. Hubungkan brand lama dengan brand baru melalui storytelling dalam content marketing.
Referensi Bacaan dari Creativism
Setelah Anda membaca artikel Rebranding Memengaruhi SEO ini, MinTiv sarankan untuk juga membaca beberapa artikel di bawah ini, demi dapat menambah wawasan digital marketing Anda, jadi lebih luas. Dimulai dari;
- 7 Tanda-Tanda Website Anda Perlu Proses Redesign.
- Apakah Redesign Website Berpengaruh pada SEO?.
- Belajar Branding dari Tagline Gojek, Pebisnis Wajib Tahu!.
- 401 vs 403 Error Codes, Bagaimana Cara Memperbaikinya?.
Referensi Bacaan dari Luar
Terkait referensi bacaan dari website luar, yang relevan dengan topik rebranding memengaruhi SEO ini, Anda bisa membaca beberapa referensi, dimulai dari;
- Will a Rebrand Hurt My SEO? How to Optimize Your Rebranding. Ditulis oleh Kate Coleman, seorang Content Strategy Manager dari Status Labs.
- Domain Change SEO: How to Minimize Rankings & Traffic Loss. Ditulis oleh Joydeep Bhattacharya, seorang penulis di SEO Sandwich Blog.
Kesimpulan
Rebranding memengaruhi SEO, terutama jika melibatkan perubahan nama domain, yang bisa menyebabkan penurunan traffic sementara. Untuk meminimalkan dampak negatif, diperlukan strategi seperti redirect 301, pemberitahuan ke Google, dan komunikasi yang jelas kepada audiens.
Jika dilakukan dengan baik, rebranding justru bisa memperkuat brand authority dan meningkatkan performa SEO dalam jangka panjang. Oleh karena itu, setiap keputusan rebranding harus dipertimbangkan matang dengan langkah-langkah teknis yang tepat.
Artikel ini, dikreasikan oleh Tim Agency SEO Creativism. Agency SEO yang siap berikan pelayanan SEO terbaik dan lengkap sesuai dengan kebutuhan website klien. Hubungi mereka langsung melalui WhatsApp 6281 22222 7920, untuk dapat layanan Jasa SEO Website Terbaik, segera!!.