Perbedaan Website Statis dan Dinamis – Memiliki website di era digital marketing sekarang ini terasa wajib bagi pebisnis. Memiliki website akan memberikan pebisnis banyak keuntungan. 3 di antaranya adalah;
1. Meningkatkan Kredibilitas
Ya, memiliki website dapat menambah kredibilitas bisnis Anda di mata calon pelanggan. Ini berkaitan erat dengan trust yang hendak bisnis Anda bangun.
Berdasarkan pengalaman Creativism terhadap klien bisnisnya. Banyak dari mereka (klein bisnis Creativism) yang mengaku bahwa banyak pelanggan potensialnya yang mundur karena mereka yang tidak memiliki website.
Baca Juga: Apa Saja Indikator Kepercayaan Bisnis dari Konsumen?
Hal ini dapat Anda kurangi dengan memiliki website bisnis tersendiri. Terlebih lagi jika website bisnis tersebut didesain dengan tampilan yang wow dan juga enak untuk dilihat. Calon pelanggan akan jauh lebih percaya terhadap bisnis Anda.
2. Memudahkan Bisnis untuk Ditemukan
Pengunjung akan jauh lebih mudah mendapatkan informasi bisnis Anda secara detail yang mungkin saja belum termuat pada strategi marketing Anda lainnya semisal social media marketing. Satu hal lagi, website dapat diakses dengan mudah melalui berbagai platform, baik itu PC, mobile phone, ataupun tablet.
3. Bantu Hemat Biaya Promosi
Ya, website akan membantu Anda untuk hemat biaya promosi bisnis terutama yang berkaitan dengan cara-cara konvensional.
Semisal dengan desain brosur, pamflet, banner, penggunaan reklame di pinggir jalan dan lain-lain. Website bisa menampung semua jenis informasi yang ada, dan bahkan akan jauh lebih interaktif ketimbang cara konvensional.
Perlu diketahui bahwa metode pemasaran interaktif adalah metode yang saat ini menjadi tren bisnis di mana-mana.
Membaca 3 manfaat besar website di atas, Anda pastinya ngiler untuk segera memiliki website bisnis sendiri. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk memiliki website bisnis sendiri, ada baiknya Anda belajar tentang apa itu website statis dan dinamis.
Baca Juga: 5 Fungsi Website Bagi Tumbuh Kembang Bisnis
Nah, berikut ini MinTiv akan menjelaskan kepada Anda perbedaan antara keduanya secara lengkap.
Perbedaan Website Statis dan Dinamis
Agar lebih mudah membedakan antara kedua jenis website ini, kita akan gunakan 6 indikator. 6 indikator itu adalah;
1. Penggunaan Database
Pada website statis penggunaan database tidaklah terlalu besar. Database pada website jenis ini biasanya digunakan hanya untuk menyimpan data.
Baru akan diperbarui ketika memang benar-benar diperlukan saja, semisal ada tambahan halaman baru website.
Sedangkan pada website dinamis penggunaan database menjadi sangat krusial. Tanpa adanya pemeliharaan database yang baik, performa website dinamis bisa sangat terganggu.
2. Perbedaan Konten
Indikator berikutnya adalah pada konten. Website statis biasanya memiliki konten yang begitu begitu saja, dan jarang sekali di-update. Umumnya digunakan hanya untuk menampilkan kegiatan besar perusahaan.
Sedangkan konten pada website dinamis jauh lebih menarik, up to date atau berubah setiap saat. Di dalamnya, Anda akan temukan berbagai konten dari berbagai elemen multimedia.
3. Desain Tampilan Website
Website statis umumnya memiliki tampilan yang lebih lugas dan sederhana. Gampangnya langsung to the point menjelaskan tentang perusahaan. Minim akan berbagai fitur atau plugin.
Sedangkan website dinamis memiliki tampilan yang jauh lebih menarik, memiliki banyak fitur keren di dalamnya. Bahkan beberapa di antaranya memiliki desain interaksi UI/UX yang powerful. Sangat bersahabat pula digunakan untuk website berjenis Online-Shop.
4. Interaksi
Seperti yang sudah MinTiv jelaskan pada poin sebelumnya.
Website statis umumnya tidak dilengkapi dengan plugin atau fitur-fitur yang istimewa. Oleh sebab itu interaksi yang diberikan oleh website jenis ini adalah What You See is What You Get alias minim.
Sedangkan website dinamis tidak seperti itu. Dibekali dengan berbagai plugin atau fitur, website dinamis mampu melakukan banyak hal seperti menampung data wishlist belanja Anda, interaksi dengan CS (Customer Service) website, dan juga melakukan beberapa analisis performa website, seperti pada SEMrush/Ahrefs.
5. Bahasa Pemrograman
Kelima adalah bahasa pemrograman. Umumnya website statis dibangun hanya dengan melibatkan bahasa markup seperti HTML dan CSS (Bootstrap) saja. Beberapa developer menambahkan bahasa lain seperti JavaScript. Penggunaan PHP di dalamnya sangatlah sedikit.
Sedangkan website dinamis lebih kompleks. Tidak hanya terbatas pada HTML, CSS, JavaScript, PHP saja.
6. Penggunaan Website
Terakhir perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari indikator penggunaan website. Umumnya website statis digunakan oleh perusahaan yang tidak menjadikan website sebagai marketing channel utamanya. Website hanya diperlukan sebagai formalitas bisnis saja.
Sedangkan website dinamis banyak digunakan oleh perusahaan yang menjadikan website sebagai marketing channel utamanya. Atau bagi yang ingin memperluas peluang bisnisnya di pencarian Google. Perusahan-perusahaan media informasi menggunakan website jenis ini.
Manakah yang Lebih Efektif?
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya bergantung pada tujuan bisnis Anda sendiri. Pada jenis marketing channel apa yang ingin Anda optimalkan. Jika memilih web marketing atau SEO marketing, maka website dinamis akan jadi pilihan yang terbaik.
Baca Juga: Cara Jitu Menjalankan Link Building
Inilah penjelasan rinci tentang perbedaan website statis dan dinamis. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan Jasa Pembuatan Website Terbaik, baik statis atau dinamis, hubungi saja Creativism.
Hubungi mereka pada nomor 6281 22222 7920. Dapatkan juga layanan SEO terbaik dari mereka segera!!.
[…] Baca Juga: Perbedaan Website Statis dan Dinamis […]
[…] Baca Juga: Perbedaan Website Dinamis dan Statis […]