Apa itu Flanking Marketing – Salah satu cara untuk mempertahankan bisnis adalah dengan mewaspadai persaingan dari kompetitor. Berbagai macam strategi dilakukan untuk dapat memenangkan persaingan yang ada. Secara garis besar, strategi yang dilakukan pebisnis umumnya berporos pada product branding. Penerapannya pun beragam, mulai dari harga, kualitas layanan atau produk, dan lain-lain.
Tetapi terdapat cara atau strategi lain, yang mungkin dapat dikatakan sebagai pengembangan dari product branding. Strategi ini bahkan sudah dibuktikan ampuh oleh berbagai perusahaan besar internasional dan nasional. Sebut saja Adidas, Red Bull, Coca Cola, Volkswagen, Mercedes Benz, dan Telkomsel.
Strategi itu adalah flanking marketing. Sebuah strategi yang dijalankan oleh pebisnis dengan melakukan diversifikasi atas produk dan jasa ditawarkan. Diversifikasi yang dilakukan ini menjadikan produk yang ditawarkan tampak berbeda dari produk yang dimiliki oleh kompetitor. Adapun tujuan umum penerapan flanking marketing adalah untuk menghindari persaingan secara langsung dengan kompetitor pada niche bisnis sejenis.
Lalu apa itu flanking marketing sebenarnya?. Manfaat dan juga jenis-jenis flanking marketing?. Berikut penjelasannya untuk Anda.
Apa itu Flanking Marketing
Dilansir dari laman Marketing Schools, flanking marketing adalah strategi yang diterapkan untuk menyingkirkan kompetitor di pasar. Tepatnya dengan memanfaatkan peripheral market atau sub dari pasar utama atau segmen pasar khusus.
Penerapan strategi ini pada umumnya akan menyasar segmen pasar dari kompetitor yang belum optimal. Sehingga, kita dapat memahami bahwa flanking marketing jelas berbeda dengan red ocean meskipun berada pada segmen pasar yang penuh dengan kompetitor.
Keterangan tambahan dari Lapaas, jika penerapan strategi ini berhasil, maka pebisnis yang melakukannya berpeluang mendapatkan akses market baru yang belum diketahui kompetitor. Mereka membuka peluang untuk menjadi leader pada segmen market baru tersebut.
Meskipun terkesan sepele, tetapi flanking marketing ini bisa menjadi senjata utama pebisnis untuk memenangkan persaingan. Lalu untuk Anda sendiri yang tidak mau bisnisnya terkena flanking marketing, maka sigaplah lakukan pengalokasian kembali sumber daya dan business cost untuk pertahankan customer base.
Jika tidak, maka bersiaplah untuk kehilangan pelanggan.
Apa Saja Prinsip Prinsip Flanking Marketing?
Cara mudah untuk memahami apakah Anda sedang menjalankan flanking marketing atau tidak, adalah dengan memahami prinsip dari flanking marketing. Adapun prinsip flanking marketing tersebut adalah;
- Menghindari konfrontasi langsung. Hal ini sesuai dengan tujuan flanking marketing yakni membuka segmen baru yang belum dimiliki kompetitor.
- Inovatif, gesit serta hening. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pasar baru yang belum disadari kompetitor.
- Berusaha agar kompetitor tidak menyadari hal itu.
Manfaat Flanking Marketing
Sumber: Freepik.com
Meskipun salah satu prinsip daripada flanking marketing adalah menghindari konfrontasi langsung, nyatanya banyak perusahaan besar yang lebih suka melakukan konfrontasi langsung. Terlebih kepada kompetitor mereka di industri bisnis yang sejenis. Sebut saja persaingan antara Coca Cola dan Pepsi, Telkomsel dan juga XL di era iklan Sule dan Baim Cilik.
Perlu dipahami juga bahwa strategi ini tidak hanya ampuh diterapkan oleh bisnis yang masih mencari jalan menuju tangga dominan. Strategi ini juga ampuh diterapkan oleh bisnis yang sudah dominan sebelumnya. Ya, ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari penerapan flanking marketing ini.
Tidak peduli itu untuk bisnis yang baru atau bisnis yang sudah matang sekalipun. Berikut ini adalah beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari flanking marketing.
- Memudahkan proses untuk mencari pasar yang lebih spesifik.
- Mempermudah Anda ciptakan bisnis baru dengan customer base yang baru.
- Risiko bisnis yang relatif minim.
- Dapat digunakan untuk menjaga stabilitas infrastruktur bisnis.
- Peluang untuk mendominasi pasar lebih tinggi.
- Market position lebih tinggi.
- Daya saing bisnis Anda dengan kompetitor meningkat.
Apa Saja Jenis-Jenis Flanking Marketing?
Sumber: Freepik.com
Flanking marketing dapat diklasifikasikan menjadi 6 jenis, yakni;
1. Global Flanking Strategy
Yang pertama, global flanking strategy. Strategi flanking marketing yang ruang lingkup kompetisinya sangat luas. Mulai dari skala pasar regional, lokal dan juga global. Strategi ini membidik kompetitor dengan sumber daya yang lebih kecil, sehingga peluang untuk menguasai pasar lebih besar.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan strategi ini adalah Coca Cola.
2. Segmented Flanking Strategy
Strategi ini memanfaatkan segmen pasar yang sudah ada pada kompetitor namun belum maksimal. Anda bisa memanfaatkan celah ini dengan menawarkan produk berkualitas yang mampu merebut minat sales lead.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan hal ini adalah Red Bull. Mereka membuka segmen pasar baru di minuman berenergi, dan dapat bertahan di tengah kepungan Coca Cola dan Pepsi.
3. Low Price Flanking
Selanjutnya adalah low price flanking. Sesuai dengan namanya, strategi ini mematok harga yang lebih murah ketimbang yang dimiliki oleh kompetitor. Dengan kualitas yang sama, dan juga buyer expectation yang juga sama-sama terpenuhi, pastinya barang yang lebih murah akan lebih diminati.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan strategi ini adalah Isotonik dari Wingsfood. Isoplus menjadi minuman isotonik botol paling murah ketimbang kompetitor lain di segmen yang sama.
4. High Price Flanking
Keempat adalah high price flanking. Kebalikan dari yang sebelumnya, strategi ini berfokus untuk memberikan harga yang lebih tinggi karena keuntungan yang didapatkan. Harga yang tinggi tentunya akan memotivasi pebisnis untuk membuat produk mereka menjadi lebih baik lagi. Berpeluang juga untuk meningkatkan margin profit yang lebih tinggi.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan hal ini adalah Luxury Car, Sports Car, dan juga Apple.
5. Flanking With Size
Selanjutnya flanking with size. Strategi menciptakan unique selling point dengan menawarkan produk sejenis dengan kompetitor hanya saja dengan ukuran yang lebih beragam.
Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan strategi ini adalah Volkswagen dengan VW Beetle ketika saat itu industri mobil didominasi oleh mobil berukuran besar.
6. Distribution Flanking
Terakhir, distribution flanking, strategi untuk membuat saluran distribusi pemasaran yang baru dan berbeda dari kompetitor. Contoh perusahaan yang berhasil menerapkan hal ini adalah Telkomsel dengan provider by.U.
by.U menjadi provider pertama di Indonesia yang proses penjualannya melalui sebuah aplikasi.
Dari sini, beberapa dari Anda mungkin akan bertanya tentang bagaimana cara untuk menghindari flanking marketing. Sebenarnya tidak ada cara pasti untuk dapat menghindarinya secara langsung. Artinya bisnis Anda pasti memiliki kelemahan untuk dilakukan flanking marketing.
Jika sudah kena flanking marketing, maka yang perlu Anda lakukan adalah alokasikan sumber daya ke segmen pasar yang terkena flanking marketing. Meningkatkan kualitas produk dan layanan di segmen tersebut.
Inilah penjelasan lengkap dengan apa itu flanking marketing. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan jasa agen digital marketing guna mempermudah Anda jalankan strategi ini, hubungi Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.
[…] Anda dalam pemberian kata kunci. Dapat dikatakan juga bahwa LSI Keyword adalah salah satu penerapan flanking marketing pada persaingan konten […]
[…] Hal ini wajar mengingat Instagram selalu memberikan inovasi terbaru dan tidak sungkan untuk melakukan teknik pemasaran ATM (Amati Tiru Modifikasi), meskipun pada prakteknya lebih dekat ke Flanking Marketing. […]
[…] menerapkan beberapa strategi untuk menghadapi kompetisi yang ada. Dimulai dari segmented marketing, flanking marketing dan […]