Apa itu Affiliate Marketing – Mungkin bagi sebagian orang kata affiliate marketing ini baru benar-benar booming pada awal tahun kemarin. Terlebih karena adanya kasus investasi bodong yang melibatkan influencer ternama Tanah Air. Apa yang mereka lakukan sebenarnya sudah mencoreng nama baik seluruh affiliater Indonesia. Hingga ada sebutan baru untuk mereka yang menjalan affiliate marketing, sebagai affiliator.
Baca juga: Daftar Aplikasi yang Wajib Diinstal untuk Instagram Marketing
Kata Affiliator sendiri adalah kata yang diciptakan oleh media untuk “gelar” orang-orang yang menjalankan affiliate marketing dengan sistem yang kotor. Huruf “or” pada akhiran kata affiliator mirip dengan akhiran “Or” pada kata “Koruptor”., Tapi tahukah Anda bahwa istilah ini tidak tepat sama sekali.
Gambar
Rianto Astono, Internet Marketer terkenal Indonesia menjelaskan di dalam postingan Facebook-nya bahwa istilah yang lebih umum digunakan adalah Affiliater, Associates, Referrer, dan juga JV Partner. Dan juga, affiliate marketing jauh dari apa yang kebanyakan orang pikiran saat ini, dan sudah lama booming.
Lalu apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan affiliate marketing?.
Apa itu Affiliate Marketing dan Contohnya?
Menurut Investopedia, affiliate marketing adalah model periklanan di mana perusahaan memberikan kompensasi kepada pihak ketiga yang mengarahkan audiens untuk menggunakan produk atau layanan perusahaan.
Ada banyak sekali perusahaan ternama yang menerapkan konsep Affiliate Marketing, salah satunya adalah Amazon. Jika di Indonesia maka kita akan menemukan nama Tokopedia. Hal ini didukung pula oleh survei yang dihasilkan oleh Business Insider yang mengatakan bahwa hampir 15% pendapatan e-commerce dihasilkan dari sistem ini.
Tujuan utama dari penerapan sistem ini adalah meningkatkan penjualan, serta bagian dari win-win solution, untuk merchant atau affiliater. Penerapan sistem affiliate marketing ini semakin mudah, dikarenakan juga perkembangan teknologi di bidang marketing. Bahkan ada banyak perusahaan yang menjalankan sistem ini, dengan affiliater tidak harus banyak melakukan “promosi”, seperti hanya menempelkan gambar brand pada website mereka.
Gambar brand ini memiliki link yang tertanam, yang apabila diklik akan menuju website brand tersebut. Cara ini biasanya sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan penyedia hosting, server, seperti GoDaddy, DigitalOcean, dan lain-lain.
Jenis Jenis Affiliate Marketing
Apa saja jenis-jenis affiliate marketing?, Anda bisa mendapatkan banyak penjelasan mengenai jenis-jenis affiliate marketing, tapi pada umumnya ada 3 jenis affiliate marketing. 3 jenis affiliate marketing tersebut adalah;
1. Unattached Affiliate Marketing
Yang pertama adalah unattached affiliate marketing. Jenis affiliate marketing ini mengedepankan kampanye afiliasi pay per click, di mana Anda tidak memiliki sesuatu seperti gambar untuk ditampilkan pada blog atau website Anda. Yang Anda lakukan sebagai affiliater hanyalah memberikan link kepada audiens yang menuju informasi produk atau jasa dari suatu brand.
Dan setiap link yang berhasil menjadi lead, Anda akan mendapatkan komisi.
2. Related Affiliate Marketing
Kedua ada related affiliate marketing. Jenis affiliate marketing ini menjadikan kehadiran Anda di dalam untuk branding produk atau jasa menjadi lebih penting. Biasanya affiliater ini menggunakan kode gambar yang dapat dipasang di dalam website ataupun blog. Jenis affiliasi seperti ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar.
3. Involved Affiliate Marketing
Ketiga ada Involved Affiliate Marketing, jenis marketing yang affiliate-nya terlibat pernah menggunakan produk atau jasa yang digunakan. Salah satu contohnya dari jenis affiliate marketing ini adalah mereka yang menuliskan artikel rekomendasi, membuat video rekomendasi, dan lain-lain.
Cara Kerja Affiliate Marketing
Bagaimana cara kerja affiliate marketing?.
Secara umum, affiliate marketing adalah mereka yang mempromosikan produk atau jasa, melalui kode atau link yang diberikan oleh perusahaan yang mereka promosikan. Mereka akan mendapatkan komisi dari hasil penjualan yang dilakukan melalui kode atau link tersebut.
Biasanya, tidak semua, pelanggan yang membeli produk atau link dari affiliater akan mendapatkan harga khusus. Mengenai cara kerja affiliate marketing secara detail, tentunya berbeda-beda di setiap perusahaan, tetapi secara garis besar mereka mengikuti pola umumnya.
Kelebihan dan Kekurangan Affiliate Marketing
Dikutip dari marketingtutor.net, MinTiv mendapatkan keterangan lengkap tentang kelebihan dan juga kekurangan daripada Affiliate Marketing ini. MinTiv akan menjelaskan semua kelebihan dan kekurangan tersebut secara singkat dan padat.
Kelebihan Affiliate Marketing
1. Bisnis yang Menjanjikan dan Murah
Yang pertama adalah bisnis affiliate marketing ini adalah bisnis yang menjanjikan dan murah. Untuk menjalankannya hanya perlu sistem yang sederhana, dan affiliater bahkan bisa mempromosikan kode atau link tanpa harus memiliki sebuah website. Anda bisa menyebarkan kode atau link produk itu menggunakan strategi Word of Mouth Marketing.
2. Tidak Perlu Keahlian Khusus ataupun Modal yang Berlimpah
Kedua sistem ini tidak terlalu banyak memerlukan keahlian khusus (kecuali bagi perusahaan yang menjalankan jenis Related Affiliate Marketing) dan juga modal yang berlimpah seperti membayar biaya menjadi affiliater suatu perusahaan. Anda sebagai affiliater bisa secara perlahan memahami produk atau jasa dari perusahaan sembari melakukan sharing.
Untuk modal, Anda hanya perlu menyiapkan koneksi internet agar proses sharing bisa menjangkau banyak audiens.
3. Side Hustle dan Sistem Fleksibel
Ketiga adalah sistem yang dimiliki oleh perusahaan yang menyediakan fitur ini biasanya fleksibel. Menyesuaikan juga aturan inti dari perusahaan masing-masing. Bagi Anda sendiri yang berminat menjadi affiliater, maka sistem ini bisa menjadi side hustle tersendiri.
Kekurangan Affiliate Marketing
1. Kurangnya Kontrol
Sistem fleksibel yang ditawarkan oleh affiliate marketing memang memberikan kita banyak kelebihan. Tetapi bukan berarti tidak ada celah kelemahan di dalamnya. Terlebih lagi bagi affiliater yang “hanya” bertugas untuk menjadi referensi pelanggan baru untuk menggunakan produk atau jasa dari perusahaan yang Anda tawarkan.
2. Persaingan Tidak Terkendali
Kedua, masih merupakan kekurangan di pihak affiliater adalah persaingan yang tidak terkendali. Perusahaan yang menjalankan sistem ini, pastinya memiliki sistem promosi yang sama untuk setiap affiliater-nya. Tidak mungkin Affiliater A memiliki diskon yang lebih besar untuk link-nya dengan Affiliater B, begitu juga sebaliknya.
Kunci pentingnya adalah bagaimana cara Anda memasarkannya dengan cara yang sangat menarik.
3. Bukan Berbasis Pelanggan dan Penghasilan yang Tidak Menentu
Terakhir adalah sistem ini tidak berbasis pelanggan dan juga penghasilannya yang tidak menentu (kekurangan dari sisi affiliater). Memang beberapa perusahaan memberikan Anda komisi terus menerus jika pelanggan yang Anda dapatkan menjadi pelanggan tetap. Tetapi program seperti ini jarang dilakukan oleh perusahaan.
Inilah penjelasan lengkap tentang Apa Itu Affiliate Marketing, Contoh, Jenis, Cara Kerja, Kelebihan dan Kekurangannya. Apabila Anda memiliki pertanyaan atau ingin mendapatkan insight baru sebagai affiliater atau penyedia sistem ini sebagai pebisnis, Anda bisa menghubungi agen bisnis digital terpercaya Creativism.id.
Silahkan hubungi nomor 6281 22222 7920, dan jangan lupa untuk kepoin Instagram mereka di @creativism.id.
[…] bisa saja meningkatkan matriks keberhasilan dengan program member card ataupun affiliate marketing. Pelajari apa itu affiliate marketing di […]
[…] Kedua, adalah dengan memberikan informasi menarik. Customer tentunya akan merasa sangat diperhatikan, jika Anda lugas memberikan penawaran yang menarik. Penawaran ini bisa saja berupa diskon spesial, pemotongan harga spesial ataupun dengan mengabarkan bahwa bisnis Anda sedang akan menjalankan affiliate marketing. […]
[…] Baca Juga: Apa itu Affiliate Marketing? Benarkah Menjadi Affiliator itu Haram? […]