Apa itu Personalisasi Konten – Salah satu strategi dasar yang banyak digunakan oleh pebisnis ketika menjalankan digital marketing adalah content marketing. Apa itu content marketing?.
Sesuai dengan namanya, content marketing adalah strategi pemasaran dengan membuat konten menarik terhadap produk atau jasa tertentu. Konten yang dibuat tersebut dapat berbentuk elemen multimedia apa saja, dimulai dari teks, gambar, video, animasi dan juga audio.
Seiring perkembangan zaman dan juga era digital marketing yang semakin maju dengan adanya AI, content marketing menjadi hal lumrah yang dilakukan oleh banyak pebisnis di berbagai niche. Ini jelas menjadikan persaingan konten semakin ketat.
Lalu, apa yang harus Anda lakukan?. Anda bisa mempelajari apa itu personalisasi konten. Ya, personalisasi konten dapat membantu bisnis Anda lebih dekat dengan calon pelanggan. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya. Simak baik-baik artikel ini ya!.
Apa itu Personalisasi Konten?
Personalisasi konten adalah salah satu dari jenis teknik content marketing yang memanfaatkan data pelanggan sebagai basis utama prosesnya. Konten yang dikreasikan disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu. Personalisasi konten sering dilakukan untuk dapat memperkuat relationship marketing dengan pelanggan.
Baca Juga: Apa itu Customer Data Integration untuk Bisnis?
Adapun proses personalisasi konten ini melibatkan beberapa faktor penting. Seperti riwayat pembelian, lokasi geografis, warna kesukaan, kemampuan membaca calon pelanggan, dan lain-lain. Secara garis besar, terdapat 3 komponen penting di dalam proses personalisasi konten. 3 komponen penting tersebut adalah;
- Mengumpulkan data.
- Menganalisis data.
- Otomatisasi.
Manfaat Personalisasi Konten
Ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari teknik personalisasi konten ini. 5 di antaranya adalah;
-
- Menjadikan bisnis Anda lebih dekat dengan calon pelanggan. Ya, konten yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu pastinya akan dengan mudah menarik perhatian pelanggan tertarget. Calon pelanggan akan merasa benar-benar diperhatikan dan diprioritaskan.
- Efek domino dari manfaat sebelumnya, adalah personalisasi konten yang mampu meningkatkan keterlibatan pelanggan. Ini sangat bermanfaat untuk strategi social media marketing yang Anda jalankan. Di mana metrik engagements yang didapatkan akan jauh lebih maksimal. Untuk website, metrik dwell time juga akan meningkat dengan drastis.
- Membantu Anda untuk dapatkan lead dan konversi yang maksimal. Ya, masih bagian dari efek domino manfaat sebelumnya. Di mana ketika calon pelanggan merasa diprioritaskan, dan sudah mulai melakukan interaksi dengan bisnis. Maka peluang untuk terciptanya proses transaksi akan jauh lebih besar.
- Relationship marketing antara pebisnis dan pelanggan berjalan dengan baik.
- Anda bisa membangun customer base yang lebih baik, yang di dalamnya penuh akan pelanggan loyal.
Cara Melakukan Personalisasi Konten
Besarnya manfaat yang didapatkan dari personalisasi konten ini, pastinya membuat Anda bertanya-tanya. Bertanya soal bagaimana cara tepat untuk melakukannya.
Baca Juga: Cara Membangun Customer Base yang Baik
Tenang saja, karena di dalam artikel ini, MinTiv akan menjelaskan beberapa tips jitunya untuk Anda. Dimulai dari;
1. Kumpulkan Data-Data Pelanggan, Manfaat Berbagai Tool Digital
Tips yang pertama adalah dengan mengumpulkan data-data pelanggan terlebih dahulu. Untuk proses ini, Anda bisa saja menggunakan cara-cara kuno seperti melihat data di buku tamu pelanggan, melakukan survey online, observasi, studi literatur, dan lain sebagainya. Atau Anda bisa memanfaatkan berbagai tool digital untuk mempercepat proses data enrichment yang ada.
Anda bisa memanfaatkan tool-tool seperti;
- Google Analytics.
- Facebook Audience Insights.
- BuzzSumo.
- Brandwatch.
- Dan lain-lain.
2. Membuat Buyer Persona Secara Rinci
Tips kedua adalah dengan membuat buyer persona menggunakan data sebelumnya secara rinci. Buyer persona sendiri adalah gambaran ideal dari calon pelanggan bisnis Anda. Di dalamnya, Anda bisa menyematkan data-data penting terkait demografi mereka. Dimulai dari usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, etnis, agama, dan wilayah geografi tempat mereka tinggal.
Dokumen buyer persona ini, perlu dibuat secara rinci agar dapat memudahkan proses personalisasi konten.
3. Lakukan Segmentasi Audiens
Setelah Anda mendapatkan cukup banyak data buyer persona, maka susunlah buyer persona tersebut ke dalam kategori-kategori khusus. Semisal mereka, buyer persona yang memiliki usia 40 tahun ke atas, dikategorikan dalam segmentasi gen X. Segmentasi seperti ini perlu Anda lakukan untuk mempercepat proses pembuatan konten yang dipersonalisasi. Anda dapat membuat 1 konten yang itu masih relate untuk rata-rata target audience di kategori tertentu.
4. Mulai Membuat Konten Sesuai dengan Data Segmentasi Audiens Sebelumnya
Setelahnya, mulai proses pembuatan konten. Secara garis besar, proses pembuatan konten ini sangat bergantung kepada jenis konten yang diproduksi. Apabila konten yang Anda produksi berbentuk video, maka pastikan video tersebut memiliki visual yang memukau dan audio yang jernih. Jika ditujukan untuk Gen X sebelumnya, maka pastikan di dalam video terdapat subtitle dengan ukuran yang menyesuaikan.
Karena apa?, ya, untuk meningkatkan aksesibilitas konten pada audiens tertentu. Terlebih di Gen X yang kemungkinan mulai mengalami penurunan pada kemampuan pendengaran & penglihatan.
5. Lakukan Evaluasi Konten
Terakhir, adalah dengan melakukan evaluasi konten. Proses evaluasi konten ini dapat berjalan dengan lancar apabila Anda sebelumnya telah menetapkan tujuan utama content marketing. Plus telah menetapkan skor pada metrik tertentu yang digunakan.
Apabila konten yang telah diproduksi dan didistribusikan, masih jauh dari target, dapat dikatakan bahwa konten tersebut gagal.
FAQ Seputar Konten
- Apa itu personalisasi konten?.Konten yang dikreasikan disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan individu.
- Apa manfaat personalisasi konten?. Salah satunya adalah mampu meningkatkan keterlibatan pelanggan. Sangat baik untuk strategi social media marketing.
- Bagaimana cara melakukan personalisasi konten?. Anda harus dapat memahami dengan baik 3 komponen penting. 3 komponen penting itu adalah pengumpulan data, analisis data dan otomatisasi.
- Kapan kita tahu bahwa personalisasi konten yang dilakukan gagal?. Ketika konten yang telah diproduksi dan didistribusikan, masih jauh dari target utama (metrik) yang ditetapkan.
- Apa yang harus saya lakukan jika personalisasi konten gagal?. Jangan hanya terpaku pada hasil evaluasi di 1 segmen konten saja. Lakukan A/B Testing dengan melibatkan banyak segmen konten. Pilihlah segmen konten yang sekiranya mampu mendekati tujuan utama Anda.
Inilah penjelasan lengkap tentang apa itu personalisasi konten. Apabila Anda memerlukan partner terbaik untuk urusan konten Instagram, TikTok, ataupun Website, hubungi saja Creativism.id.
Baca Juga: Cara Menjalankan Kampanye SEO dengan Jasa Influencer
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Cara Melakukan Personalisasi Konten Secara Efektif dan Efisien […]
[…] Baca Juga: Apa itu Personalisasi Konten dalam Strategi Marketing? […]