Tantangan Berjualan di Marketplace – Sebagai seorang pebisnis, pastinya Anda akan mempelajari tentang apa itu risiko bisnis. Ya, mempelajari tentang risiko bisnis ini sangatlah penting. Terlebih bagi pebisnis yang menjalankan bisnis melalui platform yang memiliki banyak pesaingnya, seperti marketplace.
Sebuah situs yang menerapkan konsep pasar tradisional namun dikemas secara online. Tentu saja akan mudah bagi Anda untuk “senggol-senggolan” dengan kompetitor. Anda harus benar-benar memastikan bahwa setiap elemen content marketing dapat tampil menarik di mata pelanggan.
Bisa dibilang bahwa berbisnis melalui marketplace seperti berbisnis dalam lautan merah, atau red ocean. Sekali lagi Anda harus benar-benar memastikan setiap elemen content marketing Anda tampil menarik, mulai dari penggunaan gambar, teks deskripsi dan juga CTA (Call to Action).
Baca Juga: Inilah Tips Jitu Membuat Content Marketing Menarik!
Ini hanyalah satu dari sekian banyak tantangan yang ada ketika Anda memilih menjalankan bisnis dengan marketplace. Tantangan besar lainnya datang dari marketplace itu sendiri, yang Anda tidak bisa mengontrolnya.
Yang MinTiv maksud adalah bangkrut atau sepinya banyak situs marketplace dari peminat. Mulai dari Elevenia, JD.ID, Blanja.com, Olx.co.id, dan Bukalapak.com.
Untuk sekarang, Anda masih bisa banyak berharap pada Shopee/Tokopedia di segmen C2C, dan Blibli/Lazada di segmen B2C.
Lalu, apa saja tantangan lainnya ketika Anda memutuskan untuk berbisnis atau berjualan di marketplace?.
Berikut ini MinTiv akan menjelaskan tentang 6 tantangan berjualan di marketplace yang pastinya akan Anda hadapi. Penasaran apa saja?, simak baik-baik artikel ini ya!.
6 Tantangan Berjualan di Marketplace
1. Kebingungan Memilih Marketplace yang Tepat
Yang pertama adalah kebingungan memilih marketplace yang tepat.
Situasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung selama lebih dari 2 tahun belakangan memang memberikan banyak dampak negatif. Salah satu dampak negatif tersebut adalah banyaknya perusahaan-perusahaan marketplace nasional maupun internasional gulung tikar atau perlahan alami red flag.
Untuk masalah ini sendiri, Anda bisa berharap pada kehadiran Shopee dan juga Tokopedia. Kedua perusahaan e-commerce ini memang terbilang stabil dibanding banyak perusahaan e-commerce lainnya.
2. Gaptek
Kedua adalah gaptek atau gagap teknologi. Ini akan menjadi tantangan bagi Anda, terlebih bagi yang belum terbiasa dengan gadget atau peralatan internet. Anda bingung bagaimana caranya membuat toko, produk apa saja yang akan diupload, banyak atau sedikit dan lain-lain.
Baca Juga: Deretan Tools TikTok Marketing Terbaik 2023!
Untuk masalah ini sendiri, Anda harus membaca terlebih dahulu petunjuk cara menjual produk dari marketplace yang Anda pilih. Pahami setiap kalimat yang ada, dan barulah Anda bisa memulai.
3. Bingung Bagaimana Caranya Membuat Gambar Produk yang Menarik
Ketiga adalah bingung bagaimana caranya membuat gambar produk yang menarik.
Ya, tanpa adanya gambar produk yang menarik, toko Anda pastinya akan sepi pengunjung. Apalagi jika tidak didukung dengan copywriting yang menjual di bagian deskripsi. Perlu diingat bahwa marketplace menuntut Anda dapat selalu bersaing dengan kompetitor.
Ini seperti Anda berjualan sepatu, dan toko yang disamping Anda juga berjualan sepatu. Yang membedakan antara toko sepatu Anda dengan toko sepatu sebelah tentu saja adalah soal kualitas barang dan cara promosi.
4. Tidak Paham dengan Alur Kerja Marketplace
Keempat adalah tidak paham dengan alur kerja marketplace. Ketidakpahaman ini bisa menjadi bencana yang besar apalagi saat menangani orderan yang masuk.
Anda mungkin akan bertanya-tanya tentang;
- Apa yang diharuskan ketika orderan masuk?
- Apakah penjual harus mengirim produk terlebih dahulu menggunakan sistem reimburse atau tidak?.
- Apa label yang harus dipasang untuk paket pengiriman produk?
- dan lain-lain.
Sekali lagi untuk tantangan yang satu ini bisa Anda lewati dengan mempelajari terlebih dahulu marketplace yang Anda pilih. Jangan tergesa-gesa untuk langsung berjualan, sebelum Anda benar-benar paham alur kerja marketplace tersebut.
Setelah itu, Anda bisa mempelajari tentang bagaimana caranya melakukan pengelolaan persediaan yang baik. Pastikan bahwa produk selalu tersedia dan diupdate. Pahami juga bagaimana caranya memilih mitra pengiriman dan logistik yang tepat.
5. Tidak Memahami Fitur-Fitur Marketplace
Kelima adalah tidak memahami fitur-fitur marketplace yang ada.
Marketplace kekinian menyediakan Anda banyak opsi untuk lakukan branding. Anda tidak lagi hanya sekedar upload foto lalu menunggu pelanggan datang. Di Tokopedia misalnya, Anda bisa menjalankan program affiliate marketing Anda sendiri.
Anda juga bisa memperkenalkan produk Anda langsung kepada pelanggan dengan fitur live. Bisa dibilang bahwa marketplace sekarang ini sudah mirip-mirip dengan sosial media. Tidak paham akan fitur-fitur yang diberikan untuk branding ini, jelas akan jadi masalah besar.
6. Reputasi yang Harus Selalu Dijaga
Terakhir adalah selalu memastikan bahwa setiap pelayanan berakhir dengan baik. Pastikan bahwa pelanggan Anda banyak memberikan Anda ulasan dan rating yang baik pada produk yang dijual. Lakukan perbaikan setiap saat. Karena jika tidak, maka toko Anda akan sepi peminat dan pada akhirnya rungkad.
Inilah penjelasan rinci tentang 6 tantangan berbisnis di marketplace. Apabila Anda membutuhkan partner yang tepat agar bisnis Anda di marketplace ramai pengunjung, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Jasa SEO Semarang Terpercaya, Tingkatkan Penjualan Melalui Website Mandiri!
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
[…] Baca Juga: Pelajari Lengkap Apa Saja Tantangan Berjualan di Marketplace di Sini! […]