Strategi Cross Selling – Untuk dapat memenangkan persaingan bisnis, terutama yang berada di tingkat red oecan, diperlukan banyak srtategi penawaran. Banyaknya strategi penawaran inilah yang menjadi perusahaan-perusahaan besar seperti Tokopedia, Shopee, GoJek, Grab dan lain-lain dapat terus berkembang. Strategi penawaran yang baik ini secara umum diperuntukkan untuk membangun good experience yang pelanggan.
55% pelanggan merasa tidak keberatan jika harus mengeluarkan lebih apabila Good Experience mereka terjamin. Data ini diambil dari laporan huffpost.com. Ada banyak strategi penawaran, Anda mungkin bingung ingin mulai belajar dari yang mana.
Pesan Jasa Kelola Instagram Sekarang Dapat Diskon Spesial!
Tidak usah bingung, Anda bisa mulai belajar dari strategi cross selling. Apa itu cross selling?. Berikut penjelasannya lengkap untuk bekerja beserta 6 strategi terbaik croos selling beserta contohnya.
Apa itu Cross Selling?
Cross selling adalah strategi untuk menjual produk dengan menawarkan produk lain kepada konsumen. Menurut Hubspot, cross selling adalah teknik untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama. Berdasarkan pengertian ini, Anda dapat mengambil kesimpulan bahwa Anda bisa menawarkan barang lain yang berkaitan dengan produk utama, tidak harus sama, tapi bisa saling melengkapi.
Strategi ini menekankkan kepada Anda menyakinkan pelanggan untuk membeli “produk tambahan” karena fungsinya akan memaksimalkan fungsi dari produk utama. Ada banyak penerapannya, dan yang paling sederhana, adalah ketika Anda memutuskan untuk makan di restorant cepat saji.
Ketika Anda memesan burger, kasir juga akan bertanya apakah Anda ingin memesan juga french fries atau tidak. Ketika Anda memesan kopi di sebuah cafe, karir akan menawarkan Anda untuk memesan roti yang enak. Begitu seterusnya. Bahkan tanpa berbicara pun strategi ini bisa diterapkan.
Semisal ketika Anda berbelanja di Supermarket. Manajer Supermarket akan menaruh produk-produk sejenis pada satu rak yang sama dan berdekatan. Hal ini dilakukan guna memancing rasa beli pelanggan yang lebih besar. Semisal di rak 1 terdapat perlengkapan mandi, dan di rak sampingnya terdapat akan handuk. Atau di rak 1 terdapat berbagai macam pakaian, dan di rak sampingnya terdapat berbagai macam pakaian dalam.
Keuntungan Cross Selling
Lalu apa dampak daripada menjalankan strategi yang satu ini?. Berikut penjelasannya untuk Anda.
1. Meningkatkan Keuntungan
Cross selling akan meningkatkan keuntungan pebisnis. Hal ini wajar karena AOV (Average Order Value) akan meningkat lebih dari biasanya.Cross selling akan meningkatkan keuntungan dan juga jumlah produk yang terjual.
2. Mampu Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Adanya penawaran produk lain yang bisa melengkapi produk utama, tentunya menjadikan pelanggan merasa diperhatikan. Dari sinilah timbul rasa simpati dan bahkan empati untuk membeli barang yang ditawarkan. Pelanggan menjadi percaya dengan Anda, terlebih lagi barang yang ditawarkan benar-benar menjadikan mereka nyaman dalam penggunaan produk utama.
Semisal saja, ketika Anda menjual smartphone, maka Anda secara langsung menerapkan strategi ini, dengan menawarkan casing atau anti gores. Pelanggan yang awalnya tidak mau, tetapi mendapatkan penjelasan dari Anda bahwa penggunaan casing atau anti gores akan menimimalisir kerusakan smartphone akan merasa simpati. Pada akhirnya pelanggan jadi untuk membelinya.
Ini hanyalah contoh sederhana.
3. Meningkatkan Good Experience Pelanggan
Yang terakhir adalah mampu meningkatkan good experience pelanggan. Apabila Anda sudah membaca artikel MinTiv sebelumnya tentang Defensive Marketing, strategi Cross selling termasuk sebagai bagian dari mempertahankan audiens market.
Baca Juga: Apa itu Defensive Marketing, Jenis & Cara Menjalankannya?
6 Strategi Terbaik Cross Selling
1. Mempertimbangkan Harga
Strategi yang pertama adalah dengan mempertimbangkan harga. Tak bisa dipungkiri memang, harga adalah elemen paling penting yang menentukan pelanggan jadi membeli atau tidak. Apabila harga produk tambahan lebih mahal atau sedikit lebih mahal, rata-rata konsumen akan menolak produk tersebut.
Tetapi apabila harganya pas, atau win-win solution, maka peluang pelanggan melakukan pembelian akan lebih tinggi. Semisal Anda menjual burger, lalu mengatakan kepada pelanggan bahwa mereka bisa mendapatkan kentang goreng dengan hanya menambahkan Rp.5.000 saja.
2. Mengenali Pembeli
Kedua adalah dengan mengenali pembeli. Anda harus mengetahui pembeli Anda ada di tingkat yang mana pada bisnis Anda. Apakah pelanggan Anda termasuk pada golongan loyal, recurring revenue, ataupun pelanggan umum. Adapun penjelasan tentang jenis-jenis pelanggan ini bisa Anda dapatkan pada artikel tentang customer base di bawah ini;
Baca Juga: Apa itu Customer Base dan Cara Mengembangkannya?
3. Mengetahui Waktu Terbaik untuk Memberikan Tawaran
Ketiga adalah dengan mengetahui kapan waktu terbaik untuk memberikan tawaran dan tidak sama sekali. Semisal Anda memiliki bisnis minimarket, maka Anda bisa menawarkan produk lain ketika pelanggan sudah sampai di meja kasir. Anda juga harus siap menerima jika nantinya pelanggan menolak, dan terlihat tergesa-gesa. Maka cukup melakukan 1 kali penawaran saja.
4. Memberikan Alasan Kuat untuk Membeli
Berikutnya adalah dengan memberikan alasan kuat untuk membeli produk tambahan. Ya, hal ini sudah MinTiv jelaskan pada poin keuntungan cross selling bagian meningkatkan loyalitas pelanggan.
5. Mencoba Produk Tambahan yang Ditawarkan
Strategi berikutnya adalah dengan mencoba produk yang ditawarkan. Hal ini penting, terlebih bagi Anda yang menjual produk fisik. Menggunakan permisalan sebelumnya, ketika Anda menawarkan casing untuk pembeli smartphone Anda, maka Anda bisa melakukan sedikit demonstrasi produk. Tentang kualitas, bahan dari casing tersebut.
6. Menggunakan Opini Pribadi
Terakhir adalah dengan menggunakan opini pribadi. Opini pribadi ini penting untuk membangun feedback positif dari pelanggan, rasa simpati dan empati. Semisal ketika Anda memiliki bisnis smartphone, maka Anda bisa menggunakan opini pribadi seperti;
“Kalau untuk masalah smartphone yang kameranya bagus untuk ini, saya pilih A, tapi kalau masalah untuk performa saya pilih B tapi kameranya masih kalah bagus dengan produk A. Kalau kebutuhan kamu lebih ke hal apa?, kalau misalnya untuk game lebih baik pilih yang B”.
Inilah 6 strategi cross selling terbaik yang bisa Anda praktikan di dalam bisnis Anda. Apabila Anda membutuhkan agen digital marketing untuk memperluas bisnis dan yang memahami dengan baik strategi ini. Anda bisa menghubungi Creativism.id.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media Instagram, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Anda bisa menghubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: 6 Strategi Cross Selling Terbaik Beserta Contohnya […]