Apa itu Marketing Attribution – Perkembangan teknologi memudahkan pebisnis untuk dapat lebih berkembang. Hampir tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh pebisnis dengan adanya teknologi.
Ingin menjalankan iklan yang murah tetapi mendapatkan audiens yang sangat luas?, jalankan Facebook Ads. Ingin menjalankan branding yang awet, jalankan SEO marketing.
Ya, ingin ini dan ingin itu, banyak sekali, semua bisa dikabulkan dengan “kantong ajaib” yakni digital marketing. Tentunya sebagai pebisnis terutama yang memang tidak memiliki modal berlimpah, menjalankan semua strategi marketing bukanlah hal bijak.
Baca Juga: Keuntungan Menggunakan Facebook Business Manager
Beberapa pebisnis mungkin mengambil langkah sedikit ekstrim dengan menjalankan berbagai strategi marketing.
Sah-sah saja memang, tapi masalahnya sering kali pebisnis lupa untuk mengukur mana di antara strategi marketing tersebut yang memang layak diperjuangkan dan yang perlu diperbaiki. Ya, pebisnis sering kali melupakan marketing attribution.
Lalu apa itu marketing attribution, dan apa perannya di dalam bisnis?. MinTiv akan menjelaskan itu semua kepada Anda secara terperinci. Jadi simak baik-baik artikel ini!.
Apa itu Marketing Attribution?
Menurut Marketing Evolution, terdapat dua definisi daripada marketing attribution. Definisi tersebut dibagi menjadi 2 klasifikasi, yakni definisi pendek dan panjang. Dalam definisi pendek, marketing attribution adalah ilmu analitis untuk menentukan taktik pemasaran mana yang berkontribusi pada penjualan.
Definisi pendek inilah yang memang banyak digunakan oleh para pebisnis. Sedangkan untuk definisi panjang, marketing attribution adalah praktik mengevaluasi titik pemasaran yang ditemui konsumen dalam perjalanan mereka untuk membeli.
Tujuan atribusi adalah untuk menentukan titik pemasaran mana yang memiliki dampak terbesar pada keputusan untuk berkonversi, atau mengambil langkah berikutnya yang diinginkan.
Terdapat beberapa model dari marketing attribution seperti multi-touch attribution, lift studies, time decay. MinTiv akan membahasnya nanti, dalam subbab Jenis-Jenis Marketing Attribution.
Peran Marketing Attribution di dalam Bisnis
Setelah mengetahui definisi dari marketing attribution, Anda mungkin akan berkata, “Owh, manfaatnya hanya sebatas itu ya, mengetahui strategi mana yang terbaik, mana yang tidak”.
Bila dipikir lebih jauh, manfaat yang dihasilkan dari marketing attribution lebih daripada itu. Sama halnya ketika Anda menjalankan A/B Testing untuk uji coba software.
Pastinya deskripsi manfaat yang didapatkan lebih spesifik dan bukan umum sama sekali. Lalu apa saja manfaat dari marketing attribution?, berikut penjelasannya untuk Anda.
- Membantu Anda untuk lebih banyak menghemat biaya pengeluaran bisnis. Pengeluaran bisnis jadi lebih efektif, dan pada akhirnya Anda mendapatkan bisnis berkelanjutan.
- Return of Investment meningkat, dan dapat diprediksi pergerakkannya.
- Anda bisa dengan mudah mendapatkan ide baru untuk membangun marketing funnels yang lebih baik. Marketing attribution juga memudahkan Anda untuk dapatkan data-data penting dalam analisis RFM (Recency, Frequency, Monetary).
- Product knowledge Anda akan lebih terbentuk. Anda jadi tahu bagian mana dari produk atau jasa Anda yang memang perlu dioptimalkan lagi.
- Bermanfaat sebagai data untuk dasar pengambilan keputusan menjalankan retargeting.
Untuk mendapatkan semua manfaat ini, maka Anda perlu menghindari beberapa pantangan terutama bias analisis. Seperti pelanggan yang sudah melihat iklan otomatis akan membeli. Tools analisis yang memiliki harga yang murah, memberikan hasil analisis yang kurang akurat, dan lain-lain.
Jenis Jenis Marketing Attribution
Terdapat banyak jenis-jenis marketing attribution. Adjust memberikan keterangan bahwa terdapat 2 jenis marketing attribution yang sering digunakan. Yakni single-touch model dan multi-touch model. Berikut penjelasannya untuk Anda;
1. Single-Touch Model
Adalah model atribusi yang memberikan credit pada satu titik pemasaran (touchpoint) dalam customer journey menuju lead. Model ini sendiri terbagi ke dalam 5 jenis, yakni;
- first touch model,
- qualified lead model,
- lead creation model,
- last non-direct click model,
- last model
Kekurangan dari model atribusi ini adalah Anda atau pebisnis kurang memperhatikan proses seseorang dalam melakukan pembelian secara menyeluruh. Artinya hanya berfokus pada hasilnya saja, yakni pembelian.
2. Multi-touch model
Kedua, adalah model atribusi yang memberikan solusi terhadap kekurangan yang ada ketika menggunakan single-touch model. Credit diberikan pada datangnya interaksi seorang customer. Kelebihannya jelas, model ini menawarkan Anda insights yang lebih banyak.
Berikut adalah jenis-jenis attribution dengan multi-touch model:
- linear attribution,
- time decay attribution,
- u-shaped attribution,
- w-shaped attribution,
- z-shaped attribution
Cara Memilih Marketing Attribution
Setelah mengetahui definisi, manfaat dan juga jenis-jenisnya, Anda mungkin akan bertanya. Bertanya tentang manakah dari marketing attribution di atas yang cocok untuk bisnis Anda. Sebenarnya pertanyaan ini tidak memiliki jawaban tunggal, karena setiap bisnis memiliki customer journey yang berbeda-beda.
Jika customer journey yang Anda miliki tergolong pendek, maka Anda bisa menggunakan model single-touch. Begitu juga sebaliknya, jika customer journey Anda tergolong panjang, maka gunakanlah model multi-touch.
Apabila Anda memerlukan jasa agen digital marketing yang dapat membantu Anda dalam masalah ini, hubungi Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Apa itu Marketing Attribution dan Manfaatnya untuk Bisnis […]