Tren Bisnis Digital 2025 – Proses digitalisasi bisnis kian hari kian menguat. Pandemi Covid-19 yang terjadi selama tahun 2020-2022, menjadikan proses digitalisasi bisnis tumbuh subur.
Hampir semua ranah bisnis sekarang ini mulai beralih ke proses digital. Bahkan untuk kategori bisnis rumahan seperti warung makan saja sudah mulai beralih ke sistem digital. Contohnya adalah dengan menggunakan Google My Business untuk memaksimalkan Local SEO.
Proses perkembangan digitalisasi bisnis ini juga didukung dengan pergerakkan ekonomi dunia yang perlahan membaik. Terlebih di Indonesia, dilihat dari transaksi e-commerce di semester 1 2024, angkanya meningkat sekitar 13-16 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023. Dapat dikatakan bahwa Indonesia sedikit banyak berhasil keluar dari situasi resesi yang pelik, tahun 2023.
Meskipun begitu, MinTiv tetap menyarankan kepada pebisnis untuk mempersiapkan strategi digital marketing terbaik untuk bisa terus bertahan. Terlebih lagi tantangan yang datang kini kian beragam berkat hadirnya AI.
Baca Juga: Apakah Telemarketing Efektif untuk Bisnis?
Nah untuk memperkaya wawasan Anda dalam melihat peluang bisnis digital, berikut ini adalah 10 prediksi tren bisnis digital 2025 yang memiliki prospek cerah. Penasaran? Simak artikel sampai habis ya!..
10 Tren Bisnis Digital 2025
1. Influencer Instagram
Yang pertama adalah bisnis influencer Instagram.
Ya, influencer Instagram adalah bisnis yang diprediksi akan memiliki prospek yang cerah. Hal ini dapat kita pahami berdasarkan banyaknya perubahan yang diberikan oleh Instagram 2 tahun belakangan.
Dimulai dari penambahan fitur seperti Reels, Pin Post, Avatar, Add Topic, Remix hingga beberapa kali merubah tampilan UI dari explore mereka.
Terbaru, untuk mengalahkan TikTok sebagai sosial media ramah influencer, mereka akan merilis fitur Creator Marketplace. Di dalamnya, influencer dapat menemukan banyak proyek dari pebisnis Instagram yang ingin mendapatkan KOL untuk promosi mereka.
Untuk pebisnisnya sendiri dapat menyeleksi influencer menjadi lebih mudah, karena fitur ini juga menyediakan menu creator portofolio. Fitur gift dan Reels bonus dari Instagram tentunya akan memotivasi banyak kreator konten untuk berkreasi di Instagram.
Data Terbarunya
Fitur Creator Marketplace ini, dapat diakses oleh pebisnis yang ingin mencari influencer relevannya, melalui aplikasi Meta Business Suite. Selain itu, bagi mereka para influencer, dapat menghasilkan cuan dari komunitasnya sendiri melalui fitur konten Exclusive.
2. YouTube Shorts Marketing
Selanjutnya adalah dengan menjalankan YouTube Shorts Marketing.
Sebelum Instagram dan Tiktok memperkenalkan fitur reward untuk creator-nya, YouTube sudah lebih dulu memperkenalkannya. Bahkan langkah mereka juga tidak ketinggalan dengan 2 pesaing tersebut.
Mereka bahkan akan memudahkan creator mereka untuk lakukan monetisasi pada menu terbaru mereka, yakni YouTube Shorts. Bahkan YouTube mengatakan pada tahun lalu, mereka mendapatkan sekitar bahwa Shorts telah memiliki pengguna aktif bulanan mencapai 1.5 miliar.
Data Terbarunya
Untuk sekarang, trend konten di YouTube kebanyakan adalah konten video hasil generate AI dan juga video storytelling dari video lawas yang sebelumnya sempat beredar di internet.
3. TikTok Marketing
Ketiga, adalah TikTok Marketing.
Ya bisa dibilang bahwa TikTok adalah pelopor utama dari video marketing berdurasi pendek. Anda bisa memanfaatkan banyak fitur yang ada di dalamnya untuk keperluan promosi.
Salah satunya adalah fitur Live Streaming, di mana Anda dapat berjualan langsung produk Anda di sana. Customer effort tentunya berkurang, dan informasi menjadi mudah diterima.
Anda juga bisa memanfaatkan fitur TikTok Shop yang ada. Originalitas konten menjadi hal penting yang Anda pertahankan di sini.
4. Bisnis Marketplace
Keempat adalah bisnis melalui marketplace. Anda bisa memanfaatkan kekuatan kedua marketplace yang saat ini merajalela di Indonesia. Tokopedia dan juga Shopee.
Prediksi tren ini juga didasarkan pada data transaksi e-commerce 2022 yang meningkat 22,1% dibandingkan tahun 2021.
Data Terbarunya
Kementerian Perdagangan memperkirakan jumlah pengguna e-commerce akan mencapai 65,65 juta hingga akhir tahun ini.
5. Podcast Marketing
Selanjutnya adalah dengan menjalankan podcast marketing.
Ya, media informasi yang pada awalnya hanya berisikan audio ini memang banyak digemari oleh orang-orang. Anda bisa memanfaatkan kanal YouTube tersendiri untuk membuat set podcast Anda.
Jika menggunakan YouTube terlalu sulit, maka Anda bisa beralih ke Spotify.
Mengutip data dari GlobalWebIndex (GWI), Indonesia merupakan negara dengan persentase pendengar podcast terbesar kedua di dunia per kuartal III 2021. 35,6% pendengar podcast tersebut berada pada rentang umur 16-64 tahun.
Data Terbarunya
Didapatkan dari We Are Social, Indonesia per Januari 2024, menempati posisi kedua negara yang paling sering mendengarkan podcast seminggu sekali. Persentasenya mencapai 38,2%,
6. Menjalankan Affiliate Marketing
Di nomor 6 ada Affiliate Marketing.
Pembahasan mengenai affiliate marketing ini cukup panjang. Beruntung MinTiv sudah menjelaskan affiliate marketing ini pada artikel tersendiri. Anda bisa membacanya pada link di bawah ini;
Baca Juga: Apa itu Affiliate Marketing dan Cara Menjalankannya?
Perlu diketahui juga bahwa perusahaan besar seperti Amazon, Alibaba pun juga menerapkan strategi ini.
7. SEO Marketing
Ketujuh adalah SEO marketing.
Rasanya sulit untuk tidak memasukkan bisnis digital melalui optimasi website yang satu ini. Ya, nama Google sebagai mesin pencarian informasi nomor 1 di dunia menjadi alasannya.
Apakah SEO hanya diperuntukkan untuk Google?. Sebenarnya tidak, tapi apakah ada mesin pencarian informasi lain yang dapat mengalahkan atau menyamai Google?. Rasanya belum ada untuk waktu yang sangat lama.
8. AI Marketing
Di nomor 8 ada AI marketing. Tahun ini tetap akan menjadi tahun emasnya AI. Bagaimana tidak? salah satu marketing channel terpopuler yakni Content Marketing menjadi mudah untuk dilakukan.
Dengan AI, Anda dapat memproses sendiri gambar yang Anda inginkan hanya berdasarkan keyword saja.
AI akan memudahkan Anda mendapatkan ide dan bahkan copy konten langsung. Salah satu teknologi AI yang bisa Anda manfaatkan untuk kegiatan content marketing ini bisa diperoleh dari website Wall E dan juga OpenAi dengan ChatGPT-nya.
9. Metaverse
Berikutnya ada bisnis Metaverse. Meskipun terbilang mahal, tetapi bukan berarti prospek bisnisnya kecil. Bill Gates, founder Microsoft sekaligus Ahli IT ternama mengatakan bahwa metaverse akan mendapatkan masa kejayaannya dalam 10 tahun ke depan.
Ia menyatakan bahwa 2025 akan menjadi titik krusial metaverse untuk menapaki tangga teratas bisnis digital.
Data Terbarunya
Di tahun 2024 ini, Mark Zuckerberg telah mengubah fokus utama dari Meta Platforms.Inc menuju pengembangan Artificial Intelliegence. Adapun metaverse, pemasarannya akan lebih spesifik pada industri gaming dan juga kripto.
10. Chatbot Automation
Terakhir adalah chatbot automation.
Sebenarnya bisa dibilang bahwa Chatbot Automation ini adalah bagian dari AI marketing, hanya saja memiliki ruang lingkup yang lebih kecil dan berfokus pada chat.
Baca Juga: Cara Menjalankan Chatbot Marketing
Inilah prediksi tren bisnis digital 2025 yang memiliki prospek cerah. Apabila Anda berminat untuk mendapatkan jasa Agency terbaik untuk keperluan bisnis digital Anda, hubungi Creativism.
Creativism menyediakan layanan Digital Marketing untuk perorangan, UMKM, UKM, hingga perusahaan besar yang mencari partner untuk menghandle social media, website, SEO, dan menyediakan seluruh kebutuhan promosi hingga IT Solution untuk bisnis Anda. Hubungi mereka di nomor 6281 22222 7920.
Ini adalah update terbaru dari artikel sebelumnya berjudul 10 Tren Bisnis Digital 2023 yang Memiliki Prospek Cerah. MinTiv telah memperbarui url konten beserta dengan data-data strategi SEO yang ada.
[…] Baca Juga: Tren Bisnis Digital 2023 Terbaru […]
[…] Baca Juga: Apa Saja Tren Bisnis Digital di Tahun 2023? […]
seperti yang dijelaskan diawal artikel bahwa bisnis digital ini semakin bermunculan, terlebih pada saat pandemi kemarin. untuk menyeimbangkan lajunya perkembangan bisnis digital, tentunya diperlukan pembukuan yang baik pula. dan di era ini sangat disarankan untuk melakukan pembukuan online, bukan lagi secara manual.