Apa itu Teknik Pitching – Bagi Anda yang baru memasuki dunia bisnis pastinya akan temukan banyak istilah baru di dalamnya. Salah satunya mungkin adalah pitching. Perlu Anda ketahui bahwa pitching adalah bagian penting yang harus dimiliki oleh pebisnis. Tanpanya, Anda tidak bisa mendapatkan klien atau pelanggan baru.
Teknik ini erat kaitannya dengan pebisnis terlebih bagi untuk niche Business to Business. Fungsi utamanya adalah menarik perhatian investor atau klien agar mau bekerja sama di dalam bisnis Anda. Semakin banyak keberhasilan dari penerapan teknik ini, maka akan semakin besar profitabilitas yang didapatkan.
Ya, pitching adalah bagian penting daripada promosi dan sekaligus sebagai langkah penjualan. Lalu apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan teknik pitching ini?. MinTiv akan menjelaskannya secara lengkap kepada Anda. Simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa itu Teknik Pitching?
Pitching, adalah penyampaian ide-ide baru terhadap investor maupun pelanggan. Kita dapat memahami secara sederhana bahwa pitching adalah presentasi yang berisikan materi promosi kepada investor. Tujuannya jelas, adalah untuk membuat investor tersebut mau menginvestasikan sebagian sumber dayanya ke dalam bisnis Anda.
Baca Juga: 7 Contoh Promosi yang Persuasif dan Cara Membuatnya
Untuk bisa menguasai teknik ini, maka Anda perlu memahami komunikasi yang persuasif. Komunikasi bisnis yang menimbulkan motivasi tinggi dari calon investor untuk segera bekerja sama dengan Anda. Salah satu perusahaan yang menerapkan teknik ini adalah Ruangguru.
Sumber: Google Images
Melalui kegiatan field marketing nya, mereka membekali sales mereka dengan kemampuan pitching yang baik kepada sekolah dalam menawarkan paket belajar mereka. Pada umumnya, pitching ini memiliki batas waktu dari 5-10 menit. Tergantung kesepakatan dengan pihak yang coba Anda tawarkan jasa.
7 Teknik Melakukan Teknik Pitching
1. Memahami Siapa Audiens Anda
Langkah pertama untuk bisa melakukan teknik ini adalah dengan memahami terlebih dahulu audiens Anda. Lakukan riset yang mendalam terhadap buyer persona yang paling memungkinkan untuk terjadi konversi, baik konversi bersifat makro atau mikro. Mulailah riset tersebut dari usia, gender, budaya, pendidikan, dan lain-lain.
Setelah itu, kumpulkan data yang ada dan pelajari seperti apa gaya bicara yang cocok untuk mereka. Adapun audiens dapat kita klasifikasikan menjadi 3 bagian, yakni awam, manajerial dan juga expert.
Jika Anda sedang menghadapi audiens pada bagian awam, usahakan untuk hindari penggunaan kata yang terlalu berat. Penuh dengan istilah-istilah teknis yang butuh penjelasan mendalam. Jika Anda tetap ingin menggunakan istilah seperti itu untuk jenis audiens yang awam, maka gunakan istilah yang Anda tidak perlu waktu bertele-tele untuk menjelaskannya.
Begitu juga ketika Anda berhadapan dengan jenis audiens manajerial dan juga expert. Jangan membuat harga diri Anda jatuh dengan tidak memahami istilah-istilah teknis yang semestinya Anda kuasai. Semisal Anda ingin mempromosikan tentang mesin, tapi Anda terlalu banyak menggunakan kata-kata yang umum.
Hal ini jelas tidak akan memberikan kesan pertama yang baik kepada calon investor. Investor akan merasa bahwa Anda adalah orang yang kudet di dalam bisnis yang Anda sendiri kelola.
2. Pahami Formula 3W
Berikutnya adalah dengan memahami formula 3W dengan baik. 3W sendiri adalah Who, Why, dan What. Penjelasan mengenai Who sendiri telah MinTiv terangkan pada poin yang pertama. Untuk Why, bagian ini menjelaskan tentang mengapa audiens harus menggunakan produk atau layanan Anda.
Jelaskan apa saja kelebihan yang bisnis Anda miliki. Terangkan informasi yang mampu menarik perhatian audiens. Lalu terakhir adalah What, bagian yang menjelaskan manfaat atau prospek keuntungan yang akan didapatkan jika investor memilih bisnis Anda.
3. Membuat Presentasi dengan Visualisasi Data Sederhana Tapi Elegan
Sumber: Freepik.com
Selanjutnya adalah dengan membuat presentasi dengan menyertakan visualisasi data sederhana tapi elegan. Ingat untuk jangan terlalu ramai memberikan gambar, ataupun animasi pada slide presentasi Anda. Tujuan Anda adalah membuat terpukau audiens dengan isi materi Anda, dan bukan untuk membuat mereka terpukau dengan slide Anda.
Prioritaskan kenyamanan dan juga inti dari materi promosi Anda. Karena rata-rata waktu yang dibutuhkan adalah 5 – 10 menit untuk presentasi, Anda bisa merancang slide presentasi yang terdiri dari 10 – 12 slides.
Ada banyak tools yang bisa Anda bisa gunakan, mulai dari;
- Microsoft PowerPoint
- Prezi
- Visme
- Keynote
- Canva
- SlideDog
- dan lain-lain.
4. Muat Nama Brand, Pendiri dan Tim Anda dalam Slide
Selanjutnya, berkaitan dengan langkah sebelumnya, adalah dengan memuat nama brand, pendiri, dan tim Anda di dalam slide. Tunjukkan kepada calon investor, kepada siapa mereka akan bekerja sama. Berikan profile bahwa mereka akan bekerja sama dengan orang-orang yang profesional dan juga terpercaya.
5. Berikan Prototype atau Portofolio
Selanjutnya adalah dengan memberikan prototype. Penggunaan prototype sendiri sangat cocok untuk Anda yang menjalankan bisnis pembuatan produk, aplikasi maupun sistem informasi. Anda bisa menggunakan berbagai aplikasi pembuat prototype seperti;
- Adobe XD
- UXPin
- Justinmind
- Sketch App
- InVision
- Figma
- dan lain-lain.
Jangan lupa untuk memaksimalkan penggunaan portofolio maupun testimoni baik dari klien sebelumnya.
6. Sampaikan Peluang Potensi dan Risiko Bisnis
Selanjutnya adalah dengan menyampaikan peluang potensi bisnis. Jelaskan prediksi grafik pertumbuhan market yang akan dirasakan oleh calon investor jika bekerja sama dengan Anda. Dengan penjelasan tersebut calon investor tentunya bisa menghitung prospek Return of Investment yang akan dirasakan.
Sampaikan prediksi ini bersama dengan strategi-strategi yang masuk akal untuk mencapai prediksi tersebut.
Jangan lupa juga untuk sampai penjelasan tentang risiko bisnis. Hal ini penting untuk ciptakan rasa percaya antara calon investor dengan Anda. Pastikan bahwa penjelasan potensi bisnis Anda sebelumnya benar-benar bisa mengcover kemungkinan risiko bisnis yang mungkin terjadi.
7. Berikan Angka Investasi yang Pasti
Yang terakhir adalah dengan memberikan harga investasi yang pasti. Anda bisa saja menggunakan nominal pasti seperti Rp. 500 juta, atau dengan range kisaran harga, semisal Rp.250-500 juta. Jangan lupakan keterangan mengapa Anda perlu dana sebesar yang Anda minta.
Inilah penjelasan lengkap tentang Apa itu Teknik Pitching beserta dengan langkah-langkah melakukannya. Apabila Anda ingin mendapatkan partner bisnis yang tepat untuk kegiatan digital marketing, hubungi Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.