Apa itu Brand Fatigue – Sebagai seorang pebisnis, penting bagi Anda untuk menguasai berbagai strategi branding.
Penguasaan terhadap banyak strategi branding ini akan membantu audiens market Anda dalam memahami bisnis yang ada. Mereka juga tidak mudah bosan dengan promosi yang Anda lakukan, karena banyaknya variasi kampanye bisnis yang Anda canangkan.
Pemahaman mendalam terhadap berbagai strategi branding akan membantu Anda terhindar dari brand fatigue. Apa itu brand fatigue?. Brand fatigue adalah istilah yang menggambarkan kondisi ketika seseorang terus menerus melihat iklan produk hingga enggan membelinya.
Kondisi ini pastinya pernah dialami oleh banyak orang, bahkan oleh Anda sendiri. Dalam dunia bisnis, brand fatigue menjadi salah satu musuh yang mesti dilawan.
Lalu bagaimana cara mengatasi brand fatigue ini?. MinTiv akan membahasnya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Brand Fatigue?
Litmus Branding menjelaskan bahwa brand fatigue adalah istilah yang mengacu pada fenomena marketing di mana promosi yang dilakukan berjalan monoton. Brand fatigue disebabkan oleh banyak faktor. Faktor terbesar tentu saja adalah kurangnya inovasi serta kualitas produk/layanan yang terus menurun.
Jika dibiarkan, maka promosi yang Anda lakukan akan alami brand switching. Kondisi di mana target audiens Anda beralih ke brand lain yang dianggap lebih menarik atau lebih relevan dengan kebutuhan mereka.
Dampak lain dari brand fatigue adalah all blindness. Pebisnis tidak bisa memaksimalkan biaya iklan yang ada secara efektif. Sementara iklan yang sudah dijalankan justru malah mengganggu target audiens Anda. Pada akhirnya, iklan malah berakhir dengan kata “boncos”.
Penyebab Brand Fatigue
Seperti yang sudah MinTiv katakan sebelumnya, brand fatigue disebabkan oleh dua faktor besar, yakni kurangnya inovasi dan juga menurunnya kualitas produk/jasa yang ditawarkan.
Contoh nyata bisa Anda lihat pada perusahaan produsen smartphone terkemuka di zaman dulu, Nokia. Saat itu Nokia dengan pede mengatakan bahwa mereka tidak akan beralih ke sistem operasi Android dan fokus pada sistem operasi lama yakni Symbian.
Baca Juga: 8 Strategi Pemasaran Produk yang Efektif Terbaru!
Hasilnya, kepedean Nokia ini berujung fatal. Sekarang Nokia sedang berusaha keras untuk mengejar ketertinggalannya dengan perusahaan produsen smartphone lain seperti Apple dan juga Samsung. Terbaru, mereka baru saja lancarkan strategi branding pergantian logo.
Faktor kurangnya inovasi juga bukan hanya berkaitan langsung dengan kualitas produk, tapi juga cara pemasarannya. Ada banyak faktor yang menyebabkan pemasaran yang dilakukan berujung tidak efektif dan juga tidak menarik. 5 di antaranya adalah;
- Format konten yang digunakan untuk kampanye branding selalu sama.
- Menggunakan tata bahasa yang kurang bisa dimengerti oleh khalayak umum.
- Jadwal promosi yang mudah ditebak.
- Iklan yang dijalankan kurang maksimal memancing interaksi dari audiens.
- Kurangnya penerapan ilmu copywriting yang menarik, atau malah hanya terpaku pada ilmu copywriting kebanyakan yakni AIDA saja.
Baca Juga: Teknik Copywriting Selain AIDA
Tanda Bisnis Anda Alami Brand Fatigue
Sebelum lanjut kepada penjelasan cara mengatasi brand fatigue, ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu tanda-tanda bisnis alami brand fatigue. Berikut 4 tanda terbesar bisnis Anda alami brand fatigue, dimulai dari;
1. Terjadi Penurunan Penjualan
Yang pertama adalah terjadinya penurunan penjualan secara signifikan. Hal ini wajar karena brand fatigue akan menjadikan brand Anda kalah saing dengan brand milik kompetitor. Terlebih jika Anda memiliki kompetitor yang inovatif dan juga rajin memberikan gebrakan baru.
2. Interaksi Calon pelanggan Berkurang
Kedua adalah interaksi yang datang dari calon pelanggan berkurang drastis. Jika Anda menjalankan strategi social media marketing, maka Anda bisa melihat tanda ini dengan jelas melalui berbagai metrik seperti jumlah likes, comments, dan juga shares.
3. Munculnya Berbagai Ulasan Bernada Negatif
Ketiga adalah munculnya berbagai ulasan bernada negatif dari pelanggan. Adanya ulasan negatif ini tentunya akan menjadikan citra brand Anda pada calon pelanggan yang lain menjadi buruk. Terlebih lagi salah satu motivasi terbesar calon pelanggan membeli produk Anda adalah feedback positif dari pembeli sebelumnya.
4. Pelanggan Loyal yang Berkurang
Keempat adalah adanya pelanggan loyal yang berkurang.
Baca Juga: Strategi Pemberian Diskon yang Efektif
Pelanggan lama yang setia dengan produk Anda tentunya akan merasa kecewa karena urung mendapatkan penambahan kualitas produk yang diinginkan. Terlebih lagi jika Anda tidak memberikan penawaran spesial kepada mereka, seperti pemberian diskon, cash back dan lain-lain.
Cara Mengatasi Brand Fatigue
Penjelasan di atas sebenarnya sudah memberikan Anda banyak jawaban tentang cara mengatasi brand fatigue. Poin terpentingnya adalah dengan melakukan banyak inovasi bisnis.
Ya, tanpa adanya inovasi bisnis, calon pelanggan atau pelanggan tetap tentunya akan dengan mudah beralih menuju brand kompetitor.
5 Tips Atasi Brand Fatigue
1. Jangan gengsi untuk lakukan inovasi sesuai dengan tren bisnis yang ada. Ingatlah kasus yang dialami oleh Nokia sebelumnya. Kodak, MGM dan Lehman Brothers menjadi contoh lainnya mengapa Anda harus tetap berinovasi di dalam bisnis.
2. Melibatkan pelanggan dalam proses peningkatan kualitas produk/layanan. Hal ini penting dilakukan agar pelanggan bisa mengerti bahwa Anda benar-benar ingin memberikan yang terbaik untuk mereka. Pelanggan tentu akan merasa sangat diperhatikan kebutuhannya, dan mereka akan dengan senang hati memberikan saran serta kritiknya untuk Anda.
3. Pertahankan pelanggan loyal. Ketiga adalah dengan mempertahankan pelanggan loyal yang sudah ada. Berikan program khusus yang menjadikan mereka betah untuk menggunakan produk atau layanan Anda.
4. Tingkatkan citra brand Anda di mata pelanggan. Pencitraan bukanlah hal yang selalu identik dengan politik. Bisnis pun butuh yang namanya pencitraan. Anda bisa menggunakan isu-isu sosial terkini untuk kemudian dikombinasikan dengan pesan promosi bisnis Anda. Semisal menggunakan promosi bisnis dengan mengatakan “membeli 1 produk kami, berarti Anda sudah memberikan makan 1 anak di panti asuhan”.
Tentu saja Anda harus membuktikan program pencitraan tersebut, seperti posting kegiatan bagi-bagi makanan di panti asuhan pada sosial media.
5. Pertimbangkan segmen market yang lebih menguntungkan. Bisnis yang baik adalah bisnis yang fleksibel. Artinya ketika bisnis dijalankan pada segmen tertentu dan mengalami kesulitan, maka Anda bisa beralih ke segmen lain yang lebih menguntungkan dan menjanjikan. Agar lebih mudah, gunakan strategi flanking marketing.
Inilah penjelasan lengkap mengenai apa itu brand fatigue. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan partner bisnis yang tepat agar kampanye Anda tidak monoton dan mampu menarik perhatian calon pelanggan, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa Branding Bisnis
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.