Panduan Melakukan Brand Storytelling – Ketika memulai bisnis, Anda pastinya akan dihadapkan dengan banyaknya pilihan untuk branding.
Ya, branding menjadi materi awal yang pertama kali akan dipelajari oleh Anda sebagai pebisnis pemula. Hal ini wajar, mengingat branding yang kuat adalah awal dari segala customer journey yang sukses.
Di dalamnya, Anda akan temukan materi-materi seperti Product Knowledge, Corporate Branding, Sales Tracking, Marketing Funnels. Memilih marketing channel yang cocok untuk branding, dan lain-lain.
Ya, mempelajari branding dalam ilmu pengembangan bisnis wajib hukumnya, dan proses pembelajarannya tidak akan berhenti meskipun bisnis yang dijalankan sudah sukses.
Ada banyak panduan untuk bisa melakukan branding, salah satu yang paling terkenal adalah Brand Storytelling. Apa itu Brand Storytelling?. MinTiv akan menjelaskannya lengkap di dalam artikel ini, jadi simak baik-baik ya!.
Apa itu Brand Storytelling?
Dilansir dari SEMrush, Brand Storytelling adalah proses untuk ciptakan serangkaian titik atau poin yang saling berhubungan antara emosional brand dengan target audiens.
Dapat dikatakan juga bahwa sejarah, visi dan misi perusahaan, serta nilai-nilai yang dimilikinya adalah bagian dari brand storytelling.
Lebih mudahnya, kita dapat memahami bahwa brand storytelling ini adalah cara yang dilakukan oleh pebisnis untuk membuat citra bisnisnya menjadi lebih baik.
Teknik inilah yang menjadi inspirasi terbesar dari banyak strategi marketing, terutama yang menyangkut strategi content marketing. Namun perlu diketahui, tidak semua kampanye dari content marketing berarti brand storytelling.
Mengapa Brand Storytelling Begitu Penting dalam Bisnis Anda?
Meskipun sepele, nyatanya brand storytelling memiliki peranan penting bagi bisnis Anda. Terutama pada saat masa-masa awal bisnis berjalan. Brand storytelling yang baik akan meningkatkan level brand awareness Anda secara drastis.
Seorang psikolog Jerome Bruner bahkan mengatakan bahwa orang-orang akan lebih mudah mengingat cerita/pencitraan yang baik pada kampanye bisnis daripada hanya memberikan fakta dan angka saja.
Studi dari Harvard Business Review juga mengatakan bahwa hubungan emosional yang baik antara pelanggan dan brand akan meningkatkan nilai loyalitas. Di mana pelanggan akan sulit untuk beralih dari brand Anda, sekalipun mereka tidak benar-benar membeli produk Anda.
Maksudnya MinTiv?
Baca Juga: 4 Level Brand Awareness yang Wajib Pebisnis Ketahui!
Ambil contoh ketika seseorang ingin membeli air minum mineral, ia mungkin membeli merek selain AQUA anggap saja Vit, tetapi yang dia katakan di kasir adalah “AQUA ini berapa harganya?”.
Dalam brand awareness, kejadian di atas menggambarkan bahwa AQUA telah mencapai level tertinggi brand awareness, yakni Top of Mind.
Elemen-Elemen Penting dalam Brand Storytelling
Berbicara tentang elemen-elemen apa saja yang ada di dalam brand storytelling, kurang lebih kita juga akan sedikit menyinggung teknik AIDA. Ya, di dalam brand storytelling juga terdapat elemen-elemen penting yang juga ada di AIDA. Elemen elemen itu adalah Awareness dan Action.
Baca Juga: Strategi Desain Sosial Media Terbaru 2023
Berikut adalah 7 elemen penting yang harus ada di dalam brand storytelling;
- Empati. Anda harus dapat menempatkan diri seolah-olah pengguna dari brand bisnis Anda. Pastikan bahwa brand Anda memang mampu menjadi solusi dari permasalahan bisnis yang coba Anda selesaikan.
- Mampu menarik perhatian. Pelajari dengan baik apa itu sounding dalam bisnis.
- Otentik dan jujur. Berikan keterangan brand apa adanya dan jujur. Pelajari dengan baik unique selling point brand Anda.
- Relatable. Berhubungan dengan masalah jargon, tagline, headline, ataupun slogan. Pastikan bahwa pemilihan kata-kata untuk bagian tersebut memiliki nilai relevansi yang tinggi.
- Konsistensi. Pertahankan bagian terbaik dari brand Anda dan tingkatkan hingga mencapai tahap top of mind.
- Selaras dengan tujuan bisnis dan terakhir disertai dengan motivasi kepada calon pelanggan untuk membeli brand Anda.
6 Panduan Melakukan Brand Storytelling
1. Cerita Asal Mula yang Tetap
Yang pertama adalah dengan menetapkan cerita asal mula terlebih dahulu. Di sini Anda bisa menyertakan bagian penting dari bisnis dan juga nilai-nilai penting apa yang bisnis Anda pegang. Untuk bisa membuatnya lebih mudah, Anda bisa menggunakan panduan pertanyaan di bawah ini;
- Mengapa bisnis itu muncul atau dibuat?
- Siapa yang mendirikannya?
- Bagaimana proses berdirinya bisnis tersebut?
- Apa visi perusahaan?
- Keberhasilan apa yang telah dimiliki di dalam bisnis?
- Tantangan yang dihadapi dalam masalah bisnis?
- Bagaimana Anda mengatasinya?
2. Buat Cerita Bisnis Anda Begitu Heroik
Panduan membuat brand storytelling yang kedua adalah dengan memberikan nilai kepahlawanan. Nilai kepahlawanan ini sendiri bisa Anda dapatkan apabila bisnis Anda memang mampu memberikan solusi terbaik untuk masalah bisnis yang ada pada audiens market Anda.
Agar lebih mudah, Anda bisa menggunakan panduan pertanyaan di bawah ini;
- Siapa yang menjadi pahlawan?
- Apa kebutuhan dan keinginan dari audiens yang berhasil Anda penuhi?
- Bagaimana Anda dapat membantu mereka?
- Bagaimana audiens dapat mendengar tentang Anda?
- Solusi apa yang Anda tawarkan untuk masalah yang ada?
- Seperti apa transformasi dan masa depan yang lebih baik?
3. Tentukan Kepribadian Brand Anda
Ketiga adalah dengan mengidentifikasi kepribadian brand Anda. Di sini Anda dapat menggunakan brand archetypes untuk memudahkan Anda dalam proses identifikasi kepribadian brand bisnis. Dirancang oleh Carl Jung dan di dalamnya terdapat 12 arketipe.
Setiap arketipe ini memiliki kumpulan emosi dan asosiasinya tersendiri.
4. Tentukan Tujuan dan Nilai Brand Anda
Keempat adalah dengan merumuskan tujuan daripada brand Anda. Tujuan daripada brand harus selaras dengan brand storytelling yang telah Anda kembangkan sebelumnya.
Jadikan tujuan ini menjadi satu kalimat yang mampu mengkomunikasikan nilai-nilai yang Anda ciptakan pada bisnis. Sedangkan untuk nilai, buatlah sesederhana mungkin, melibatkan 3 atau 4 kata. Contoh Adidas dengan kata-kata Performance, Passion, Integrity, Diversity.
5. Menulis Brand Storytelling
Kelima adalah dengan menuliskan segera brand storytelling Anda. Di sini Anda bisa menggunakan panduan pertanyaan, dimulai dari;
- Di mana target atau konteks pelanggan Anda?
- Apa tantangan dan kebutuhan mereka?
- Mengapa merek Anda ada?
- Bagaimana misi brand Anda agar menjadi pahlawan?
- Masa depan apa yang Anda bayangkan untuk merek Anda?
- Hal unik apa yang dapat diberikan oleh perusahaan Anda?
6. Kembangkan Brand Storytelling Melalui Berbagai Strategi Marketing
Yang terakhir adalah dengan mengembangkan brand storytelling yang telah berhasil dirumuskan ke berbagai strategi marketing yang dijalankan.
Untuk ini, Anda bisa mengandalkan pemasaran digital seperti mengoptimasi website dengan SEO, menjalankan SEM atau Facebook Ads, content marketing dengan social media, dan lain-lain.
Inilah penjelasan lengkap panduan membuat brand storytelling. Apabila Anda membutuhkan Jasa Digital Marketing Terbaik untuk keperluan branding Anda, hubungi Creativism.
Pesan Sekarang: Rekomendasi Jasa SEO Jakarta Terbaik!
Layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Anda dapat menghubungi mereka di nomor WhatsApp 6281 22222 7920.